2

457 83 1
                                    

setelah insiden pecahnya gelas kimia itu, sehun tak pernah menampakkan dirinya. bagaimana tidak, isi dari gelas itu adalah penelitian yang sudah susah-susah ia teliti sepekan ini. 

seulgi begitu bersalah bahkan melewati kelas sehun pun ia tak punya nyali. meminta maaf kepada oh sehun adalah hal yang sudah ia pikirkan namun mustahil dilakukan.

sehun sudah tak mau menemui gadis bernama kang seulgi.

saat ini seulgi sedang menemui pak yunho. ia adalah siswa khusus yang mendapat bimbingan ekstra dari pak yunho.

"ini buku soal yang bisa kau pelajari. kerjakan latihan soal itu, mungkin bisa membantumu untuk terlatih menjawab soal yang setipe dengan test nanti" kata pak yunho

"terima kasih pak" jawab seulgi

"eeeee pak, anda penanggung jawab siswa yang  maju ke olimpiade kan?" tanya seulgi

"iya seul, ada apa?"

"apakah.... oh sehun jadi maju ke olimpiade?" tanya seulgi khawatir

"sehun?...... dia masih mengerjakan laporannya jika selesai maka ia akan maju ke olimpiade. ada apa?" 

"ah tidak pak, saya hanya penasaran"

seulgi kemudian pamit dari ruang guru dan segera kembali ke kelasnya. bu hyomin yang dari tadi diam  di mejanya tiba-tiba bersuara.

"pak yunho, kenapa bisa murid anda sebodoh itu ya? apakah karena gurunya tak becus mengajar?" sindir bu hyomin. yunho hanya melirik dan tersenyum kecil.

"mungkin kemampuan seulgi kurang diasah saja, dia pasti bisa memperbaiki nilainya"

"hati-hati loh pak, kata pak kepala sekolah kan kang seulgi sudah berada di garis merah."

sehun masuk ke dalam ruang guru, ia menuju meja hyomin untuk menyerahkan buku laporan absend karena bu hyomin adalah wali kelasnya.

"ah, sehun. senang melihatmu. kau murid kebangganku" kata bu hyomin bangga sedangkan sehun tak mengerti situasi.

"murid saya juga ada yang juara ke 2 kok bu, namanya son wendy" timpal yunho dengan suara yang masih terdengar ramah.

"hmm, tapi kelas bapak memiliki murid dengan nilai paling bawah, sedangkan kelas saya rata-rata tidak sampai separah itu. murid saya semua memang pintar" kata bu hyomin.

sehun menyadari jika wali kelasnya sedang memanasi pak yunho. namun ia tak tahu siapa murid rangking bawah dari kelas pak yunho.

"sehun, pertanhankan nilaimu ya. apalagi kau akan maju ke olimpiade kan? kau membawa nama sekolah kita" kata bu hyomin, sehun merasa bu hyomin agak berlebihan. masalahnya ia kan belum resmi ikut olimpiade. 

"pak yunho, murid anda harus mencontoh bagaimana sehun belajar."

yunho hanya tersenyum kecil dan menyiapkan bukunya untuk mengajar kelas berikutnya. saata akanmelewati meja bu hyomin , yunho terdiam dan menatap bu hyomin.

"aku akan mencoba mengajari seulgi sebaik mungkin. semoga nilainya membaik" kata yunho , bu hyomin hanya tersenyum.

"aku berharap ia bisa setidaknya mencapai nilai 50. omongan kepala sekolah untuk mengeluarkan kang seulgi jika nilainya tidak membaik bukanlah sebuah candaan, pak yunho"

"hmm...saya tahu"

sehun paham pembicaraan mereka. apalagi sehun kini tahu siapa itu kang seulgi. kenapa gadis itu menemuinya memang bukan tanpa alasan. gadis itu akan dikeluarkan jika nilai testnya akan kembali hancur.

"apakah aku bisa membantu gadis itu?"

