10.RUMAH SAKIT🏥❌

19 4 0
                                    

(::::::::::)
°
°
°
°
°
I><I
°
°
°
°
°
(::::::::::)

|..HAPPY READING..|
.

{\__/}
(• ~ •)

.
.
.
.
Draap....drap...drap

Langkah kaki dengan sepatu buts kulit itu menggema di lorong, seseorang dengan wajah seram berkacamata hitam dan berbadan besar berotot mengendong Egi yang sudah ia pakaikan kembali pakaian Egi yang di lepas dion, dia membagi tugas dengan temannya untuk membersihkan bekas-bekas hukuman Egi.

Begitu sedikit lagi dia sampai di depan kamar Egi,yulia baru saja keluar dari kamar itu,lalu berjalan menghampiri orang tersebut

"Egi!,sini biar sama saya aja" ujar yulia pada orang tersebut dan tanpa sepatah kata pun orang tersebut pergi. "Egi klo tidur harus ganti bajunya dulu,nuna sudah siapin bajunya" ucap yulia mengusap punggung Egi

"Nuna..huhh..sakiit...uhg..." keluh lirih Egi mengeratkan pelukan di leher yulia yang membuat pengasuhnya itu kini menjadi semakin kwatir "apa yang sakit Egi?" yulia melihat ke wajah pucat egi yang bersandar di pundaknya "semua" jawab egi membuat yulia berjalan cepat untuk masuk ke kamar Egi
.
.
...
.
.
Di kamar

"Uugghh...nuna.."desah Egi saat Yulia membaringkan Egi di kasurnya, sungguh luka lebam ditubuhnya akan sakit saat Egi bergerak walaupun itu hanya pergerakan kecil "Egi ini luka kenapa?" yulia melepas jaket hitam Egi pelan-pelan,"Egi jawab nuna" tak ada jawaban dari Egi tangan yulia merengkuh kedua samping lengan Egi, Egi kembali meringis pelan "egi apa ini sangat sakit?" tanyanya sedikit melembut,egi hanya menganggukan kepalanya pelan "cuma yang kiri sakitnya nuna"lirih Egi

Srt...

Kedua tangan Egi reflek menahan kedua tangan yulia yang mengangkat bajunya hingga perut Egi "nuna" lirihnya lagi menggeleng pelan "nuna lihat sebentar sayang,nuna takut kamu kenapa-napa" Egi kembali menggeleng pelan,namun yulia tetap memaksanya

"Nuna hajima!~" (jangan!) rengek Egi mulai meninggikan suaranya dan memukul-mukul yulia,yulia tak memperdulikannya,toh itu tidak kerasa apa-apa.

"NUNAAA... HAJIMAAA!~~HIKSS... HUUUUMMMM..HIIKSS..NUNAAA YAA!..HIKSS... hajimaaaa~~" rengek egi

//anak kecil biasanya bakal nangis klo dia ngerasa suasana mulai gak nyaman untuknya,ngerasa mulai di curigain sama orang yang di percayanya.

dengan sekuat tenaga yulia membuka baju Egi yang terus memberontak melupakan nyeri di lebamnya.

Srt..

Saat baju egi terlepas Yulia menatap tubuh egi yang hanya di lapisi kaus dalam tipis saja yang kini memperlihatkan lebam yang cukup parah di pundak kiri

Egi menutup matanya dengan lengan kanannya masih terisak walaupun tidak di sentuh sedikit pun sama yulia, Entahlah apa yang Egi rasakan saat ini,seperti apa? dan menangis karena apa?,yulia mengusap lengan kanan Egi yang masih menutup matanya "sstt sudah jangan nangis lagi,nuna hanya ingin lihat dimana saja luka Egi" yulia menenangkan Egi "t-tapi gak akan di obatin'kan?" tanya Egi dengan raut wajah ketakutan, demi apapun Egi tak pernah suka obat,diobatin,apalagi klo ada dokternya tambah lagi rumah sakitnya dan seisinya.

"Ikut nuna yuk" ucap yulia memakaikan kembali baju dan jaket Egi lalu menggendongnya,membawa Egi keluar dari kamar membawakan Egi susu botol lalu menuju halaman depan "pak bisa antarkan saya?" tanya yulia pada supir pribadi "bisa,mau di antar kemana?,tuan muda Egi mau jalan-jalan lagi ya?" ucap supir itu semangat dan ramah pada Egi "iya aku ingin mengajaknya perpustakaan yang baru buka,untuk membeli buku cerita dan novel,umh pak kita harus cepat biar aku yang tunjukan jalannya" ucapnya

LITTLE TWINS psychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang