Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"pake mobil gue aja. lo yang nyetir." ucap somi kemudian melemparkan kunci mobilnya ke arah jeno.
somi enggak duduk di belakang kaya orang yang lagi marahan. dia duduk di depan sampingan sama jeno. walaupun suasananya agak canggung, bagi jeno.
sesampainya di rumah temen yoona somi langsung neken bel-nya. gak lama setelah itu, pintunya kebuka.
"loh hyunsuk?"
"somi ngapain disini?"
somi ngangkat keranjang yang isinya cookies doang "ini mau nganterin cookies di suruh tante yoona. tante tiffany nya ada?"
"ada, ayo sini masuk" hyunsuk kemudian narik tangan somi masuk ke dalam rumah. ninggalin jeno sendirian di teras.
"kelupaan, ayo masuk." ucap somi ke jeno.
"aduh repot repot segala emang yoona tuh pake ngirimin cookies." ucap tiffany kemudian ngambil alih keranjang di tangan somi.
"makasih ya somi udah mau nganterin kesini."
"iya sama sama tante."
"kalau gitu somi sama jeno pamit pulang ya tan."
"eh tunggu dulu, ini jeno anaknya yoona sama donghae?" tanya tiffany yang di balas anggukan sama senyuman tipis oleh jeno.
"ya ampun udah gede aja, mana ganteng lagi." jeno nya cuman senyum kikuk nanggepin omongan tiffany.
"hyunsuk heh! bukannya ambilin minum buat somi sama jeno, malah liatin somi!"
"eh- gausah tante! somi sama jeno lagi banyak tugas jadi ini mau langsung pulang lagi."
"yah, padahal baru bentar! kalian juga belom ketemu anak tante yang mau nikahnya! kalau gitu nanti somi sama jeno harus dateng ya ke acara nikahannya. oke?"
"kita usahain ya tan." ucap somi dan jeno barengan.
"gue anterin lo balik dulu abis itu gue mau langsung balik." yang di balas anggukan oleh jeno.
setiap malem somi selalu sendirian tanpa siapapun. art di rumah somi selalu pulang sehabis ashar.
selama hidup tanpa ayah disisinya, somi sama sekali enggak pernah ngerasa kesepian. mungkin karena ada sosok temen temennya? di tambah sosok jeno yang selalu menemaninya, tapi berbeda dengan sekarang.
somi nangis, dia bener bener ngerasa kesepian. dia kangen ayahnya. dia kangen jeno. dia kangen suasana hangat yang selalu menyelimuti dirinya.
suasana hangat yang selalu di berikan oleh ayahnya dan jeno.
sialan, bahkan somi masih memikirkan jeno sampai sekarang.
tangisan somi terhenti ketika benda pipih di atas nakasnya itu berdering. tanpa melihat siapa yang menelponnya, somi langsung menekan tombol hijau
"H-halo?" ucap somi sedikit menahan tangisnya. "Are you okay, somi?"
"ah-- hyunsuk?"
"gue ke rumah lo sekarang, jangan kemana mana!"
Tut
"gue masih punya hyunsuk walaupun dia bukan jeno."
sesampainya di pekarangan rumah somi, hyunsuk langsung masuk ke dalam rumah. karena emang pintunya enggak di kunci.
dan jangan lupakan beberapa cemilan di dalam kantung bertulisan 'indoapril' yang hyunsuk bawa. sengaja dia mampir beli cemilan karena dia tau somi lagi enggak baik baik aja.
"somi?" panggil hyunsuk begitu sampai di depan pintu kamar somi
"masuk." sahut somi dari dalam
hyunsuk menghampiri somi yang lagi duduk di pinggiran ranjang, dia jongkok di depan somi "kenapa hm?" tanyanya. yang di balas gelengan kepala oleh somi.
"masa enggak kenapa napa tapi nangis?" tanyanya sambil terkekeh. membuat somi memalingkan wajahnya.
"gue bawain es krim mochi rasa matcha loh, mau enggak?" enggak ada jawaban dari somi. dia masih tetep memalingkan wajahnya.
"yaudah kalau gak mau gue yang makan."
"MAU!"
hyunsuk terkekeh "di rumah makan nya jangan di kamar, ayo."
sekedar informasi rumah somi enggak berlantai dua.
somi anteng makan es krimnya gak peduli sama hyunsuk yang liatin dia dari tadi.
"jadi, somi kenapa?" tanya hyunsuk setelah melihat somi selesai memakan es krimnya.
