Langkah pelan yang di ambil Jimin saat telapak kaki mulusnya menuruni satu persatu tangga rumahnya. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat.
Ia memang terlat bangun bahkan ia tak dapat membuat sarapan. Semalam ia tak dapat tidur dengan nyenyak. Pukul satu malam ia bangun hingga pukul empat pagi ia baru kembali tidur. Sebenarnya ia tak melakukan apapun ia hanya menatap wajah dan dada polos suaminya. Hal itu ia lakukan sesuai dengan kehendak calon anak mereka.
"Selamat pagi ma" Jungmin yang lebih dulu menyapa Jimin dan mengecup pipi gembul milik sang ibu.
"Pagi son" Jimin membalas dengan memeluk tubuh yang hampir sama dengan dirinya itu.
"Pagi mama" hal yang sama Sophia lakukan.
"Pagi princess"
"Pagi sayang. Tidurmu nyenyak?" Jungkook berdiri dari kursinya menarik pinggang Jimin untuk mencium bibir tebal istrinya. Lima belas detik ciuman itu berlangsung.
"Papa kenapa ciumnya di bibir?" Baru saja pantat Jimin mendarat di kursi anak manisnya itu sudah menanyakan hal yang membuat matanya melotot pada Jungkook.
Jungkook hanya tersenyum dan kembali mencuri kecupan di bibir istrinya.
"Jungmin sayang dengar kamu bisa mencium seseorang di bibir jika kamu mencintai orang itu dan orang itu juga mencintaimu. Jadi papa ingatkan jangan pernah mau berciuman dengan siapapun jika di bibir ok. Untuk Pia juga" Jungmin mengedipkan matanya polos. Otak cerdasnya mencerna ucapan sang ayah.
"Tapi papa Jungmin sering mencium uncle di bibirnya" Jimin tak ambil pusing mungkin sedikit mengajarkan anak polosnya tentang hal itu tidak masalah asal jangan mengajarkan caranya saja.
"Uncle-kan keluarga kita jadi tak apa. Maksud papa orang luar sayang. Nantik jika kamu punya orang spesial atau pacar baru boleh memberikan ciuman di bibir. Ingat ciuman di bibir hanya untuk sepasang kekasih" Jungmin mengganguk mengerti. Sophia diam klau masalah seperti ini sih ia mengerti ia sering melihat teman sekelasnya berciuman.
Sarapan pagi itu selesai dengan damai. Kini Jimin mengantarkan kedua anaknya dan suaminya kedepan.
Jungkook akan mengantar anak anak dulu sebelum ke kantor.
"Selamat pagi tuan mobil anda sudah siap" salah satu maid yang bertugas menglap mobil Jungkook di pagi ini membungkuk hormat sebelum pergi dari sana.
Baru saja Jungkook akan membuka pintu mobilnya namun suara motor sport merah yang tidak asing memasuki halaman mansionnya.
Sophia orang pertama yang tau siapa yang mengendarai motor itu.
"Pagi Om" Alex menyapa setelah bertenti di samping mobil Jungkook dan melepas helmnya. Jimin yang masih berada di depan pintu rumah memilih menghampiri mereka.
"Pagi Om" Alex sudah turun dari motornya dan memberi hormat pada kedua orang tua dari teman sebangkunya itu.
"Pagi.." Jimin sedikit bingung ia lupa siapa nama namja tampan itu.
"Alex om" seakan tau sumber kebingungan dari Jimin.
"Ah iya. Pagi juga Alex. Ada apa pagi pagi ke sini? Menjemput Sophia?" Tanya Jimin spontan.
Sophi di samping pintu penumpang yang berseberangan dengan Jungkook menatap tidak suka pada omongan mamanya. Jungmin diam memperhatikan bagaimana tampannya teman kakaknya itu.
"Iya om. Alex ingin mengajak Sophia berangkat bersama. Apa boleh om ?" Jimin hanya tersenyum kecil tanda ia tak masalah sementara Jungkook menyelidiki penuh pada namja itu setelah pertemuaan pertama mereka Jungkook merasa ada sesuatu yang berbeda dalam diri namja itu. Jungkook merasa sangat dekat dengan namja itu ntah apa yang terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Plus De || KM
RomanceBook 2 of Cool Boy and Bad Boy Akhir kisah rumah tangga Jimin dan Jungkook yang berurai air mata kesedihan. warning: KOOKMIN!!! BoyxBoy ©️kookiemini13