11

1.1K 121 4
                                    


Jungkook merasakan seluruh tubuhnya menjadi sangat lemas pada saat taehyung sudah memasuki ruang operasi.

Air mata tidak juga berhenti dari mata indahnya, dia tidak tahu akhirnya akan menjadi seperti ini.

Dia mengambil ponsel dari saku lalu mulai menghubungi keluarga taehyung dan sahabat taehyung.

Keluarga taehyung memang awalnya tidak setuju dengan hubungan keduanya, namun seiringnya berjalan waktu mereka bisa mengerti bahwa cinta datang tanpa melihat apapun termasuk gender.

Jungkook menutup wajahnya dengan tubuh yang bergetar hebat, sungguh dia takut sekali sekarang.

Jungkook menunggu operasi taehyung selama 1 jam, dia tidak berhenti melafalkan doa untuk suaminya.

"Kumohon selamatkan suamiku." Lirih Jungkook.

"Jungkookie."

Jungkook menolehkan kepalanya saat merasa ada yang memanggil dirinya, dia lantas berdiri ketika mendapati sahabat taehyung datang dengan wajah yang khawatir.

"Jungkookie bagaimana keadaan taehyung?!." Kata Jimin.

"Aku tidak tahu." Lirih Jungkook dengan terisak pelan. Jimin yang melihatnya berusaha menenangkan Jungkook, Jimin tahu kalau taehyung mempunyai masalah dengan istrinya.

"Sebenarnya ada apa? Kenapa taehyung menjadi seperti itu?." Ujar hoseok.

Jungkook hanya menggelengkan kepalanya pelan, hoseok menghela nafasnya pelan. Tak lama pintu ruangan operasi terbuka sontak membuat mereka melihat sang dokter.

"Bagaimana keadaann dia dokter?." Lirih Jungkook.

"Tuan taehyung kehilangan banyak darah, dan juga trauma nya akan semakin parah kalau dia terlalu banyak terluka dan terlalu menyakiti hatinya." Ucapan sang dokter semakin membuat tangisan Jungkook pecah, dia tidak tahu harus bagaimana dia terlalu bingung.

"Saya harap, jangan membuat dia sakit hati terlalu dalam juga jangan membuatnya mengalami banyak fikiran."

"A-apa aku bisa melihatnya?." Kata Jungkook, sang dokter menganggukan kepalanya. Setelah mendapat izin Jungkook segera memasuki ruangan taehyung.

"Hyungie." Lirih Jungkook dan menggenggam tangan taehyung.

"Hyungie hiks maafkan kookie."

Tangisan Jungkook semakin pilu di buatnya saat melihat wajah lemah taehyung, Jungkook melihat luka di urat nadi nya sudah di jahit dan di perban.

"Kenapa melakukan ini hiks, kalau marah dengan kookie marah saja Hyungie itu jauh lebih baik hiks jangan pendam sendiri dan berakhir seperti ini."

Jungkook memeluk tubuh taehyung dengan masih menangis histeris. Jimin dan hoseok masuk ke dalam ruangan dan menatap sendu Jungkook yang sedang menangis histeris dengan isakan kuat nya. Mereka berdua menghampiri Jungkook.

"Jungkookie, sudahlah taehyung akan baik baik saja." Ujar Jimin.

"H-hyungie hiks seperti ini hiks karna kookie hiks." Bahkan untuk berbicara saja Jungkook sudah susah karna tangisannya.

Jimin dan hoseok saling menatap, mereka memilih diam saja.

"Apa Jungkook sudah menghubungi orang tua taehyung?." Ujar hoseok.

"Sepertinya sudah, kita tunggu saja." Jawab Jimin.

15 menit tangisan Jungkook masih terdengar dengan posisi masih memeluk taehyung. Jungkook akhirnya melepaskan pelukannya lalu menatap wajah damai taehyung.

"Hyungie kookie mencintaimu." Bisik Jungkook lalu menempelkan bibir keduanya lembut, Jungkook memejamkan matanya. Tidak ada lumatan, hanya menempel dengan waktu yang lama.

"Kookie merindukan Hyungie, kookie mohon Hyungie tidur jangan lama lama ya." Ujar Jungkook dengan tertawa hambar.

Jimin dan hoseok memilih keluar untuk membeli makanan untuk Jungkook.

"Hyungie tahu? Hati kookie selamanya milik Hyungie, kookie tidak akan mencintai orang lain semudah itu. Kita sudah bersama selama 4 tahun Hyungie, mana mungkin kookie meninggalkan Hyungie."

Jungkook tersenyum lalu mencium kening taehyung lembut sedikit lama. Jungkookie mendudukan dirinya di kursi yang ada di samping ranjang taehyung dengan tangannya yang masih memegang tangan taehyung.

Pintu ruangan terbuka, spontan Jungkook menoleh lalu segera berdiri dan membungkukan badannya.

"Kookie bagaimana keadaan taehyung?." Ujar nyonya Kim lembut.

Ya, orang tua taehyung datang dengan wajah yang kentara khawatir namun tetap tenang.

"Hyungie kehilangan banyak darah eomma, maafkan kookie karna membuat Hyungie menjadi seperti ini." Ujar Jungkook dengan menundukkan kepalanya.

Tuan Kim menghampiri Jungkook lalu memegang pundak nya lembut.

"Ini hanya karna masalah trauma taehyung kookie, bukan salah kookie." Ujar tuan Kim.

Jungkook hanya diam dengan kepala yang masih tertunduk ke bawah, dia merasa bersalah dengan orang tua taehyung. Karna bagaimana pun yang membuat taehyung menjadi seperti ini itu dirinya.

Jungkook menatap taehyung terkejut ketika melihat tangan taehyung bergerak kecil.

"Hyungie?!."






To be continued~

081573943748 {boleh chat or save}

Terimakasih sudah berkenan membaca, walau ceritaku tidak seramai author lain gaes>.<

With youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang