*Tidak direvisi
***
K
ala itu di salah satu sudut Sekolah Menengah Atas ini ada dua orang remaja tingkat akhir yang tengah mengobrol. Wajah mereka tampak begitu serius saat ini.
"Jadi kemarin kau menabrak korban itu dan keluargamu tidak ada yang tahu begitu?" tanya salah satu dari mereka, Kangin.
"Iya Kangin~ah. Aku hanya bilang pada mereka jika aku jatuh dari motor. Aku harap kau bisa membantuku memberiku pinjaman uang 20 juta. Mereka mengancam akan membawa kasus ini ke jalur hukum dan akan memberi tahu keluargaku. Kau bisa menolongku 'kan?" ujar Jongwoon penuh harap.
"Kalau untuk uangnya ada Sung, tapi nanti kau bayarnya bagaimana?"
"Aku akan mengatakan pada keluargaku nanti, kumohon untuk saat ini tolong aku Kangin. Aku janji bulan depan aku akan melunasinya, kumohon.."
Mendengar permohonan sahabatnya tentu saja Kangin tidak tega membiarkan Yesung dalam kesulitan, baginya kesulitan Yesung juga kesulitannya. Ia memang bukan keluarga kaya raya tapi setidaknya Kangin mempunyai uang sejumlah yang dibutuhkan oleh Yesung, bulan depan Yesung juga akan mengembalikannya jadi ya itu bukan masalah baginya. Bicara soal keluarga, Kangin hanya tinggal bersama pamannya di rumah sederhana sedangkan sang orang tua telah berpulang saat kebakaran rumahnya beberapa tahun lalu. Itulah sebabnya Kangin memiliki simpanan yang cukup besar di usia anak sekolah.
"Baiklah kalau begitu aku bersedia meminjamkannya tapi tolong bulan depan harus kau lunasi ya. Sebentar lagi kan kita akan kuliah di luar kota," ujar Kangin.
Ya, keduanya memang berjanji akan berkuliah di kampus ternama di luar kota, dimana mereka juga sama-sama bermimpi menjadi seorang guru dan ingin mengajar di salah satu sekolah favorit yang sama juga.
"Terima kasih banyak Kangin. Nanti sepulang sekolah aku akan langsung mengambilnya. Aku janji bulan depan aku akan melunasinya, dan kita juga akan menggapai mimpi kita bersama. Sekali lagi terima kasih Kangin~ah!" Yesung begitu senang saat Kangin bersedia membantunya. Rasa bahagianya itupun ia luapkan menjadi sebuah pelukan bagi sang sahabat.
Satu bulan mereka telah lulus sekolah dan sudah di terima di salah satu universitas unggulan lewat beberapa tes yang begitu ketat. Saat ini mereka sedang disibukan untuk keberangkatannya ke universitas di luar kota itu, tinggal di daerah orang tentulah banyak sekali keperluan yang harus mereka beli. Rencananya, lusa mereka akan berangkat ke rumah sewa yang ada di dekat kampus mereka.
Waktu satu bulan ini berarti sudah jatuh tempo untuk Yesung mengembalikan uang milik Kangin, tapi sebenarnya ia sudah terlambat dua minggu sesuai yang dijanjikan.
"Sung, kapan kau akan mengembalikan uang itu? Ini sudah lebih dari dua minggu dari yang kau janjikan bahkan motormu belum kau jual juga?" tanya Kangin disela kegiatan mereka berjalan.
"Ya sabarlah Kangin, nanti kalau motorku sudah laku aku akan langsung membayarnya. Kau ini kenapa pelit sekali sih, itu uang kan tidak seberapa." Bukannya merasa bersalah, Yesung justru mengomel.
"Bukan begitu masalahnya, kau sudah berjanji padaku dan uang itu akan aku pakai. Ingatlah lusa kita mulai kuliah, kau bahkan tidak membayarnya sedikitpun. Jangan-jangan kau tidak bilang pada keluargamu ya?" ujar Kangin lagi.
Perkataan Kangin kali ini mampu menghentikan langkah Yesung. Ia menatap sahabatnya tajam.
"Jaga ucapanmu Kim Young Won! Bisa-bisanya kau tidak percaya padaku, cih dasar pelit!"
YOU ARE READING
Hidden Affection [Republish] ✓
FanficTerkadang kasih sayang itu tersembunyi atau bahkan sengaja disembunyikan dan nanti akan muncul ketika orang yang kita sayang berada dalam sesuatu yang tidak kita inginkan.