setelah berada di dalam cafe, aku mencari tempat duduk dan Agas memesan makanan. aku mengeluarkan ponsel dan earphone ku lalu mencari lagu yang dapat membuat ku santai kembali, dan akhirnya aku memilih lagu Somethink i need lagu OneRepublic favorit ku. aku berciat-ciat ria tanpa memperdulikan sekeliling ku sambil melihat kearah pintu yang dari tadi bergantian orang-orang keluar masuk.
dan tiba-tiba jeng jeng jeng, ada seorang laki-laki yang baru masuk yang langsung menyita perhatian ku.
mata ku hampir keluar
jantung ku hampir lepas
lagu yang aku dengar, tiba-tiba mendadak berhenti setelah aku pause.
"bilang sama gua, kalau gua sekarang lagi mimpi kan? tadi nyari buku, di marahin ibu-ibu, dan duduk dicafe dan liat dia. ini semua cuma mimpi kan?" gumam ku, "iya bener. pasti sekarang gua lagi mimpi, pasti aslinya sekarang gua lagi di kampus terus ketiduran! gua harus bangun, bangun Cel bangun!" teriak ku sambil menampar-nampar pipi seperti orang gila.
"Cel, lu kenapa?" tanya Agas seraya meletakkan makanan yang ia bawa di meja dan kemudian duduk di hadapan ku.
"Gas, tolong umpetin gua, di mana aja deh asal gak bisa keliatan." kata ku panik.
"kenapa sih? kerasukan penghuni sini? atau jangan-jangan lu abis ngelakuin hal yang nggak-nggak?" jeda Agas, "oh, gua tau! lu pasti abis nyopet, iya kan? dan ternyata orang yang lu copet lagi ada di sini terus lu takut- awww" lanjut Agas terpotong karena ku pukul lengannya pake nampan.
"enak aja! emang muka gua, muka keriminal apa?"
"iya. terus lu kenapa?" tanya Agas seraya menyesap frappuccino caramelnya.
"gua-gua-" aku tidak melanjutkan omongan ku karena bingung mau ngomong apa dan hanya melirik kearah kanan dua meja dari meja ku yang sekarang telah berpenghuni.
" 'gua?'. " ulang Agas yang matanya mengikuti arah lirikkan ku. "oh, jadi itu!"
aku gak tau apa yang aku rasain sekarang? masih kaget sama kenyataan. perasaan, baru semalem muncul di mimpi dan sekarang tiba-tiba muncul lagi di kenyataan.
"Gas, Arka masih ngeliatin gua gak?"
"nggak. orang dari tadi dia emang gak liatin lu."
jlebbb. aku menunduk, entahlah tiba-tiba aku merasa kecewa. jadi dari tadi Arka gak liat aku? atau pura-pura gak liat?
"udahlah, lu lupain aja tuh orang. masa udah setahun gak bisa move on juga? dari dulu juga gua sebenernya emang gak suka sama tuh setan. waktu masih kelas 10 aja tuh anak ngocolnya udah keliatan cuma karena mukanya aja yang good boy jadi cewek kira hatinya juga good boy!" ujar Agas seraya menyeruput frappucinonya hingga habis.
"iya setan emang tuh anak! minta di rukiyah kayanya Gas! lagian ngapain coba dia di sini? kaya gaada tempat lain aja!" ucap ku seraya mengunyah makanan ku.
"haha, makanya lu harus move on, cel. biar gaada setan sejenis dia lagi di otak lu!" ujar Agas seraya bangun berdiri dari tempatnya. "yuk!"
"kemana?" tanya ku seraya ikut berdiri.
"gua bakal nunjukin lu, jalan menuju move on." jawab Agas seraya berjalan menuju pintu keluar dengan menarik lengan ku.
aku sedikit menengok ke belakang penasaran apa yang lagi Arka lakuin. dan ternyata dia lagi sibuk sama ponselnya. mungkin ini hari terakhir aku punya perasaan ini, selanjutnya aku bakal move on! tapi masih gak yakin.
sesampai di luar cafe, tiba-tiba Agas mengajak ku ke sebuah toko bunga. "Cel, lu suka gak sama yang ini?" tanya Agas seraya menunjuk se-buket bunga mawar putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I find My Star?
Teen Fictionketika yang memukau tak terjangkau.. Kita temenan udah lamaaa banget. dari jamannya kudanil berendem di lumpur, sampai jamannya kudanil pada ngedugem.. Tapi namanya juga hidup pasti gaakan selamanya gitu kan? Contohnya, Saat kamu menghilang dan den...