Lemuel kembali menopang dagunya, pikirannya melanglang buwana pada saat ia berhasil tidur satu ruangan dengan gadisnya, Sari.
Astaga, bahkan ia bangun lebih dulu dari Kakak kelasnya. Menatap wajah yang terlihat guratan lelahnya itu dengan sedih.
Jujur saja, terlahir dari keluarga yang sangat berkecukupan membuatnya tumbuh dengan keinginan yang selalu terpenuhi dengan cepat.
Ia jadi malu dengan Sari yang seorang perempuan biasa semandiri itu, sedangkan ia sampai sekarang hanya bisa menghabiskan uang kedua orang tuanya.
"Lo ga pulang El?" Tanya Irvan sembari memakai tas gendongnya.
"Orang lagi kasmaran mah auranya beda," celetuk Hady jahil, mendudukkan bokongnya pada meja milik Lemuel. Sembari menunggu Nevan yang sedang menghapus papan tulis, piket ringan ala Nevan agar besok tidak disuruh menyapu.
"Mangkanya cari pacar sana, biar ga ngeledekin gue mulu!" Sengit Lemuel jengkel.
Kedua tertawa mengedikkan bahunya acuh, mereka memegang prinsip pacaran itu merepotkan. Mending nanti saja kalau sudah sukses, langsung lamar lalu menikah.
Pacaran halal namanya, mantep ga tuh?
"Tau ah, mending gue nyamperin Kak Sari, mau belajar biar pinter," Cetus Lemuel langsung berlari pelan keluar dari dalam kelasnya. Meninggalkan ketiga temannya yang hanya bisa berdecak pelan.
Lemuel mendekat pada kelas gadisnya, sepertinya kelasnya sudah sepi. Hanya terlihat beberapa penghuni kelas yang sedang mengerjakan piket harian mereka.
"Kak..."
Cewek dengan rambut sebahu itu menoleh, menghentikan acara menyapunya. "Kenapa ya Dek?"
Name tag perempuan itu bertuliskan Sekar Adelina, membuat kepala Lemuel mengangguk-angguk paham.
"Kak Sari nya ada?"
"Hari ini bukan jadwal Sari piket, jadi dia udah pulang."
Tanpa mengucapkan apa-apa, Lemuel langsung berlari kencang ke parkiran di mana mobilnya berada. Apa Sari lupa kalau mempunyai jadwal untuk mengajarinya belajar?
Menyebalkan, semudah itu gadisnya melupakan begitu saja kewajibannya itu!
*
"Assalamualaikum Tante..." Salam Sari hangat diiringi senyum khas miliknya.
Yuli tersenyum lembut pada gadis muda di depannya. "Walaikumsalam Sari, eumm.. Lemuel nya mana?" Tanya wanita paruh baya itu sembari menatap gerbang rumahnya.
Sari meringis. "Aku ga tau Tan, aku kira udah pulang."
"Kita masuk dulu aja yu, biar tante telpon Lemuel nya suruh langsung pulang."
"Iya," Jawab Sari pelan, berjalan di samping Yuli.
"Duduk aja, tante mau ke ke belakang dulu," Pamitnya sembari melenggang pergi.
Manik mata Sari menatap lantai yang di injak, sangat bersih sampai ia bisa berkaca.
Yuli kembali datang dengan satu gelas jus mangga dingin, serta kue dengan toping keju yang sudah dipotong rapih di atas piring.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Posesif!
Teen Fiction"Kak jangan deket cowok lain lagi selain aku!" Sari yang berniat memasukkan bulatan bakso ke dalam mulutnya langsung terkejut. "Kamu siapa? Mungkin salah orang." Lemuel duduk dihadapan gadis itu, menajamkan pandangannya, "Kakak ga tau?!" "Tau apa si...