*Tidak direvisi
***
Derap langkah kaki yang terburu itu menggema di sepanjang koridor rumah sakit. Wajahnya basah oleh keringat lantaran dari parkiran hingga menuju ruang VIP tujuannya ia berlari ditambah tadi ia membawa mobilnya bak orang kesetanan atau sebutlah dirinya bak menjelma sebagai ketua gangster si penguasa jalanan. Tak ia pedulikan rambu-rambu lalu lintas termasuk peringatan dari pengendara lain, yang ada dipikirannya hanya satu, yakni, sampai di rumah sakit dengan cepat dan selamat. Ya, selamat baginya di tengah kekalutan itu layaknya sebuah give away yang Tuhan berikan untuknya.
"Hoshh...hosshhh..hosshhh..."
Dengan napas yang ngos-ngosan itu ia menghentikan langkahnya ketika telah tiba di tempat yang ia tuju, ruang VIP.
"Astaga hyung, kenapa kau sengos-ngosan ini? Seperti habis dikejar anjing gila saja," ujar Kyuhyun yang tak habis pikir dengan aksi kakaknya. Jangan lewatkan tatapan jengah yang ia keluarkan.
"Donghae hahh.. Dia tak apa 'kan Kyu, dia hahhh baik-baik saja 'kan?" tanyanya terengah-engah.
"Haa? Apanya yang kenapa eohh?" Kyuhyun bingung.
"Sudah ini minum dulu, tenangkan dirimu." Sebotol air mineral yang tengah berada dalam genggaman itu ia berikan pada sang kakak yang terlihat begitu kelelahan.
"Sudah lebih tenang, kau kenapa sebenarnya hyung?"
"Hhh... Iya. Sekarang jelaskan ada apa dengan Donghae? Dia tidak apa-apa 'kan?" tanya Hyukjae terburu.
"Siapa yang bilang Donghae kenapa-kenapa eohh? Makanya kalau orang bicara itu dengarkan sampai tuntas bukannya mematikan secara sepihak. Lihat, karena kau terlalu khawatir kau sampai selelah ini 'kan?" ujar Kyuhyun memprotes Hyukjae lantaran saat tadi ia menelepon sang kakak malah memutuskannya dengan sepihak.
"Donghae tidak kenapa-kenapa. Dia sudah sadar."
"Apa? Lalu tadi kenapa kau menelponku yang tidak-tidak? Ishh kau menyiksaku, aku sampai kelelahan begini astagaa..." erang Hyukjae frustrasi.
"Tidak-tidak apanya? Salahmu sendiri yang tidak mendengar omonganku, ishh paboyaaa..." Kyuhyun yang kesal pun sedikit mengumpat pada sang kakak.
Sedangkan Hyukjae tidak peduli dengan umpatan sang adik, ia memilih cepat-cepat untuk masuk ke kamar rawat Donghae.
"Hyung, kau habis dari mana?" tanya Donghae dengan suara lemahnya. Tapi bisa kita lihat jika wajah tampan pemuda itu terlihat lebih segar.
"Syukurlah kau sudah sadar Hae. Maaf tadi hyung habis bertemu dengan Jongwoon. Oh ya, apa yang kau rasakan saat ini Hae?"
"Hanya sedikit lemas hyung."
"Kata dokter, Donghae ini tergolong pasien yang kuat. Meski lukanya cukup dalam, tapi ia bisa bangun dalam waktu yang cepat. Tidak disangka ya hyung, meski dia kekanakan tapi aslinya kuat hahaaa..." ujar Kyuhyun yang melontarkan nyinyirannya di tengah kondisi seperti ini. Ia hanya tidak ingin suasana yang kaku saja.
"Benar kau Kyu. Hae... Terima kasih ya telah melindungi hyung sampai sejauh ini bahkan kau yang terluka, maafkan hyungmu yang terlalu bodoh ini Hae." Hyukjae berkata dengan sungguh-sungguh seraya mengusap surai hitam legam milik adik bungsunya.
YOU ARE READING
Hidden Affection [Republish] ✓
FanfictionTerkadang kasih sayang itu tersembunyi atau bahkan sengaja disembunyikan dan nanti akan muncul ketika orang yang kita sayang berada dalam sesuatu yang tidak kita inginkan.