-CHAPTER 04-

4 1 0
                                        

'PANGGILAN KEPADA DERELL ALBERT, DIANDRA EISHANA, RIZKI ADELIO, STEFANO AURELLIO DAN LUCHANA CHELSY UNTUK SEGERA MENEMUI SAYA'

Speaker kelas berbunyi nyaring menembus pendengaran mereka.
Mereka yang di sebut namanya pun segera berlari menuju ruangan guru tersebut.

"Kira-kira,kita dapet hukuman apa ya?" Tanya Rizki berbisik pada Stefano, "Lagian lo si,pake segala lakuin hal yang berbeda dari yang lain" Sambungnya kesal dengan mencubit pinggang Stefano.

Stefano meringis pelan, "Mana gue tau kalo kejadiaanya bakal kacau" Bisik Stefano.

Mereka berjalan menuju ruangan guru tersebut, saat sampai di sana mereka berdiri di depan meja guru tersebut.

"Maaf pak, apa hukuman buat kita?" Tanya Derell dengan wajah santainya.

"Tugas kalian bersihkan Taman belakang,saya beri waktu 15 menit" Ucap guru itu dengan pandangan menatap Laptop.

Rizki menelan lidahnya susah payah.

"Gila aja, itu luas banget dikira kita menyedot debu kali ya" Bisiknya pada Stefano, "Pak bisa kasih waktu lagi ngga? Itu taman kan Luas pake bangettt" Ucap Rizki sedikit merengek.

"Oke,10 menit di mulai dari sekarang!" Ucap guru itu menatap mereka tajam.

"Satu jam atau engga sama sekali!" Tawar Derell dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada membalas tatapan tajam guru itu, bahkan jauh lebih tajam Derell.

"Kalo begitu nilai kalian kosong" Ucap guru itu santai lalu keluar dari ruangannya.

"Njim,Itu guru bener-bener mau nyiksa" Gunyam Rizki sembari mengusap dadanya.

"Kalo gitu saya laporkan anda ke kepala sekolah karna telah berbuat semena-mena" Tegas Derell tidak ada rasa takut sedikitpun, membuat guru itu berhenti berjalan.

"30 menit" Ucap guru itu lalu pergi.

Eisha menarik pelan tangan Luchana lalu berjalan ke belakang sekolah tanpa mengatakan apapun, Luchana berjalan mengikuti langkah Eisha.

"Udah Rell, ayok" Ucap Stefano menarik tangan Derell dan Rizki.

Sesampainya di sana Stefano melototkan matanya lebar-lebar saat melihat betapa kotornya taman tersebut.

"Gilaa!" Pekik Stefano.

Derell mengambil sapu lalu menyapunya dengan memendam amarahnya.

"TUHANNN HAMBA LELAH DENGAN SEMUA INI" Pekik Rizki lebay yang baru seperempat bagiannya.

Eisha menyeka keringatnya yang keluar, cuaca hari ini panas. Yang benar saja,guru itu memberikan hukuman saat matahari sudah diatas ubun-ubun!

"GAK USAH LEBAY" Sahut Stefano dengan teriak, dirinya sudah selesai menyapu bagiannya, dan sekarang berganti ke posisi lainnya.

Sedangkan Derell masih nyapu dengan wajah tak ikhlas.

"Panas banget cuacanya hari ini" Gunyam Luchana yang sedang memasukan sampah kedalam tong besar.

Eisha menghembuskan nafasnya, pandangannya mulai kabur karena terik yang sangat panas.

"Sepertinya gue lupain sesuatu" Gumamnya tanpa suara lalu kembali membersihkan dengan badan yang sedikit lemas.

Luchana berjalan mengampiri Eisha lalu memasukan sampah dedaun ke dalam tong.

"Eia, are you okey? Kalo ngga kuat jalan di paksa, duduk aja dulu, aku beliin kamu minuman yaa" Ucap Luchana lalu dirinya ngacir pergi untuk membelikan air untuk sahabatnya.

P R O M I S ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang