Hujan kemarin pernah bicara.
Tentang kalimat-kalimat yang tak pernah disuarakan.
Tentang resah-resah yang dipendam.
Tentang rahasia-rahasia yang disembunyikan.
Tentang harapan-harapan yang dipaksa sudah.Hujan kemarin pernah bercerita.
Langit abu-abu akan turun.
Hujan akan kembali.
Mentari akan bersembunyi.
Serta angin akan sejenak berhenti.Hujan kemarin akhirnya berteriak.
Rindu-rindu dipaksa mati.
Impian-impian harus berakhir.
Kecewa-kecewa semestinya dipelihara.
Kebohongan-kebohongan harus ditelan mentah-mentah.Hujan kemarin akhirnya berhenti.
Ialah lelah kembali pada singgah.
Ialah bising takkan lagi riuh.
Ialah tanya yang tak butuh jawaban.
Ialah jawaban yang akhirnya berpisah.Hujan kemarin adalah jawaban.
Untuk hari ini yang katanya mendung kelabu.Magika Utari
yang tahu hanya akan tahu,
yang mengerti hanya akan mengerti,
menghilanglah, berhentilah, kembalilah.
***
hari ini gue nggak mau foto apa-apa
hari ini gue nggak mau bales apa-apa
hari ini gue cuma mau bilang,
gue kangen, Tar.selamanya,
akan terus-terusan kangen sama lo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misery
Fiksi RemajaDengan ini maka izinkanlah syairnya terbuka. Dibaca oleh lebih banyak orang, didengar oleh lebih banyak perasaan, dan dinikmati oleh lebih banyak tatapan. Semoga tidak hilang segala kenangan. Karena darinya ia akan tetap abadi di dalam dada. Semoga...