"ah tidak! dia sudah menghancurkan separuh penelitianku, kenapa juga aku harus membantu gadis itu?"

sehun perang batin sendiri membuat ia seketika tersadar jika ia harus segera kembali, apalagi hari ini ia harus packing barang karena ia akan pindah rumah.

sekedar info, sehun sepulang sekolah nanti akan pindah ke rumah baru. jarak rumah barunya ke sekolah cukup dekat. hanya naik bus sekali maka ia sudan bisa sampai.

sehun pindah bukan karena apa. hanya karena, sehun sudah dewasa, rumah sebelumnya terlalu kecil sehingga tak muat menyimpan barang- barang dan sehun harus punya kamar lebih besar untuk barang- barangnya.

sehun dan kedua orang tuanya keluar dari mobil untuk menghampiri para petugas pindahan yang sudah mengantar barang- barang mereka terlebih dahulu.

"kasur dan barang- barang berat yg lain sudah kami pindah sesuai pesanan anda tuan Oh. kami pamit dulu" kata petugas itu dibalas anggukan oleh ayah sehun.

"ayah dan sehun kalian rapikan kamar ya, hari sudah sore. bisa gawat kalau malam ini kamar kita belum siap ditiduri" kata ibu oh

" lalu, pekerjaan ibu apa?"

"ibu akan membawakan kue ke tetangga- tetangga baru kita......... byee"

kepergiam ibunya membuat sehun mendengus. ia tahu ibunya sengaja mencari alasan karena isi rumah yang masih berantakan. padahal sebagian besar barang- barang dirumah itu milik sang ibu.

"dasar wanita licik" batin sehun

sehun masuk ke kamar yg kini menjadi kamar miliknya. ia senang ruangan itu lebih luas dari rumah sebelumnya. ia bisa menyimpan buku- bukunya dan senangnya ia masih punya banyak tempat.

sehun tertarik melihat jendela kamarnya. baru ia sadari jika jendela kamarnya tepat saling berhadapan dengan jendela kamar tetangganya.

"kira- kira itu kamar siapa ya" gumam sehun.

"sehun...... bantu ayah dibawah nak" panggil ayah sehun cukup kencang karena memanggil sang anak dari lantai bawah.

"baik yah"

***

seulgi mendengus kesal karena ia jadi pulang malam karena harus belajar dengan pak yunho.

kalau dibilang belajar sih, lebih tepatnya pak yunho hanya ceramah saja dengannya.

seulgi membuka jendela kamarnya untuk membiarkan angin malam masuk ke kamarnya.

sambil berpangku tangan, seulgi memandang ke langit.

"Oh Tuhan! tolonglah aku supaya aku bisa mendapat nilai bagus!!AKU TIDAK MAU TINGGAL KELAS!!!!" Seulgi mengucapkan kalimat terakhirnya dengan teriakan sambil berharap ke langit.

tiba-tiba jendela tetangga sebelah seulgi terbuka.

"BERISIK!!!!"

seulgi terdiam begitu juga orang di seberang sana yg juga tampak terkejut.

"OH SEHUN!!!!"

"YA! KANG SEULGI?!"

sehun dan seulgi sama- sama terkejut.
dengan cepat sehun langsung menutup jendelanya membuat seulgi terkejut.

"tunggu, benarkah? apa aku tidak bermimpi?"

seulgi mencubit pipinya sendiri membuat ia mengerang kesakitan.

"ini nyata .... oh sehun adalah tetanggaku!!"

sementara itu sehun setelah menutup kembali jendelanya langsung duduk di kasurnya karena terlalu shock.

"sial... dari seluruh orang di dunia ini kenapa kang seulgi orang yang tinggal di sebelah rumahku" gumam sehun.

pelan- pelan sehun mengintip keluar jendela dari balik kordennya

seulgi masih disana.

"cih.... kenapa harus kang seulgi!!!!"










.
.
.
.

tbc


kenapa aku mempublikasikan cerita seulhun lebih awal dari rencana.

aku mentok ide di 2 ceritaku yg lain guys ○.○

selagi masih anget di otak dan gatel pingin publish yaudah akhirnya aku up cerita baru ini.

moga suka dan jangan lupa voment teman2 🥺🥺

Sweet Test | SeulhunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang