dua: bodoh

4.2K 849 123
                                    

kang gombal



"tadi kenapa tidak makan di kantin?"




Jaehyuk menatap Asahi yang masih mencari es krim kesukaannya. Tidak ada niat untuk menjawab pertanyaannya sama sekali.




Jaehyuk mengerucutkan bibir, lalu menatap box es krim, ikut mencari es krim kesukaan Asahi.




"tadi juga tidak mempedulikanku," ucap Jaehyuk pelan




Jaehyuk kembali menoleh setelah Asahi berhasil menemukan es krimnya.




"tapi susunya diminum, kan?" tanya Jaehyuk lagi




Kali ini Asahi menoleh membuat Jaehyuk tersenyum lebar. Asahi menghela napas lalu membalikan tubuh, berjalan ke kasir meninggalka Jaehyuk yang kembali mengerucutkan bibir.




"Sahi.."




"Jae.."




Jaehyuk membungkam bibirnya. Mengangguk pelan lalu mengikuti Asahi dari belakang.



.
.
.



Jaehyuk menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Maniknya menatap Asahi yang berjalan menuju dapur, mengemas belanjaan mereka.




Oh?




Ya, benar. Mereka adalah roommate. Klise? Memang.





Di dorm dengan banyak mahasiswa ini, entah keberuntungan dari mana, Jaehyuk bisa satu kamar dengan pujaan hatinya sejak tahun pertama.




Dan tentu saja, sejak mereka satu kamar, Jaehyuk baru berani mendekatinya.




"Jae.." panggil Asahi



"ya?" tanya Jaehyuk dengan senyum




Jaehyuk terkekeh lalu diam-diam merangkul Asahi yang sedikit kesal itu.





"sadar ada yang hilang?" tanya Jaehyuk




Asahi menoleh cepat, wajah jahil Jaehyuk jelas terlihat. Jaehyuk dengan cepat melepas rangkulannya, duduk di atas pantry, menatap wajah kesal Asahi.




"cola-ku, Jae.."




Jaehyuk mengangguk lucu. Asahi menghela napas.




"ayolah.." pinta Asahi




Jaehyuk tersenyum. Menepuk pipi sebelah kirinya, menatap Asahi dengan jahil.





"cium,"





Asahi memutar bola matanya dengan malas. Tapi kakinya melangkah mendekati Jaehyuk yang langsung panik.





Karena jika Asahi yang biasa, pemuda Jepang itu akan melempari Jaehyuk dengan berbagai macam benda yang ada.



Jaehyuk mengedipkan matanya dengan cepat seiring dengan pergerakan Asahi yang maju ke arahnya.




Asahi mendekatkan wajah, menatap Jaehyuk dengan wajah seriusnya.





"cola-ku.."





Dengan cepat Jaehyuk turun dari pantry, mengambil tasnya dan memberikan satu pack kola berisi empat botol kepada Asahi yang kini melipatkan tangannya, menatap kelakuan Jaehyuk.




"i-ini.." ujar Jaehyuk dengan tangan gemetar.




Asahi mengambil cola-nya dengan cepat lalu menyimpannya di dalam kulkas, tidak menatap Jaehyuk yang hampir kena serangan jantung.




"hei, kau tidak boleh seperti itu!"



"kenapa?"




"jantungku!"




Asahi menoleh, menatap Jaehyuk yang terlihat gugup. Sangat gugup.





Pemuda Jepang itu terkekeh.




"padahal kau juga sering melakukannya,"



"huh?"




Asahi terdiam. Maniknya menoleh ke arah lain, menghindari milik Jaehyuk yang kini menatapnya dengan penasaran.



"Sahi?"



"a-apa?"




"maksudnya apa?"




Asahi diam sejenak, lalu kembali membuka kulkas untuk mengambil sesuatu.




"t-tidak tahu!" jawabnya lalu pergi meninggalkan Jaehyuk yang kebingungan.


.
.
.



Asahi menutup pintu dengan rapat. Kakinya lemas dan jatuh terduduk di lantai.




Snack yang ia bawa dibiarkan berserakan, begitu pula tasnya yang tergeletak tak berdaya di sebelah kanannya.




"Asahi bodoh!" umpatnya pelan, merutuki diri sendiri.




Tok tok




Asahi terlonjak kaget, menatap horor pintu kamarnya. Jantungnya berdegup tidak karuan.




"Hi-kun, makan malam aku yang masak ya!"




Asahi menolak untuk menjawab. Terlalu sibuk menenangkan detak jantungnya.





Begitu yakin Jaehyuk sudah pergi dari kamarnya, Asahi merebahkan tubuh, berbaring di lantai menatap langit-langit kamar.




"Yoon Jaehyuk menyebalkan," bisiknya pelan.





Maniknya kini menatap tasnya yang tergeletak tak berdaya. Tangannya terulur untuk mengambil sesuatu di dalamnya.





Sticky note yang Jaehyuk berikan kepadanya ia ambil. Lalu pelan-pelan ia berjalan menuju meja belajar, membuka laci dan mengambil sebuah buku cukup tebal.




'si bodoh' kurang lebih itu adalah nama yang Asahi berikan pada buku abstraknya, sebab di sana ia mengumpulkan kebodohan.






Menempelkan banyak sekali sticky note warna-warni dengan pengirim yang sama.




Serangkaian kata tergores di ujung lembarnya.






Asahi mengambil pena, menuliskan beberapa kata setelah menempelkan sticky note terbaru hari ini.





'hari ini susu pisang, kesukaannya. bodoh. aku lebih suka cola.'





kang gombal

tbd

[✔️] kang gombal ; jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang