Jungkook terus berlari lorong rumah sakit yang kosong memudahkanya untuk menambah kecepatan. Walau sepi dan angin malam menerpa tubuhnya ia tak peduli kakinya yang tak di alasi oleh apapun membuat dinginya lantai rumah sakit semakin terasa.
Jam nunjukkan pukul tiga subuh. Ia tetap berdoa pada tuhan bahwa istri dan anak akanya baik baik saja.
Rasanya semakin ia berlari semakin jauh ia mencapai tujuanyan. Keringat dingin bercucuran pada dahi dan tubuhnya. Jungkook tidak peduli ia hanya memikirkan Jimin dan keadaan Jungmin yang baru saja di bawa kerumah sakit.
Ia sampai di ruang VIP bertuliskan nama Jeon Jimin beruntung pintu kamar inap itu terbuka dan sekitar delapan penjaga menjaga di depan pintu.
"Mommy" Sedikit menetralkan nafasnya ia melihat Yoongi yang terkantuk kantuk di sofa dan Jennie yang tidur di ranjang sebelah Jimin. Empat orang penjaga juga berdiri di setiap sudut ruangan.
"Jungkook" Yoongi hanya menyapa dan kembali membaringkan tubuhnya. Ia sungguh mengantuk, jika dunia ini akan kiamat dan ia mengantuk mungkin ia akan memilih untuk tidur.
Jungkook beralih pada bangkar Jimin istri mungilnya itu tengah terbaring dengan mata tertutup namun ia yakin Jimin tidak tidur. Pandangan Jungkook teralih pada perut buncit istrinya. Ia sudah mendengar semua kabar dari daddynya.
Calon jagoannya baik baik saja Jimin hanya bengalami pendarahan kecil ia sangat beruntung Jimin tidak kekurangan darah dan anaknya tak harus lahir prematur.
"Ji, sayang aku tau kau belum tidur. Aku tidak bisa menemanimu Jungmin kita sudah ditemukan ia berada di ruangan sebelum mu sayang. Jangan khawatir semua akan baik baik saja ku mohon jaga dirimu" Jungkook menyempatkan mengecup bibir pucat Jimin dan beralih pada perut buncit Jimin.
"Apa perutmu sakit?" Setelah mengecup singkat perut Jimin, Jungkook beralih mengusapnya.
Jimin membuka perlahan matanya dan menggeleng lemah. Ia hanya tengah berbohong pada Jungkook.
Rasanya semakin sakit saat melihat bagaimana penampilan suaminya.
"Jaga dirimu sayang. Aku mencintaimu selamat malam"
Setelahnya Jungkook langsung keluar dari sana dan menghampiri Jungmin.
Tanpa ia ketahui hati Jimin tidak tenang saat Jungkook bicara seperti itu ia tau Jungmin sudah kembali namun hatinya tetap gelisah. Karna Jimin tidak tau bahwa Sophia juga tengah menghilang.
"Daddy apa kata dokter?" Taehyung menatap prihatin pada putra pertamanya keadaan Jungkook jauh dari kata baik. Baju kaos dengan celana traning pendek dan tanpa alas kaki apa putranya sekarang sudah menjadi seorang pengemis.
"Daddy dan Suho menemukan Jungmin tidak sadarkan diri Kook-ah. Dan daddy mohon tenanglah. Hm Jungmin d-di perkosa Jungkook"
Dag
Lagi buliran bening itu kembali jatuh.
"AKKHH" sebuah vas bunga di meja ruang itu jatuh tak berbentuk. Kenapa semua ini terjadi Jungmin putranya yang polos bahkan putranya itu tidak mengerti sedikitpun perihal orang dewasa dan sekarang apa. Bagaimana Jungkook menjelaskanya pada Jimin ia lagi lagi gagal sebagai seorang kepala keluarga.
"Dokter bilang kita bisa tau keadaan Jungmin jika ia sadar kook" Taehyung tak punya pilihan lain selain menjelaskan pada Jungkook " Kemungkinan dokter Jungmin bisa saja trauma dengan semua ini"
"Jungkook tenangkan dirimu. Ingat Sophia masih belum di temukan" Suho menahan saat Jungkook akan pergi dari sana.
"Ini minumlah daddy tau kau lelah"

KAMU SEDANG MEMBACA
Plus De || KM
RomanceBook 2 of Cool Boy and Bad Boy Akhir kisah rumah tangga Jimin dan Jungkook yang berurai air mata kesedihan. warning: KOOKMIN!!! BoyxBoy ©️kookiemini13