Tidak pernah terlintas dalam benakku, aku akan bertemu pagi tanpamu.
Terbangun dan menyambut mimpi buruk, mimpi yang selama ini menghantuiku.Kehilangan.
Ditinggalkan.
Dan dilupakan, ... Lalu berakhir sendirian.Jika sebuah janji bisa kau hanguskan, mungkinkah cintamu hanya tipuan?
Kertas kusut bertulis tangan "Maafkan aku," itu terhempas angin, lalu berhenti di kaki kursi terbalik akibat dijatuhkan si pemijak.
Bayangan tubuh yang tergantung di atas langit-langit membias dalam cahaya redup, kedua kaki kurus itu berayun ringan di udara, menjauh dari bumi ...
Dia telah pergi.---
"Woooff! Wofff!!"
"Cepat telepon ambulance!!" Fanxing menjerit panik.
"Aku tidak punya ponsel! Tidak ada ponsel!" sahut Pei Xin, ikut panik.
"Telpon rumah! Pasti ada telpon di dalam!" Guo Cheng bergegas masuk ke dalam ruangan rumah dan memburu benda yang dicari.
"Woofff!" Fakyu tidak berhenti menggonggong, ia berputar-putar di sekitar tubuh Sean terkapar. Sesekali menggigit kain pakaian Sean dan mendorong moncongnya berusaha mengguncang.
"CPR lagi!" teriak Pei Xin sambil gemetar.
Fanxing mengusap airmatanya lalu menekan dada Sean sekali lagi. Tekanan itu ia lakukan berulang, namun tak ada yang berubah.
"Gege!!" Fanxing menjerit.
"Woofff!!!"
Fanxing tidak berhenti. Ia tetap mengendalikan diri dan emosinya, lalu melakukan tindakan selanjutnya. Memberi napas buatan. Ia mencubit kedua sisi hidung Sean untuk lubang pernafasan, lalu mendukung dagunya naik dan membuka mulutnya sedikit.
Fanxing menarik napas lalu menanam mulutnya pada Sean dan meniupkan udara padanya.
"Apa dia masih bernapas? Apa detak jantungnya kembali??" Pei Xin bertanya sambil duduk memeluk lutut, dengan wajah basah dibasuh keringat dingin dan airmata.
"Diam!" Fanxing membentak, ia mengusap kasar wajahnya yang terasa panas akibat meredam emosi dan kepanikan. Airmatanya pun tak berhenti mengalir, hatinya tersentak setiap detiknya ketika tubuh di hadapannya ini tak membalas usahanya.
"Sean gege ...!" rintihnya lagi sambil memukul dada Sean dan memeluk kuat.
"Jangan pergi, jangan pergi! 😭😭😭 .."
Tangisan Pei Xin akhirnya meledak, sementara Guo Cheng yang telah selesai melakukan panggilan nampak mematung di depan pintu.
"A-apa yang terjadi?" tanya Guo Cheng sambil memegangi dadanya dan memandang tubuh Sean dalam pelukan Fanxing. Semuanya terlihat membias seperti mimpi.
Fakyu yang semula terdiam tiba-tiba melompat ke arah dada Sean. "Woofff! Wooff! Wofff!"
"Fakyu, hentikan!" geram Fanxing sambil memukul anjing itu turun dari tubuh Sean.
"Wooff!" Fakyu tidak berhenti. Tubuhnya yang lumayan berat itu melompat lagi di dada Sean, menghentak-hentak.
Bugh!
Bugh!"Fakyu, jangan!" Pei Xin bergerak memburu Fakyu tapi tiba-tiba,
"Uhuk!"
Sean melepaskan udara dari tenggorokan. Serentak semuanya terdiam ...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑭𝑳𝑨𝑾𝑺𝑶𝑴𝑬 [𝑺3|𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕✔️]
HumorHanya sebuah cerita renyah tentang kehidupan pernikahan Wang Yibo dan Sean Xiao yang telah dikaruniai seonggok anak, dalam menaklukan badai terakhir menuju bahtera kebahagiaan. Warning ⚠️ MPREG [Male Pregnant] BL/Boys Love story 🦁Yizhan🐰 Fanfict...