📻 Radio Pt.2

3.9K 513 36
                                    

"Aku marah pada nuna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku marah pada nuna."

Lisa langsung mendengus.

"Kok begitu responmu?!" Ujar Renjun tidak terima.

"Terus aku harus apa? Memelukmu sambil bilang maafkan aku?"

Renjun berdecak. "Terserah!"

"Oh ayolah Renjun, itu kepentingan MV!"

Renjun menatap Lisa dengan sendu. "Apa hatiku tidak penting?"

Lisa menghela nafas sambil memijat pelipisnya pelan. "Apa kau sedang casting film? Tidak usah begitu. Namanya juga MV, apapun akan dilakukan demi kelancaran."

Renjun ikut menghela nafas, ia bersedekap dada. "Iya iya."

"Masih marah?" Tanya Lisa sambil menatap Renjun.

Renjun mengalihkan pandangannya, tidak menjawab Lisa.

"Sudah pasti," ucap Lisa pelan menjawab pertanyaannya sendiri.

Lisa bergeser agar lebih dekat dengan kekasihnya, lalu ia menarik lengan Renjun dan Lisa mengalungkannya ke lehernya.

Renjun sedikit terkejut, ia menatap Lisa dengan tatapan bingung.

Lisa menatap Renjun dalam. "Sayang, jangan marah. Nanti kau boleh menginap disini."

Renjun menahan senyumnya kuat kuat.

Lisa mengelus pipi Renjun, "Renjun-ie."

Renjun semakin mengalihkan pandangannya.

"Jangan marah lagi dong, sini lihat aku." Lisa berusaha menarik dagu Renjun, tapi gagal. Gitu gitu tenaga Renjun kuat juga.

"Kau tau? Kemarin Jeno menawarkan menjadi simpananku---

"Dia gila?!" Sela Renjun sambil menatap Lisa kesal.

"Kenapa memang?"

Renjun mendengus. "Kau bohong ya nuna?"

Lisa mengedikkan bahunya.

"Tuhkan!"

Lisa tertawa pelan. Menjahili Renjun itu menyenangkan sekali. Kalian harus lihat wajah tampannya jika sedang kesal.

Menggemaskan.

Tapi,

Lelaki yang sering dianggap paling kecil, lucu nan menggemaskan ini bisa berbahaya. Yang dia janjikan hanya akan ia lakukan pada Lisa---kekasih tercintanya. Melihati abs misalnya.

"Jeno hanya mengagumiku, dia pernah bilang sebelum kita pacaran," ucap Lisa bercerita.

Renjun mengangguk. Tampaknya lelaki itu masih sedikit marah.

"Kenapasih? Kau masih marah bagian mananya?" Tanya Lisa heran sambil menepuk dada Renjun pelan.

Renjun hanya diam tak menjawab.

"Renjun kalau begini, aku akan ikutan marah ya?"

Renjun masih diam. Lisa mendongak, ia bergerak duduk dipangkuan Renjun. Kedua tangannya memegang pipi Renjun. Mata Lisa lurus menatap Renjun. Membuat yang ditatap diam membeku.

"Mau apa?" Tanya Renjun pelan. Sepertinya jantungnya berdegup kencang.

Lisa mendekati wajahnya ke wajah Renjun.

"Injun."

Renjun berdeham. Ia meneguk salivanya.

"Katamu kau sudah dewasa kan?" Tanya Lisa.

Renjun mengangguk.

"Berarti aku tak berbuat hal ini pada anak dibawah umur."

Renjun membelalakkan matanya. "H-hah?!"

Lisa tersenyum, "Hanya ini cara agar kau tidak akan marah lagi." Lisa semakin mendekat, kini arahnya berubah ke leher lelaki itu.

End

Udah udah gaboleh dijelasin lagi, bayangin sendiri aja. Masi kecil juga heh!

Btw aku baru pub ff loren lisa, judulnya fallin alone. Kapal liren silahkan baca☹️

Lalisa ft. BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang