Melodi

1.4K 76 32
                                    

Yo Readers~

Masih bernafas kan?

Tugas banyak? Nggak papa resiko jadi pelajar

Daripada Author berbelit kayak Ular

Author akan membuka chapter ini~

Fanart milik meen

Tsuburaya pemilik Ultraman

Enjoy~

#


Hari itu sangat indah di Tanah Cahaya. Banyak Ultra menikmati ketenangan yang ada sebelum para Ultra warrior membuat ke onaran yang abadi. Terdengar alunan lantang melodi ocarina menghiasi sebuah taman yang sepi. Seorang Ultra tengah memainkan ocarina itu dengan ekspresi sedih.

Orb: Jika saja aku bisa memutar kembali waktu....... mungkin semua ini tidak akan terjadi...kau masih ada disisiku...

Okay, sejak kapan Orb jadi bucin? si Orb yang biasanya nangkring di warung kini sedang meratapi nasib. Entah ketiban apa dia semalam hingga berpikiran begitu. Dia melanjutkan memainkan ocarina yang smepat tertunda. Ultra yang kedapetan mendengar lantunan nada kesedihan seorang Orb tiba – tiba memegang dada mereka.

Ultra1: Aku meleleh~

Ultra2: Hatiku sakit..

Ultra3: Tolonglah jangan dilanjutkan.......... saya masih jomblo *menangis*

Gaje? Iya, begitulah teriakan jomblo hati mereka. X yang kebetulan mendengar tuh melodi sedih, bersembunyi di balik pilar. Dia penasaran sama apa yang dilakukan si Orb. Udah berjam – jam dia berdiri disana sampai pegel kaki.

X: Et dah.... tuh O kenapa?

Bagai hantu Zero lewat disampingnya.

X: Eh! Bang Zer! Sini deh! *narik si Zero*

Zero: Apaan sih? Diku banyak kerjaan!

X: Yang bener...... paling mau bikin onar

Zero: Beneran! Jadi tujuan lu nyeret gua apa?

X: Tuh liat anak didik anda *menunjuk kearah Orb*

Zero: Au ah, kalau masalah bucin saya keluar

X: Seharusnya saya nggak usah tanya anda......... andakan masih jomblo

X serasa ingin banting tuh otak jeniusnya ke dinding. Tapi dia masih mikir lagi, dia kan cuman punya satu otak jadi.... nggak dilakuin.

Zero: Lu kepingin kena slugger?!

X: Nggak
Zero: Terus ngapain anda sembunyi disini? si Orb udah didunia lain. Napa coba tuh anak?

X: Nah itu yang saya kepo kan!

Untungnya Zero sama X itu ngobrolnya jauh banget dari lokasi kebucinan Orb. Satu jam berlalu dan Orb tetap masih disitu, apa nggak kram ya?

Zero: Gua nggak tahan mau ngelempar slugger

X: Bentar bang, saya mau analisis dulu...... hm, apakah bucin dapat berdampak pada kehidupan seseorang ya?

Zero: Mana gua tahu?

X: Lah itu kan Victory, Vic!

Victory yang mendengar namanya dipanggil dengan sangat malas menuju ke X dan Zero. Dia masih capek sama acara kejar – kejaran kemaren.

Victory: Napa manggil saya?

X menunjuk ke arah Orb

Victory: Haduh napa lagi tuh tukang makan?

Keseharian Para UltramanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang