[01]

319 44 4
                                    


"nanti pulang bareng aku kan, jen?" tanya calista sesampainya di parkiran sekolah bareng jeno.

"iya, bareng kamu." ucap jeno, kemudian mengelus lembut rambut calista.

"ekhem- sama yang ini manis ya rin aku kamuan. gak kaya sama yang onoh." sindir ryujin yang kebetulan berada di parkiran dengan kirin.

"manis banget ryu, sampe pengen buang air besar gue dengernya." balas kirin, kemudian keduanya lari kencang ke arah kelas.

takut, jeno natapnya tajem banget.


"gilaaaa, tatapannya serem banget ya rin. padahal kan kita ngomongin fakta."

"tatapan siapa? guru bk?" tanya yeji yang kebetulan sudah berada di bangkunya.

"tatapan pacar brengseknya somi." bisik kirin ke yeji.

"dendam banget gue sama dia. kalau bukan somi yang larang gue buat gak mukulin tuh cowo, udah habis deh kemarin dia di tangan gue." ucapan ryujin sukses membuat kirin bergidik ngeri. beda lagi sama yeji yang setuju akan ucapan ryujin.

"hayo kalian ghibahin gue ya?!" tanya somi yang baru saja memasuki kelas.

"iya." jawab kirin dengan polosnya.

"bagus deh, dengan begitu dosa gue berkurang. sering sering ya ghibahin gue."

"enak di elo gak enak di kita."

Jam pelajaran di mulai, yang artinya semua murid wajib memasuki kelasnya masing-masing.

***

"nih ya gue punya tebak tebakan." ucap shuhua yang kebetulan sedang berkumpul di kantin karena jam istirahat yang sudah tiba.

"kalau garing gue siram ini es teh manis ke tubuh lo"

"ampun nyai."

"kali ini gue serius, yang bisa jawab gak dapet apa apa, yang gabisa jawab gak dapet apa apa apa." tentu saja ucapan shuhua membuat yang lain menatap horror kepadanya.

"gada bedanya, plis." ucap lia yang bener bener udh kesel sama tingkah shuhua.

"lah ada itu bedanya, kalau bisa jawab gak dapet APA APA. yang gabisa jawab gak dapet APA APA APA. nah beda kan apanya lebih satu kalau gabisa jawab."

"sakarepmu."

"gue mulai nih. badannya di injek, lehernya di cekik, apa?"

"wah kekerasan itu namanya." jawab kirin.

"pembunuhan yang kemarin rame di jalan melati kan?"

"bapak lo bunuh nyamuk." jawab yeji asal.

"yeji sama ryujin kalau ngamuk itu." ucap somi, yang ngebuat ryujin dan yeji menatapnya galak.

"menurut lo apa li?" tanya shuhua ke lia, yang keliatan masih mikir keras.

"tetangga kalau bunuh ayam nyasar?"

"sumpah jawaban kalian gada yang masuk akal." ucap shuhua, kemudian tertawa kencang.

"terus apaaa??"

"sendal jepit lah goblok ahahahaha." shuhua udah kaya orang gatau malu. ngakaknya kenceng banget kedengeran sampai ke sekolahan sebelah. canda sebelah.

"baru sadar, ngakak anjir ahaha."

kemudian semuanya tertawa karena lelucon shuhua yang menurut keluarganya garing tapi menurut teman temannya receh abis.

"ngakak gak ngajak ngajak." ucap jaemin tiba tiba, kemudian duduk di samping lia. iya mereka pacaran.

kira somi jaemin sendiri ternyata bareng jeno dan yang lainnya.

"hai." sapa jeno, kemudian duduk di samping somi.

"hai."

"tadi pagi sarapan enggak?" tanya somi ke jeno.

"iya sarapan, bawel."

"enggak jajan?" yang somi jawab dengan gelengan kepala.

"kenapa?"

"lagi gak pengen hehe"

yang lain udah pada sibuk masing masing. Jaemin yang sibuk gombalin lia. haechan yang sibuk godain yeji. hyunjin yang bercandaan bareng ryujin, shuhua yang lagi salting di liatin renjun. dan kirin yang sibuk menyaksikan semua keuwuan ini.

"nanti pulang gue ga bareng lo dulu ya?"

"iya gapapa, hati hati jangan ngebut kalau bawa anak orang." ucap somi mengelus lembut punggung tangan jeno.

"iya, sayang" bisik jeno. jangan tanya keadaan somi saat ini!


***

"jeno, aku mau itu!" ucap calista sambil menunjuk salah satu baju yang harganya enggak wow. tapi wow banget. untung jeno keturunan darah biru. canda darah biru.

"boleh, ambil aja."

|Somsomi : makan siang belum?

|You : belum, masih nemenin calista belanja.

|Somsomi : oh gitu. jangan lupa makan siang, sekalian ajakin calista.

|You : iya. Lo juga jangan lupa makan.

"cal, kita makan siang dulu ayo." ajak jeno yang calista balas dengan gelengan kepala oleh calista.

"kenapa? bukannya kamu udah beres belanjanya?"

"aku mau makan di rumah aja, mama pasti udah masak."

"yauda kalau gitu, ayo aku anterin pulang."


"gue pengen kerja part time dah som." somi ryujin sekarang lagi berduaan di rumah somi sambil nyemilin kulit kacang.

"gue juga, gabut banget pulang sekolah gada kegiatan apa apa"

"kalau alasan lo pengen kerja part time apa ryu?"

"Lo kan tau som keadaan ekonomi keluarga gue lagi enggak stabil, gue pengen cari uang sendiri buat biaya hidup gue"

"yauda kita cari kerja part time bareng bareng, kalau bisa kita satu tempat kerja aja"

"Lo yakin mau kerja, som?" tanya ryujin, pasalnya somi kebutuhannya udah tercukupi, ngapain kerja?

"yakin lah, sekalian nemenin lo. tapi mending jangan yang berat berat ryu kerjaannya."

"oke, sekarang aja nih kita nyari kerjanya?"

"iya, cari yang buat anak SMA aja. kan biasanya lumayan banyak."

"jadi kak, kita berdua mau kerja disini, boleh?" tanya somi kepada salah satu pemilik cafe.

"kalian masih SMA kan?" tanya jaehyun, pemilik cafe. yang di balas anggukan oleh keduanya.

"pulang sekolah kalian jam berapa?" tanyanya lagi. "Jam 3 sore, kak."

"yasudah saya izinkan kalian bekerja disini. tapi masuk shift sore sampai malam, tidak apa?"

"tidak apa apa, kak." jawab somi dan ryujin barengan.

"tugas kita apa?"

"kalian cukup bersihkan meja kursi, dan mengantarkan makanan yang pelanggan pesan. selebihnya nanti kalau ada yang butuh bantuan selagi kerjaan kalian kosong bantu bantu aja."

"kalian bisa mulai kerja besok."

______








Date 09/10/20







SOMEDAY ; JEON SOMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang