Perjuangan Lisha menyusun project ini berhasil banget. Apa yang diekspektasikan berjalan semua.
Terlebih dia ga nyangka Haechan bakal nangis terharu kaya gini. Baru kali ini dia lihat Haechan nangis.Sekarang giliran Lisha yang mengucapkan selamat.
Dia mendekat kearah Haechan. Tangan Lisha meraih tangan Haechan yang masih duduk.
Haechan yang peka, sekarang dia berdiri didepan Lisha sambil menatap dengan tatapan hangat.
“Happy birthday sayang. Selamat bertambah usia. Semoga apa yang kamu kejar sekarang, tercapai semua. Teruslah jadi cahaya kebahagiaanku, jadi mood maker aku, dan jadi orang yang lebih baik lagi pastinya.”
“Terimakasih atas apa yang kamu lakukan semuanya buat aku. Aku berharap kita bisa terus kaya gini, saling mengandalkan dan saling percaya.”
“Terimakasih juga telah mencintai aku dengan sepenuh hati kamu. Aku bersyukur kamu adalah orang yang mengisi hari demi hari ku. ”
“Haechan Candra percayalah ....
AKU MENCINTAI KAMU.”Lisha yang berdiri didepan Haechan, kini kakinya berjinjit dan tangannya meraih pundak Haechan.
CUP~~~
Lisha mencium lembut bibir Haechan untuk beberapa saat.
Haechan yang awalnya menatap hangat sang kekasih, kini jantungnya jangan ditanya ....
Kaya suara gebuk bak abang jualan.
Mata Haechan berhasil membulat sempurna. Setelah beberapa detik, Lisha kembali ke posisi semula.
Lisha yang melihat Haechan ngeblush plus wajah cengo nya yang masih ga percaya akan perbuatan Lisha, Lisha pecah banget ketawanya.
“Lu kenapa begitu? Lu malu gue cium?” Hari ini Lisha emang beda. Lebih agresif.
Haechan yang masih di posisi memegang bibirnya dan tidak lupa dengan wajah cengo nya yang masih stay.
“Kok kamu tiba-tiba gini?” Haechan menatap Lisha sok sok an kaget.
“Lah kan lu yang minta cium.”
“Aku? Kapan? Orang kamu duluan yang nyosor duluan.”“Hey waktu lu mabok, lu tu minta cium mulu. Sampe sampe gue malu sama bapak sopir taxinya.”
Saat ini Haechan malu banget. Ketahuan dong kalo selama ini dia tu pengen banget dicium maupun mencium.
Haechan pukul pukul kepalanya saking malunya. Lisha yang tau Haechan pukul kepalanya dihentikan juga olehnya.
“Sayang udah ah. Kepalanya nanti sakit.” Nada Lisha menurun dan terdengar soft.
“Gila gue ga mimpi kan!”“Sini gue pukul biar bangun lu.” Lisha gemes.
“Pukulnya jangan pake tangan tapi ...”
Pinta Haechan.“Terus?”
“Pake bibir.” Alis Haechan dinaikin sambil smirk.KDRT berlangsung dengan khidmat. Haechan tu emang gitu, dikasih kebaikan malah minta nambah. Lisha kan anaknya tipis kesabaran jadi langsung hajar aja.
-
Karena semua sesi sudah dilewati dengan mulus, sekarang mereka naik ke roof top.
Sesampainya disana Haechan ngerangkul pinggang Lisha.
Lisha yang merasakan pinggangnya dirangkul Haechan, malah salting.
//Gila sih kalo doi ngerangkul pinggang tu damage nya ga ngotak cuy. Kalian team yang suka dirangkul lengan atau pinggang. Kalo author sih pinggang mwehehe//
“Sayang makasih ya surprise buat malam ini. Pasti kamu cape banget. Aku bahagia banget. Moment malam ini akan aku kunci di dalam memori ingatan aku. Makasih ya sekali lagi.”
Haechan sekarang memeluk Lisha dengan erat, berbisik lah Haechan ditelinga kekasihnya,
“Stay with me ya.”
Lisha membalas pelukan hangat Haechan yang benar benar hangat.
“Always be my fullsun ya.” Lisha membalas bisikan ditelinga Haechan.
“Fullsun?” Haechan kini melepas pelukannya.
“Iya. Karena senyum kamu bersinar kaya matahari setiap hari. Jadi, aku buat panggilan sayang buat kamu yaitu fullsun.”
“Ok aku suka banget. Makasih ya buat semuanya.” Haechan mengecup manis kening kekasihnya.
Mereka menikmati malam yang sejuk dengan bintang yang menghiasi langit malam.
Huwa~~ gue yang nulis,
tapi gue juga yang baper.Hope you like it chinggu-deul
Oh iya, ini mendekati tamat yaSARANGHAE YEOROBUN-DEUL
❤❤❤❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
LULUH [END]
FanfictionPanci yang membawa pertikaian berubah menjadi kepedulian dan berujung kasmaran. - "AW... KEPALA GUE! OTAK GW MASIH STAY KAN?" -Tatha "Gue nabrak batu kayaknya" -Doyoung "BATU? BATU GIGI LU MELEDAK!"-Tatha Cerita pendek Pasti bakal enjoy kalian Compl...