Musim semi berganti menjadi musim gugur. Waktu memang tidak ada yang bisa mengira semua berlalu dengan cepat bahkan kita sendiri tidak dapat memperkirakannya.
Usapan lembut pada perut buncitnya membuat Jimin terasa nyaman. Sosok yang seharusnya menjadi hyung baginya namun sangat menjalani perananya dengan baik sebagai seorang ibu.
"Mom akhir akhir ini Jimin semakin tidak berdaya" usia kandungnya sudah hampir menginjak delapan bulan.
Beberapa bulan yang lalu saat ia melakukan USG prediksi dokter anak yang ia kandung adalah laki laki. Padahal awalnya Jungkook sudah yakin anaknya akan kembar lagi.
Jangan menyalahkan Jungkook karna berharap ia memiliki anak kembar lima kkkk~. Ya setelah ini ia tidak akan bisa memiliki anak lagi karna Jimin sudah pastikan setelah ini ia tidak akan hamil lagi
Yoongi di sampingnya hanya menunjukkan senyum lembut. Ia tengah menemani Jimin yang sendiri di rumah. Jungkook tengah pergi ke Busan untuk menghendel beberapa masalah perusahaan mendiang ayah Jimin.
Taehyung sendiri tengah pergi berlibur dengan teman temannya. Jadinya Yoongi memutuskan menginap di rumah Jungkook bersama Jennie.
"Itu wajar Jimin usianya juga sudah semakin mendekati persalinan bukan" Yoongi terus mengusap lembut pertut buncit Jimin sesekali ia merasakan tendangan dari sang anak sepertinya bayi itu sangatlah aktif sehingga Jimin tidak memiliki banyak tenanga untuk bergerak.
Jimin membenarkan dalam hati semakin hari ia semakin tidak memiliki tenaga yang banyak bahkan. Bahkan kini ia dan Jungkook menempati kamar tamu di lantai satu. Bicara soal Jungkook Jimin merindukan suaminya itu pada malam hari saat tidur rasa rindunya akan semakin besar tidur tanpa di peluk oleh Jungkook terasa sangat hampa.
Bahkan bayi dalam kandunganya membenarkan. Terbukti saat Jimin menahan jeritannya saat anaknya menendang terlalu kuat. Di sampingnya Yoongi tengah tertidur nyenyak. Ibu mertuanya itu adalah ratunya tidur.
"Bibi"
"Ya tuan?"
"Bantu saya ke kamar ya bi lalu tolong ambilkan bantal untuk mommy dan perbaiki tidurnya" asisten rumah tangganya itu tersenyum lembut melihat bagaimana majikannya memintak bantuan.
"Terima kasih bi, aku benar benar merasa tidak berguna" Jimin hanya menunduk saat dirinya di sandarkan pada sandaran ranjang ia benar benar menyusahkan jika sudah seperti ini.
"Tidak masalah tuan, sekarang istirahatlah saya akan bangunkan saat nuna Sophia pulang nantik"
Setelahnya Jimin rasa ia tak bisa untuk istirahat. Pikiran dan hatinya tengah tidak sejalan. Hatinya tengah menghawatirkan Sophia namun pikirannya tengah meyakinkan hatinya Sophia akan baik baik saja.
"Tuhan lindungi putri ku" menangis atau memikirkan hal hal yang butuk saat ini bukanlah hal yang baik untuk Jimin.
Sebuah buku berisikan lirik lagu yang sering Jungkook buat di waktu senggang Jimin temukan di samping nakas ranjang mereka.
Ntah kenapa tiba tiba ia ingin membuat sebuah lagu.
::::::::::::::::::::::::::::
Jimin menatap prihatin pada putra manisnya. Jungmin sudah sekitar enam bulan ini putranya itu terlihat berbeda. Ah bukan lebih tepatnya saat Yeonjun di pindahkan ke California.
Sudah beberapa kali Jimin berusaha mendekati Jungmin dan mengajak putranya itu bicara namun lagi lagi Jungmin selalu punya cara menghindar. Jimin sangat tidak mengerti ia sudah memintak Jungkook untuk bicara namun suaminya itu lebih memilih untuk mendiamkan Jungmin.
![](https://img.wattpad.com/cover/242330503-288-k835118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Plus De || KM
RomanceBook 2 of Cool Boy and Bad Boy Akhir kisah rumah tangga Jimin dan Jungkook yang berurai air mata kesedihan. warning: KOOKMIN!!! BoyxBoy ©️kookiemini13