-CHAPTER 03-

12 1 0
                                    

"EKHEM" Dehem seorang gadis yang tengah berdiri di depan kelasnya membuat suara-suara kebisingan lenyap.

"Karena hari ini guru ada rapat,beliau memberikan tugas" Ucap Eisha, ketua kelas.

Yap! Diandra Eishana, sang ketua kelas judes XI IPA 1.

"Mantulllll, gue harap kelompokan" Ucap seorang cowo

"Enakan lo cuma numpang nama di kertas doang!" Sahut segerumbulan Cewe dengan nada ketusnya.

Mereka langsung berhenti berdebat saat Eisha menyentak.

"Tugas kali ini boleh di kerjain di sini atau di rumah tapi nanti siang harus udah selesai dan di presentasikan" Ucapnya tegas dengan menatap seisi ruangan.

Eisha membacakan nama-nama kelompok dan dirinya berhenti saat membaca kelompok terakhir yang membuatnya langsung terdiam dengan wajah ketusnya setelah membaca semua kelompok.

"Nahloh, kita satu kelompok buk" Ucap Stefano pada Eisha.

Eisha memutar bola matanya malas.
"Jadi kacau kalau kerja kelompok sama mereka!" Gumamnya.

"Eh, Luchana siapa?" Tanya Derell entah pada siapa.

"SIAPA YANG NAMANYA LUCHANA?" Tanya Rizki sedikit berteriak dengan menelisik teman-teman sekelasnya.

"BERISIK ANJIR!" Pekik Stefano menabok lengan Rizki.

Seorang gadis masuk kedalam kelas lalu menghampiri Eisha.

"Eis, kita satu kelompok?" Tanya cewe itu menatap Eisha.

"Iya kita satu kelompok" Jawab Eisha menatap Luchana dengan tersenyum tipis.

"Eh, lo yang namanya Luchana?" Tanya Stefano.

Cewe itu menatap Stefano dirinya tersenyum sembari menganggukan kepalanya.

"Iya, aku Luchana, panggil aja Ucha" Jawab Cewe itu masih tersenyum manis.

Rizki tersenyum tipis menatap cewe bernama Luchana itu.

"Mau di mana?" Tanya Eisha menatap Derell, Stefano dan Rizki

"Di sini aja, udah PW" Jawab Derell, "Ini bangku kan pas ada Lima"

"Iyaa, tuh samping Kiki kosong, samping Derell juga kosong" Sahut Stefano.

Derell menarik pelan tangan Eisha untuk duduk di sampingnya, sedangkan Luchana masih berdiri diam di tempat.

"Ucha, lo mau berdiri terus kaya patung pancoran?" Tanya Stefano gemas sendiri melihat wajah polos Luchana.

"Eh, iya maaf" Ucap Luchana lalu dirinya langsung duduk di samping Rizki.

"Ngga usah pegang-pegang!" Ucap Eisha menggeplak tangan Derell yang masih memegang tangannya.

"Idih, sok jual mahal lo" Sahut Derell.

"Udah, jangan pacaran mulu, gue jomblo" Celutuk Stefano, "Gue doain kalian jodoh, AAMIN!!"

Eisha memutar bola matanya malas.

"Ini praktek,mau bikin apa?" Tanyanya menatap mereka.

"Gimana kalau kita bikin replika gunung meletus?" Saran Rizki pada kelompoknya

"Oke ada yang sependapat atau ada saran lain?" Eisha menatap Derell, Stefano dan Luchana.

"Gue mah serah kalian aja" Sahut Stefano.

"Gue ngikut aja" Imbuh Derell.

"Kalo gimana kita buat roket air panjang?" Saran Luchana menatap mereka dengan senyumnya, "Bahannya juga mudah di dapat, dan caranya juga mudah, aku pernah buat juga"

P R O M I S ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang