5

24 2 1
                                    

"gimana? udah kumpul semua?" tanya gavin pada andra yang berada di sebelah nya. Saat ini mereka sedang berada di warung bang jali, tempat nongkrong mereka kalau di sekolah, letak nya tidak jauh dari sekolah.

"udah, tinggal berangkat aja lagi" jawab andra.

"ya udah gas aja langsung" ujar gavin, setelah itu dia keluar dan langsung memerintahkan kepada geng petron untuk menuju tempat yang telah di janjikan oleh dion, lebih tepatnya ketua geng panca.

Iring iringan motor sport keluar dari gang sempit itu, dengan andra yang berada di goncengan gavin membawa bendera yang melambangkan petron.

Setelah sampai di tempat tujuan, gavin sudah di sambut oleh dion, beserta anteg anteg nya.

"gua kira lu ga bakalan datang" ujar dion.

"serah lu dah" jawab gavin santai.

Dion yang mendengar kan jawaban santai gavin mulai tersulut emosi.

"anjing bacot lu" ucap dion, setelah itu langsung memukul gavin, tapi sayang gerakan dion terbaca oleh gavin, dan gavin pun langsung menangkis dan setelah itu memukul dion dengan tampang songong nya.

Sedangkan panca yang melihat ketua nya yang terjatuh langsung menyerang petron.

Adegan baku hantam pun mulai terjadi, tetapi tidak berselang lama, terdengar sirine polisi, mereka semua yang mendengar itu langsung menyelesaikan pertarungan, dion yang langsung kabur tanpa mempedulikan teman temannya, sedangkan gavin setelah memastikan teman temannya tidak ada yang tertinggal dia langsung menggas motor nya dengan kecepatan tinggi.

Sekarang mereka sedang berada di markas, pasalnya setelah aksi kejar kejaran dengan polisi tadi, mereka langsung menuju markas.

"anjim tu si dion ngajak gelud di tempat yang rawan polisi nya" ujar rava setelah mendudukkan kursi nya di sofa yang tersedia di markas.

"bukannya kita biasa gelud di sana juga nyet" sahut leon.

"iye, emang si rava nya aja yang gobloq" lanjut vernan.

"bangke kok gua baru sadar ya, lagian polisi tiba tiba datang" jawab rava.

Jo ingin menjawab perkataan rava, tetapi di potong oleh gavin. "gua pulang dulu, kalian yang luka langsung obatin, kalau parah bawa kerumah sakit, ntar sebutin ke gua, biar gua ganti" ujar gavin tegas pada semua geng petron.

"lah tumben pulang cepat bos?" tanya jo

"lu gatau jo? gavin kan udah jadi bucin" sahut leon.

"hah?serius?masa gavin punya cewe?" srobot vernan.

"iya anjim, gavin sendiri yang ngaku tadi di kantin". ujar rava.

"serius vin? lu punya pacar? demi apa anjing" heboh jo.

"lebay lu jo, leon aja ga seheboh itu tadi" sahut andra.

sebelum terjadi sahut menyahut lagi, gavin langsung pergi dari markas, sayup sayup dia terdengar kalau jo memanggilnya, tetapi dia mengedikkan bahu acuh dan langsung menyalakan motornya. tujuan utamanya sekarang untuk menjemput audrey.

Setelah sampainya di cafe audrey, dia langsung mengirimkan pesan kepada audrey bahwasannya dia sudah sampai. selagi menunggu audrey dia duduk di salah satu bangku paling pojok, setelah menyebutkan pesanannya kepada salah satu pelayan dia langsung memainkan ponsel nya, tiba tiba dia merasakan ada seseorang yang duduk di depannya, dan ternyata audrey.

"ya allah gavin, muka lu kenapa anjir" kaget audrey setelah gavin mendongakkan kepalanya.

"jangan teriak teriak" ujar gavin, pasalnya suara audrey keras sekali, tengok mereka sekarang menjadi pusat perhatian, bukan hanya pengunjung tetapi kariayawan audrey juga melihat ke arah mereka.

"ayo sini keruangan gua, harus di obatin gavin, nanti infeksi gimana ha?" jawab audrey dan segera menarik gavin untuk menuju ruangannya.

sesampainya di ruangan audrey, gavin duduk di sofa, sedangkan audrey mengambil kotak p3k. "lu habis ngapain anjim, ini tengok jidat lu luka, kalau infeksi kan bisa berabe gavin sayang" greget audrey, jika kalian menganggap gavin baper, gavin sama sekali tidak baper, malahan telinganya sudah cape mendengar ocehan audrey yang tiada henti itu.

"pasti lu habis tawuran kan" tuduh audrey, gavin pun hanya menganggukan kepala.

"ih lu nakal banget si, kan udah di bilang jangan tawuran trus, sekolah yang bener, malah tawuran, bolos juga" ceramah audrey kembali.

"ngomel mulu, udah selesai lu belum ngantuk nih" potong gavin cepat, pasalnya dia ngantuk sekali, padahal jam baru menunjukkan pukul 7 malam.

"udah ayo pulang, gua juga capek" jawab audrey dan langsung menggandeng tangan gavin untuk segera pulang. setelah berpamitan kepada sekretaris audrey, mereka langsung pulang.



*****

Sekarang sudah menunjukkan pukul 9 malam, gavin dan audrey sedang bermain ps bersama, tadi audrey yang mengajak nya, dan berakhir lah mereka di sofa ruang keluarga yang ada di apart ini. apart gavin ini luas, mungkin bisa di sebut penthouse.

"ih lu ngalah dong sama istri, masa lu terus yang menang, gua nya kapan" ujar audrey, pasalnya sedari tadi gavin trus yang menang.

"ngapain ngalah, udah lah emang gua yang menang, udah 10 kali main, gua yang menang kan" jawab gavin, setelah itu dia mematikan tv.

"kok di matiin belum selesai woi"sewot audrey.

"lu ga bosan apa main ps mulu, gua aja bosan" ujar gavin, pasalnya dia sudah bosan.

"hm, makan di luar yuk vin" ajak audrey.

"mau makan apaan jam segini?" tanya gavin.

"sate di dekat perempatan aja" jawab audrey.

"ya udah sana siap siap" ujar gavin menyetujui ide audrey.

"okey, gw siap siap dulu, bentar" ucap audrey, dan langsung belari ke dalam kamar.

haii, gimana part kali ini?

maapin ya part nya masih pendek🥺🥺

jangan lupa vote dan comment yaa!

follow juga wattpad aku dong!

next ga nih?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang