✈️Airplane

5.8K 706 9
                                    


Gadis cantik berdarah Thailand itu menghela nafas saat pria yang duduk disamping nya tak berhenti henti nya bernyanyi dengan suara cempreng.

"So sorry sir, bisakah kau mengecilkan suara mu? Aku rasa kau bernyanyi terlalu keras, bahkan yang di depan sampai menoleh kebelakang," Ucap si gadis berponi bernama asli Lalisa Manoban itu dengan sabar.

Pria disamping nya hanya menatap nya tak suka. "Apa urusan mu nona? Tak usah menganggu ku."

Lisa tertawa sinis. Kurang ajar memang. Dia sudah sabar sabar, bapak tua ini malah menyahut dengan sombong nya. Kalau Lisa tak diajarkan sopan santun pada orang yang lebih tua, mungkin dia sudah meninju wajah pria disamping nya ini dengan jurus thaiboxing.

"Whatever."

Sudah beberapa kali penumpang yang didepan berdecak sambil menoleh kebelakang. Lisa juga sudah benar benar kesal tanpa batas. Dia jadi tidak bisa tidur karena pria ini. Padahal perjalanan nya masih panjang, sekitar 8 jam lagi.

"YAKKK! JEONGMAL!"

Beberapa orang kaget lalu menoleh ke Lisa yang habis berteriak dengan bahasa Korea. Mereka tidak mengerti apa yang dibicarakan Lisa. Tentu saja para penumpang pesawat itu hanya berisi orang orang barat.

Pria disamping Lisa mengernyit. "Hey! What are you doing miss? Are you just lost your mind?"

Lisa menghela nafas. "Kau terlalu berisik sir, aku jadi tak bisa tidur dengan tenang. Aku dari tadi sudah sabar, tapi kau malah semakin menjadi. Apa kau tak sadar huh?"

Pria ini mendengus. "Nona ini sombong sekali. Kita ini sama sama penumpang, tempat ini umum nona. Bukan hanya punya kau. Aku hanya bernyanyi saja masa tidak boleh?!"

Lisa menggeram. Dia berdiri lalu berjalan kebelakang sambil menghentakkan kaki nya dengan kesal.

Salah satu pramugari menghampiri nya. "Nona apa ada masalah?"

Lisa memejamkan mata nya sesaat. "Begini, pria disamping ku itu sungguh menganggu. Dia bernyanyi dengan lantang nya dan membuat penumpang lain terganggu. Aku juga jadi tidak bisa tidur. Perjalanan ku delapan jam! Apakah kalian mau mendengar kejadian mengenaskan seorang gadis yang meninggal di pesawat karena menahan amarahnya?!"

Beberapa orang tertawa mendengar gerutuan Lisa. Bahkan pramugari itu juga tertawa. "Nona muda, maafkan kami. Mungkin kau bisa bilang pada tuan yang disamping kau untuk mengecilkan suara nya."

Lisa berdecak. "Sudah! Sudah aku bilang! Tapi dia tetap tak mau mendengar. Aku ingin pindah tempat! Kalau tidak aku akan menuntut pihak pesawat karena tak memberikan pelayanan yang nyaman."

Semua orang langsung terkejut. Memang sih Lisa terlihat bukan orang dari kalangan biasa. Bisa dilihat dari barang barang yang dipakai nya.

"Nona, tolong pikirkan kembali keputusan nona. Kami ingin memindahkan nona, tetapi masalahnya sudah penuh semua. Kami akan berbicara pada pria yang duduk disamping nona oke? Tolong nona."

Lisa tertawa kecil, lalu wajah nya datar lagi. "Silahkan kalau bisa! Aku yakin dia tetap akan bernyanyi dengan keras bahkan sedikit lagi akan meminjam mic sang pilot."

Lagi lagi beberapa orang tertawa karena ucapan Lisa.

Pramugari itu menggaruk tengkuk nya. "Bagaimana ya nona? Bisa saya coba dulu? Jika memang dia tidak mau berhenti terpaksa dia akan kami turunkan di bandara terdekat. Bagaimana?"

Lisa memutar bola mata nya malas. "Aku bukan orang bodoh. Dia termasuk salah satu golongan tak biasa juga. Apa kalian berani?"

Pramugari itu menghela nafas.

Lalisa ft. BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang