🎡Bianglala

3.5K 632 37
                                    

"Pengen naik itu gamau tau!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pengen naik itu gamau tau!"

Jennie menghela nafas karena Lisa yang baru datang sudah memaksanya agar ikut naik bianglala.

"Mau muntah gue Lis---

"IKUT!"

"Yailah sama Jisoo aja deh," saran Jennie sambil menunjuk Jisoo agar ia lepas dari paksaan Lisa.

Lisa menoleh ke Jisoo yang langsung kabur narik Rosé. Lisa berdecak lalu dia noleh lagi ke Jennie.

"ISH! JEN LO HAR---

Lisa lagi lagi berdecak kesal. Pasalnya Jennie sudah tidak ada di tempatnya, melainkan sudah berjalan menuju roller coaster bersama Kai.

Sial banget dia, Jisoo sama Rosé, Jennie sama Kai. Dia sama siapa?!

"Omong omong sejak kapan Kai ada disini?" Bingungnya.

Dia langsung menepis pikirannya dan berjalan sendiri menuju bianglala.

Alasan dia selalu ingin naik bianglala adalah dia suka melihat pemandangan dari atas. Itu membuatnya tenang dan melupakan masalah masalah yang berserabut dipikirannya.

Dia mulai memasuki wilayah antrian bianglala. Setelah mendapatkan tiketnya, dia mulai memasuki tempat bianglala berada. Melihat bianglala nya berputar mencari tempat kosong untuknya, dia sudah senang.

"Saya rasa udah gak ada tempat lagi, satu satu nya yang masih bisa ditempatin cuma itu," ujar sang penjaga sambil menunjuk seat nya tersebut.

"Tapi ada orangnya, cuma satu kok."

Lisa menghela nafas. Dia pengen sendiri. Tapi kalau gak naik sekarang, nanti ditinggalin temen temen nya karena kelamaan.

Akhirnya dia ngangguk, "yaudah gapapa."

Dia mulai berjalan ke seat nya, saat tepat didepan seat. Seorang pria berkaca mata hitam yang duduk disana menoleh, "ada apa?"

"Boleh duduk disini gak? Kata mas nya udah gak ada tempat lagi, selain disini."

Pria itu tersenyum lalu mengangguk, sambil menepuk tempat duduk sebelahnya. Lisa tersenyum canggung lalu menggeleng.

"Saya duduk situ aja," ujar Lisa sambil menunjuk dihadapan pria itu. Sedangkan pria itu cuma mengangguk.

Setelah Lisa duduk, terjadi keheningan. Iyalah, kenal juga enggak. Yakali Lisa mau ajak gosip, kan malu maluin.

Pas sampe diatas, mata Lisa berbinar. Pria itu tak sengaja melihatnya pun tertawa kecil.

"Suka ya naik bianglala?"

Lisa melirik pria itu lalu mengangguk senang. "Kamu?"

Pria itu mengangguk. "Saya juga, karena disini tempat saya nemuin cinta pertama saya."

Lisa tersenyum. "Lucu banget, pasti sekarang udah nikah ya?"

Pria itu menggeleng. "Saya emang udah cukup mateng buat berkeluarga, tapi belum terwujud."

"Loh kenapa?" Tanya Lisa sambil mengerutkan dahi nya.

"Calon saya pergi buat wujud-in mimpinya."

"Saya gak bisa tahan dia, lagi pula masih terlalu kecil buat bilang saya cinta dia," lanjutnya sambil menatap Lisa.

Lisa menatap pria itu lama. "Emang apa mimpi dia?"

"Jadi seorang girl group terkenal di Korea dan itu terwujud."

"Hebat dong! Terus kamu gimana?"

Pria itu beralih menatap pemandangan. "Saya..."

"Ikutin mimpi dia, saya berusaha sebisa mungkin belajar nyanyi, dance dan bahasa Korea. Gak nyangka sesusah itu. Dia hebat banget! Walaupun sebenernya, setengah bakat yang dia punya udah didapet dari lahir. Cuma proses sebagai trainee itu, emang parah banget sih haha.."

Lisa terdiam. "Kamu berhasil? Jadi kamu berusaha ikutin dia supaya ketemu terus sama dia??"

Pria itu mengangguk, ia melepas kacamata nya. Lisa langsung terkejut, ini adalah seniornya---Suho EXO. Waduh, bisa bisanya Lisa gak sadar.

"Iya saya berhasil, bahkan lebih dulu debut dari dia. Pas dia debut, saya seneng selalu ketemu sama dia. Di awards dan lain lain."

"Dia cantik, gak berubah. Bedanya dia lebih dewasa walau sepenglihatan saya dia masih kekanak kanakkan sedikit. Walau beda agensi, saya masih bisa ketemu dia. Banyak kesempatan," lanjut pria yang ternyata Suho itu.

Lisa mengangguk. "Saya gak sadar kalau kamu itu senior saya hehe maaf ya."

Suho ketawa terus ngangguk ngangguk. "Gapapa."

"Terus gimana kabarnya dia?" Tanya Lisa penasaran. Soalnya denger cerita cerita kayak gini, Lisa jadi rindu seseorang.

Suho tersenyum, lalu menghela nafas. "Kayaknya baik baik aja, soalnya dia lagi didepan saya nih. Lalisa Manoban."

Lisa membelalakkan mata nya. Dia menatap Suho lama, semua detail wajahnya. Tiba tiba dada nya terasa sesak, sangat sesak. Cairan bening sudah mulai memaksa keluar dari pelupuk mata nya.

"Kak Junmyeon?!"

Suho tersenyum. "Bisa bisanya kamu gak ngenalin aku Lis." Lalu dia ketawa.

"Jangan nangis, aku ganteng banget ya sekarang? Biasa namanya juga anak SM."

Lisa semakin terisak. Dia langsung terduduk dibawah sambil memeluk kaki Suho. "Maafin aku Kak...."

Suho mengelus kepala Lisa lembut. "Gapapa sayang, ini perjuangan buat dapetin bidadari kayak kamu."

"Udah jangan nangis, terus jangan dibawah gitu! Sini diatas! bianglala nya banyak bakteri tau!"

Lisa tertawa dalam tangisannya. Pria ini sama sekali belum berubah. Wajahnya saja yang berubah. Lisa hampir gak ngenalin saking gantengnya.

"Nanti kalau mau naik bianglala bilang aja ke aku, biar aku sekalian beliin bianglala nya buat kamu. Daripada kayak tadi minta duduk orang bareng, untung itu aku," oceh Suho sambil mengelap air mata Lisa.

"Tenang aja Lis, bianglala murah dan mudah didapetinnya. Gak kayak kamu, yang gabisa dibeli dan susah didapetinnya."

Lisa langsung memeluk Suho erat. Suho sayang banget sama Lisa, Lisa merasa bersalah. Suho itu dulu gak suka nyanyi sama nge dance dan tau Suho maksain belajar itu semua supaya ketemu Lisa. Itu buat Lisa tersentuh.

End...

Ahay Suho bisa bisanya kamu

Jan lupa vote komen nya ayank, nay lop u lah

Lalisa ft. BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang