The Haikyuu character belongs to Haruichi Furudate.
Happy reading!^^
***
"Biarkan aku berbagi sedikit informasi dengan mu, Robin," ucap wanita itu sambil tersenyum. Ia mengeluarkan sebuah flashdisk kecil dari clucth bag, lalu memberikannya kepada Atsumu.
"Kenapa?" Atsumu bertanya heran.
"Lets say, I will work with your team from now on. And this is my first act, you can go home with your other friends and let me handle this. Oh, and call me Layra."
Atsumu terdiam. Ia bimbang, antara dia mempercayainya atau tidak mempercayai wanita yang baru saja mengaku akan bekerja sama dengan Haikyuu Division mulai saat ini. Pilihan apa yang harus dipilih?
Wanita itu bangkit dari duduknya dan berkata, "Trust me. By the way, you look nice tonight." Wanita bersurai hitam itu berbalik badan dan menghilang diantara keramaian orang-orang malam itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
source: pinterest
Atsumu meraih flashdisk itu dan menyimpan dalam kantongnya. "Perubahan rencana, malam ini kita sudahi saja misi ini dan beristirahat. Sebab, sudah ada yang menangani hal ini." Atsumu berbicara dengan Osamu serta Tanaka lewat earpiece yang terhubung langsung ke mereka.
"Akhirnya. Aku sudah muak dan capek digoda oleh para wanita di klub ini yang tak tau diri itu," keluh Osamu dari seberang. Tanaka mendengar itu tertawa garing, untunglah ia tak mengalami hal yang sama. Tak ada yang berani mendekatinya sebab Saeko dan teman-temannya disana.
"Ayo kita sudahi," ucap Tanaka pada akhirnya.
***
"Pororo? Apa kau bisa membuka file dari flashdisk ini?" Atsumu memberikan flashdisk yang baru saja ia dapat kemarin ke Kenma.
"Sure thing." Kenma menerima flashdisk pemberian Atsumu lalu memasangkannya di laptop. Hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari dua menit lelaki berwajah manis itu menyelesaikan tugasnya. "Selesai."
Si sulung Miya itu melihat isi folder atas nama 'MD' dan terkejut melihat informasi data pribadi mereka yang begitu lengkap dan terperinci.
"Mengingat insiden beberapa tahun lalu, kami tak tau sampai sedetail ini. Bagaimana bisa?" Setelah memanggil semua anggota lain untuk berkumpul, Kenma menampilkan satu-satu foto beserta data yang ada.
Namun, tak disangka Ushijima dan Daichi datang dengan membawa satu perempuan asing.
"Layra?" tanya Atsumu memastikan. "Sedang apa kau disini?" Ternyata perempuan yang datang bersama Ushijima dan Daichi adalah Layra.
Anggota yang lainnya menatap heran ke arah Atsumu, sepertinya Ia mengenali perempuan ini entah bagaimana, dimana, dan kapan.
"Tampaknya bertemu lagi kita, Robin." Perempuan bersurai hitam pekat itu tersenyum hangat.
"Perkenalkan, aku Kiyoko Shimizu, dengan kode Layra. Mulai saat ini aku akan bekerja sama dengan kalian. Mohon bantuannya." Kiyoko membungkukkan badan rampingnya sampai sembilan puluh derajat.
"Layra? Sepertinya tidak asing bagi ku." ucap Yamaguchi si informan handal.
"Ah, aku ingat sekarang. Layra adalah code name mu, seorang pengintai rahasia milik negara bukan? Tetapi, bukankah saat ini seharusnya kau berada di Rusia?" Diantara mereka semua, yang mengenali Kiyoko hanyala Ushijima, Daichi, Yamaguchi, dan Atsumu walau baru terhitung beberapa jam yang lalu saat misinya di klub malam itu.
"Anggap saja misi ku di Rusia tertunda, bukankah membantu negara kelahiran lebih baik? Tenang saja, ada dua orang lainnya disana."
"Baiklah, cukup. Lebih baik fokus dengan misi yang didepan mata kita," ucap Akaashi menengahi.
"Don't mind if I explain about them?" tanya Kiyoko sambil menatap Daichi dan Ushijima bergantian.
"Lakukan saja."
"Terima kasih."
Kiyoko menarik nafas dalam-dalam. "Singkatnya atau sederhananya, anggota MD memiliki rencana untuk membuat pemerintahan negara ini terbengkalai dengan membuat kekacauan dimana-mana. Tetapi, satu hal ini hanya spekulasi atau hanya sebuah dugaan tak pasti."
"Ah, jadi benar apa yang dikatakan Potter berdasarkan pesan itu," ucap Kuroo.
"Pesan yang mana? Seingatku pesan yang kita dapatkan dari Zero hanya satu," tanya Tanaka sambil mengingat-ngingat kembali.
"Ah, Potter kau belum memberi tau yang lainnya?" tanya Kenma sambil menatap Semi yang sedang duduk didekat Tendou.
"Maafkan aku, aku lupa. Lagi-lagi Zero memberikan kita pesan dengan bentuk perumpamaan. Pesannya tersebut berisi rencana MD penuh ambisi yang ingin membuat pemerintahan negara kita ini terbengkalai. Tetapi, hanya dugaan dengan kemungkinan lima puluh lima persen benar," ucap Potter panjang.
"Dari Zero ya? Kapan dia memberi pesan itu?" Kiyoko bertanya sekali lagi.
"Beberapa saat setelah Robin, Fox, dan Bold berangkat menjalankan misi mereka," ucap Daici menambahi.
"Lagi-lagi kalian tak langsung memberi tahukannya kepada kami," keluh Hinata dengan sedikit kecewa.
"Huh," Oikawa menghela nafas. "Sepertinya akan ada yang ingin aku jadikan manekin baruku, apa kau mau, Potter?" tawar lelaki bersurai cokelat tersebut kepada Semi.
"T-tidak, terima kasih. Aku tak mau," tolak Semi dengan senyuman kikuk.
"Bagaimana dengan mu, Ghost? Apa kau bersedia?"
"Ah, lebih baik tunda dulu, Mapple. Kita sedang membahas rencana penting," ucap Asahi mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
"Percaya atau tidak, ada kemungkinan juga mereka ingin menghancurkan negara kelahiran kita. Untuk sekarang masih dengan kemungkinan yang sangat kecil."
Ushijima maupun Daichi bahkan yang lainnya terkejut dengan perkataan Kiyoko. Sebelum melanjutkan perempuan itu menatap rekan barunya secara bergantian.
"Namun, untuk sekarang kita masih bisa sedikit bersantai, Red ketua MD sedang berada di Indonesia, aku tak tau alasan Red kesana. Ia akan kembali ke Jepang dalam jangka waktu sepuluh hari dari hari ini."
"Pantas saja, saat misi semalam, aku hanya melihat mereka berenam saja," ucap Osamu menambahi.
***
Waw, ternyata si Kiyoko Shimizu. Ada yang bener nggak nih? Wkwkwk.
Eh, btw maaf kalo ada part yang ngebosenin, sama narasinya yang bener-bener sederhana. Gue masih jadi penulis amatiran coy:")
Hem ... kira-kira siapa karakter berikutnya yang akan muncul? Masih rahasia beb //plak
