Pagi sekali Bobby sudah berpamitan pada adiknya, jika malam ini ia tidak pulang ke rumah. Meskipun di rumah Elena ada bi Ina, tapi gadis itu tetap meminta Dinda untuk menemaninya.
"Jadi lo kemarin keluar sama Harraz?" tanya Dinda pada Elena.
"I-iya, dia bilang masih mau kenal gue lebih deket lagi." jawab Elena.
"Dihh cowok zaman sekarang emang suka gitu," seru Dinda.
"Gue gak ngerti, Din." gumam Elena.
"Semoga aja dia serius sama lo." ucap Dinda meyakinkan Elena.
Setelah sesi curhat Elena berakhir, keduanya memutuskan untuk menonton netflix.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Malem ini si Danny main ke rumah lo gapapa kan, Len?" tanya Dinda meminta izin.
"Gapapa kok, asal ga nginep aja haha," jawab Elena sambil tertawa.
"Ya enggak lah!" pekik Dinda.
"Siapa tau kan. Eh btw, lo laper gak? gue mau go–food nih, lo mau apa?" tanya Elena.
"Terserah lo aja, gue ngikut!" seru Dinda.
Elena pun memutuskan untuk memesan Pizza Hut Triple box dan beberapa minuman soda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak terasa hari semakin sore, langit saat ini terlihat indah berwarna orange. Banyak orang menyebutnya dengan sebutan senja.
***
07.10 pm
David dan Yanuar sudah tiba di rumah Elena. Saat gadis itu membukakan pintu, ia sedikit terkejut melihat seseorang yang berdiri di belakang kedua teman laki-lakinya. Perasaan Elena kembali berdetak seperti dentingan drum yang sedang dimainkan.
"Sorry, gue ngajak Samuel biar gak kesepian. Soalnya dia jomblo," seru David pada Elena.
"Ihh, gapapa kali. Lain kali ajak aja biar makin rame," ucap Elena sambil tersenyum.
