Taleetha bersama ketiga sahabatnya sedang berada di kamar mandi, mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian olahraga. Karena memang pelajaran pertama hari ini dikelas mereka adalah mapel olahraga.
"Let, lo semalam di marahin sama alfin?" Tanya calya membuka pembicaraan.
"Enggak tuh." jawab taleetha dengan nada angkuh mengetahui tujuan temannya menanyakan hal itu.
"Lah, kok tumben? Biasanya langsung diceramahin lo." ungkap calya menatap talletha penasaran.
Taleetha mengedikkan bahunya "Gatau, malah dipeluk gue." jawab taleetha sambil tekekeh geli.
"Ikh... jijik let."
"Gaya lo nyet!" jovanka bergidik melihat sifat leetha.
"Iri bilang boss!"
"Kita tuh bukan iri let, cuma lebih seneng aja kalo lo ceritanya dihajar sama alfin."
Mereka bertiga serempak menertawai taleetha.
"Ikh, jahat lo semua, gue aduin ya sama alfin." Ucap leetha sambil mnggembungkan pipinya.
"Utututu tayangkuu..."
👑👑👑👑
Sementara dikelas XII IPA 2, keadaan dikelas sangat hening. Hanya terdengar suara lembut guru sejarah mereka yang sedang membacakan cerita sejarah.
"Anak ipa ngapain belajar sejarah coba?." Celetuk salah satu murid sambil menahan matanya agar tidak tertutup. Tinggal menunggu penutupan.
"Gak menantang banget pelajarannya." Sahut murid yang lain.
"Ngapai coba bahas-bahas masa lalu, ingit wikti jimin ini, ingit wikti jimin iti. Mending gue nonton pada jaman dahuluu." Cibir vito, membuat anak kelas yang masih sadar tertawa.Tetapi tidak dihiraukan guru didepan sama sekali, malah gurunya asik baca mulu. Anehh.
"Astagaa, berat banget nih mata gue. Tuh guru ngapai coba ngebaca doang? Kalo ngebaca doang mah gue juga bisa." Bisik Altair kepada teman-temanya yang kebetulan duduk dimeja depannya. Sedangkan dia? Wajib bangku belakang dong.
"Mana suaranya lemah gemulai lagi. Ah bodo, tidur aja, santuy kaya si alfin." Adrian yang duduk di samping altair langsung mengambil posisi ternyaman agar bisa tidur nyenyak.
Altair hanya melirik adrian sebentar, lalu melihat kearah depan. Disana, dimeja ketiga Alfin dengan santainya tertidur pulas tanpa memperdulikan guru yang sedang menjelaskan sama sekali. Padahal, alfin adalah murid yang paling dibangga-banggakan disekolah ini. Selain karena seorang ketua osis, dia juga selalu mendapat peringkat 1 dikelas, ditambah juara 1 umum disekolah. Gimana gak diidam-idamkan cewek-cewek yakan.
Altair yang sudah lelah pun mengikuti jejak teman-temannya. Mengambil posisi ternyaman, dengan menggunakan lengannya sebagai bantalan dimeja.
Kring kring!!
40 menit kemudian seluruh murid dikelas XII IPA 2 bersorak karena sudah waktunya pergantian mata pelajaran. Dan guru yang seharusnya mengajar mereka tidak dapat hadir, sehingga mereka dibebaskan alias free class.
Keadaan kelas mereka mulai heboh, ada murid yang memukul-mukul meja, ada berselonjoran dibangkunya, dan ada yang mulai membentuk kelompok untuk menonton bersama.
"Kantin kuyy."
Siapa lagi jika bukan si perut karet.
Altair.
Ya, Altair si perut karet. Sebutan yang diberikan teman-temannya karena melihat altair tidak pernah merasa kenyang.
"Bentaran elah, baru juga bangun." Sahut Adrian sambil meregangkan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Queen Vs Possessive King
Teen Fiction''Sekali aku bilang gak boleh ya gak boleh, kamu bebal banget sih. Dengerin aku sekaliii aja, oke?" ucap alfin sambil menghela nafas lelah. ''Kalo kamu ga ijinin yaudah, ga perlu ijin kamu juga kok" ucap leetha dengan santainya. .......... Taleetha...