Still Want You

32 3 1
                                    

*Tae's pov

Hari ini aku ingin berangkat lebih pagi, entah kenapa aku hanya ingin cepat sampai kampus, sejak kemarin anak bernama Jeon Jungkook itu berhasil menarik perhatianku, kenapa dia sangat manis? terlihat lugu dan polos, pasti anak yang sangat manja.

"Huh, akhirnya sampai juga," aku langsung berjalan santai menuju ruanganku. Ya, ruangan hyung ku lebih tepatnya, ia menjabat sebagai dosen ahli marketing, dan saat ini mengambil cuti karena mempersiapkan pernikahannya yang akan dilaksanakan dua minggu lagi dengan kekasihnya Hoseok hyung, aku hanya ingin membantunya meskipun aku belum pernah belajar tentang ilmu psikologi atau semacamnya, tapi aku rasa aku cukup mampu. Namun, ada yang aneh ketika aku hampir sampai di ruangan, aku melihat seorang pemuda di depan ruanganku, terlihat duduk sendiri kesepian dengan smartphone dan earphone di telinganya.

Tidak salah lagi, ya dia Jeon, sedang apa dia disini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak salah lagi, ya dia Jeon, sedang apa dia disini?

"Jeon?"

"Selamat pagi, pak" sapanya sambil membungkukkan badan dengan sopan.

"Selamat pagi, Jeon," balasku.

Dia hanya tersenyum, dan melepas earphone nya.

"Ayo masuk," ajakku. Ia terlihat sedikit kikuk dan malu, mungkin karena aku masih baru disini.

"Ahh, iya pak,"

"Kamu sudah sarapan, Jeon?"

Dia hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Apa?kenapa belum?"

"Saya tidak mau terlambat lagi, pak,"

Melihat matanya yang ketakutan membuatku sangat bersalah, apakah aku sekejam itu? atau ia memang keterlaluan polos?

"Ayok sarapan sama saya," ajakku.

"Bareng bapak?bapak yakin? dimana? apa mau saya pesankan makanan dari cafetaria?"

"Tidak perlu, saya bawa makanan sendiri lagi pula kalau beli di cafetaria belum terjamin higienis nya,"

Dia menatapku sinis, apa aku salah?

"Kenapa menatap saya seperti itu? kamu tidak setuju dengan pendapat saya?"

"B-bukan gitu pak, aduh si bapak baperan banget deh,"

What? baperan? bener-bener nih bocah.

"Yaudah silakan dimakan, ga perlu malu-malu,"

"Iya, pak,"

With Seoul, With You [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang