XVII

2.9K 308 61
                                    

🥛ᴄʀʏ ᴏᴠᴇʀ ᴛʜᴇ sᴘɪʟᴛ ᴍɪʟᴋ🥛

"Untuk apa kamu datang kemari?" Sapaan pembuka tidak hangat keluar dari mulut daddy marco

Lim berjalan ke arah sofa kemudian duduk membelakangi daddy nya yang sedang merokok santai diatas kursi kerjanya "hanya berkunjung, apakah tidak boleh?" Ucap lim menaikan sudut bibir

"Dengan siapa kamu kemari?" Tanya marco

"Tentu saja dengan istriku tidak mungkin aku meninggalkan nya sendirian disaat hamil besar" Jawab lim

"Dad tidak bisakah kau bersikap sehari saja menganggap ku ada?" Lim merubah posisi duduknya menjadi tegap dan memainkan jari jari tangannya saat kalimat itu keluar begitu saja dari mulutnya

"Apa aku masih belum termaafkan juga?"

"Sebegitunya kau membenciku?"

Lim berdiri dari duduknya kemudian dia menyender pada dinding "orang tua tidak akan pernah tau jika anaknya lebih bahagia ketika diluar dibandingkan dirumahnya sendiri"

"Orang tua juga tidak pernah tau jika anaknya selalu menggunakan topeng ketika dirumahnya sendiri dan melepaskan topengnya ketika diluar, dan ya...itulah aku"

"Ah... Dan aku lupa apa kau bisa disebut sebagai orang tua?"

"Bahkan begitu muaknya pada penghuni rumah ini, aku bahkan kabur dan pergi dari sini dengan pikiran penuh tanya. Apa artinya rumah? Apa artinya seorang ayah?"

Mimik wajah marco berubah menjadi tegas dan fokus saat mencerna kata perkataan dari lim

"Kau tau saat pertama kali aku membawa istriku berkunjung ke sini, dia malah menyaksikan kalian bertengkar. Dia bahkan menangis padaku dan memohon ingin pulang, saat melihatnya menangis sambil memohon hatiku lebih terasa sakit daripada hinaan bahkan pukulan yang sering kau lontarkan padaku"

"Jujur saja disitu aku langsung lebih membencimu tuan marco! Tapi aku disadarkan dengan perkataan lembut Roseanne yang mengatakan bahwa sejahat apapun dirimu kau tetap daddy ku"

Menjeda setiap perkataannya dan menarik nafas panjang "aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali kau memelukku" Tersenyum penuh perih

"Pergi dari hadapanku jika kamu hanya ingin berbicara tidak penting seperti ini denganku" Balas marco

"Maaf jika kau sedikit terganggu karna cerita konyolku"

"Kedatanganku kemari hanya ingin berbagi kebahagiaan entah kau akan ikut senang atau tidak"

Lim berbalik dan menatap sang daddy kemudian dia tersenyum " Kau akan punya seorang cucu perempuan yang cantik seperti ibunya, Semoga kau ikut bahagia dengan kabar berita ini" Kemudian dia berjalan meninggalkan ruangan itu, membuka pintu lalu keluar

"jadilah ayah yang baik bagi putri kecilmu" Ucap marco saat lim sudah tidak ada dan pintu sudah tertutup rapat

Lim tersenyum saat keluar dari ruangan. pandangannya langsung disuguhi seorang bidadari cantik yang saat ini sedang mengobrol bersama mommynya, senyuman hangat dan tawa menyatu

𝙲𝚛𝚢 𝙾𝚟𝚎𝚛 𝚃𝚑𝚎 𝚂𝚙𝚒𝚕𝚝 𝙼𝚒𝚕𝚔 (𝙀𝙣𝙙) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang