8. Trouble Maker

390 49 14
                                    

Jalan-jalan sambil berkaca,
Love you buat yang baca ♥️🤣

Happy Reading ♥️

Happy Reading ♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di UKS, Friska terbaring di atas brankar dengan Boby yang masih setia menunggunya sadar. Namun tak lama, mata Friska mengerjap-ngerjap, matanya menatap langit-langit, dan mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Ia bingung, mengapa ia ada di UKS?

"Ssshh, kenapa gue ada di sini sih?" lirih Friska sambil memegangi keningnya.

"Alhamdulillaaah... akhirnya lo sadar juga Fris," ujar Boby lega.

Seketika Friska terperanjat, tubuh yang tadi terbaring menjadi berubah, ia duduk dengan tegak.

"Nga-ngapain lo di sini?" tanya Friska panik.

"Gue ta—"

"Jangan macem-macem lo ya sama gue!"

"Idiiih... siapa juga yang mau macem-macem sama lo!" elak Boby ketus, karena memang bukan itu tujuannya.

"Tadi tuh—"

"Apa?!!!" Lagi-lagi Friska memotong pembicaraan Boby. Kali ini Friska benar-benar memasang muka judes dan mata yang sinis.

"Diem dulu kenapa sih?! Gue mau kasih tau kalau lo tadi pingsan!"

Dengan nada sedikit meninggi Boby menjelaskan, kesabarannya habis, karena jika ia berbicara selalu di sela.

Sementara Friska membelalakkan matanya karena tak percaya, "Gue pingsan? Terus, yang bawa gue ke sin—"

Kali ini Boby yang menyela ucapan Friska, "Gue," jawab Boby apa adanya.

"Apa alasan lo mau nolongin gue?"

"Karena gue gak mau lo kenapa-napa, dan gue gak mau kalau lo jadi bahan perhatian warga sekolah pas pingsan tadi. Lo cewek, apalagi.... aurat lo terumbar."

Deg!

"Kok gue jadi deg-degan sih?"  tanya Friska dalam hatinya.

Mereka saling terdiam. Friska sibuk mencerna kata-kata yang Boby lontarkan, sedangkan Boby tengah merutuki kebodohannya.

Bisa-bisanya mulutnya itu reflek mengucapkan kalimat yang bisa saja membuat Friska baper.

"Kenapa lo diem? Jangan baper gara-gara gue tadi ngomong begitu ke lo," ujar Boby mencoba menetralkan suasana yang mulai canggung.

"Ck, siapa juga yang baper, pede banget lo!" decaknya.

Tapi, ucapan yang keluar dari mulut Boby sukses membuat Friska tertegun saat mendengarnya.

Ternyata, Boby masih memiliki sisi kepedulian terhadapnya, walau sedikit. Dan masalah aurat, ia juga sudah menyadari nya. Itu salah, seharusnya dia bisa menutupnya seperti apa yang dilakukan Dania. Hanya masalah waktu saja.

Jeruji CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang