Jihan, begitulah orang memanggilnya. Dia seorang perempuan yang super aktif dan ceria.
Disekolah siapa yang tidak mengenalnya, keberaniannya dalam segala hal membuatnya dikenal oleh teman angkatan dan seniornya. Tubuh mungil dan tingkah kocaknya kadang membuat orang sekitarnya ikut tertawa terbawa suasana.
Di kelas jihan dikenal dengan kecerdasannya dalam beberapa mata pelajaran, seperti matematika, fisika, dan bahasa indonesia. Bukan hanya itu, jihan juga aktif diberbagai organisasi loh. Dia pengurus inti di MPK, OSIS, dan organisasi keislaman disekolahnya.
🍁🍁🍁
Kamis 26 Februari, sekitar 10 abad yang lalu. Mata pelajaran olahraga yang mengharuskan jihan dan teman kelasnya bermain basket di lapangan sekolah yang ukurannya 2 kali lebih luas dari kamar Jihan, ditemani dengan terik matahari yang sedang menari-nari 5 cm diatas kepala.
Disaat jihan sedang asyiknya belajar bermain basket, tiba-tiba ada bunyi "krucuk krucuk" terdengar suara dari perutnya. Aroma tumisan bawang pun dari arah kantin belakang kelas mulai berkeliaran di gorong-gorong hidung jihan.
Jihan berteriak ke arah Nayla,
"Nay... ke kantin yukk, laper nih!""iyyah tunggu han", ujar Nayla sambil bergegas ke arah Jihan.
Sampai dikantin, merekapun memesan nasi goreng dan bakwan kesukaan mereka. Beberapa suap nasipun masuk ke dalam perut jihan dan tiba-tiba muncul lah segerombolan kakak seniornya yang langsung duduk di meja tempat Jihan dan Nayla makan. Dengan tingkah sok akrab seniornya pun mulai mengajak Nayla dan Jihan ngobrol,
"Kamu anak IPA 2 kan? " ujar senior yang namanya Ihksan
Serontak Nayla pun menjawab "iyyah kk kami junior dari IPA 2"
"Oh iyya nama sy ikhsan, ini temen sy namanya Riank dan yang ini Kevin" ujar ikhsan sambio menunjuk kedua temannya,
"Sy Nayla kak, dan ini teman saya Jihan" Ujar Nayla sambil memegang pundak Jihan
Jihan pun mulai mengambil uang dari tasnya sambil mengatakan " Oh iyya kak saya permisi duluan ada PR yang belum saya selesaikan, gimana Nay mau ikut atau masih mau nongkrong disini?"
"Tunggu Han, aku ikut kamu ke kelas", ujar Nayla.
"Buru-buru banget dek, oh iyah Jihan kakak boleh minta nomor WAnya?",tanya ikhsan.
Sambil menuju ke kasir untuk membayar makanannya, Jihan pun menjawab "Lain kali yah kak".
🍁🍁🍁
Sesampainya dikelas Nayla pun bertanya pada Jihan,
"Han tadi itu kak ikhsan yang anak pelatih basket di sekolah"
"iyyah tau Nay, memngnya kenapa?" tanya Jihan.
"Tadi dia minta WA kamu, tapi kenapa kamu ngga ngasih Han?" ujar Nayla
"Nay, ngasih WA ke kak ikhsan itu ngga ada manfaatnya, justru makin mengganggu, malah anaknya sok akrab" jawab Jihan dengan nada lesuh.
"ah kamu mah Han, kan namanya cuman mau berteman"ujar Nayla
"Ngga perlu Nay, kan aku udah ada kamu sebagai temen" ujar Jihan sambil tersenyum ke arah Nayla.
Waktu pelajaran selanjutnya pun dimulai, Jihan dan Nayla mengeluarkan buku dan alat tulis dari tas mereka .
🍁🍁🍁
Keesokan harinya Jihan datang lebih awal ke sekolah, karena hari itu adalah jadwal membersihkan jihan.
Setelah membersihkan jihan mulai beristirahat di tempat duduknya, namun ada sesuatu yang aneh di lacinya. Jihan mulai memasukkan tangannya ke dalam laci, dan ternyata ada sepucuk surat di dalamnya. Jihan mulai membaca surat itu dalam hati
"27 februari , dari saya untuk kamu . Maaf jika ini terkesan kurang sopan, namun ada sesuatu yang ingin saya kembalikan . Sebelumnya munkin kamu belum mengenalku, namun berbeda dengan saya yang telah memperhatikanmu sejak 2 tahun ini. Kamu ingat di awal masuk di sekolah ini, disaat senior menyuruhmu berlari mengelilingi lapangan basket ? , munkin saat itu kamu letih dan tidak sadar jika gelangmu jatuh. Bersamaan dengan surat ini saya mengembalikan gelangmu yang selama ini menjadi penyemangat saya untuk memperhatikanmu dengan diam disekolah. Dengan surat ini saya pamit untuk melanjutkan kuliah di pulau jawa, tapi ad satu hal yang ingin saya utarakan. Tentang niat baik saya kedepan, sekarang bukanlah waktu yang tepat namun suatu hari nanti izinkan saya mendatangi kamu jika belum ada yang menjadikanmu sebagai seorang ibu dari anaknya. Salam perkenalan dari saya Azhar ardhana wijaya."
Membaca surat itu membuat Jihan terheran heran, pertama karena Jihan tidak pernah ngobrol dengan Azhar, meskipun nama Azhar itu sering terdengar ditelinganya dan bahkan sering berpapasan dengannya tapi Jihan tidak pernah memperhatikannya. Untuk pertama kalinya Jihan penasaran dengan seseorang, jihan pun mencari nayla untuk menanyakan tentang Azhar.
"Nay ada sesuatu yang ku butuhkan, kamu mau bantu ngga?" ujar Jihan dengan ekspresi kebingungan.
"Ngomong aja kali Han" ujar Nayla
Jihan pun menceritakan tentang surat itu dan memohon bantuan Nayla ,
"Nay sepertinya saya harus mencari kak Azhar untuk berterima kasih padanya, selama ini dia menyimpan dan menjaga gelang pemberian nenekku""Jangan-jangan kamu suka yah sama kak Azhar?" ujar Nayla dengan menunjuk ke arah Jihan
"Hanya karna sepucuk surat mana munkin aku menyukainya Nay, aku mencarinya hanya untuk berterima kasih saja", ujar Jihan.
"Pulang sekolah kita ketemu sama kak Arif, kak Arif pasti kenal dengan kak Azhar Han" ujar Nayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT
RomanceBerhenti di persimpangan jalan bukanlah sebuah solusi untuk mengatasi salah arah. Tapi maju untuk melawan salah arah bukanlah pilihan yang tepat , dan mundur dari arah yang salah adalah pilihan yang terburuk. Silahkan memilih untuk diam dari pada me...