Chapter 05

2.6K 226 43
                                    

DAYBREAK

---

Peristiwa itu meski sudah beberapa tahun berlalu, namun dalam ingatan Zhan rasanya sudah terlanjur membeku. Segala cara dia lakukan, tapi rasanya sia-sia untuk lupa. Kesalahannya yang dia sesali seumur hidupnya, kecuali dengan kehadiran A-Li tentu saja.

Malam itu, sebelum pergi untuk pesta, feeling-nya sudah tidak enak sebenarnya. Namun, karena dia telah diundang, tidak mungkin dia tidak datang. Apalagi, Yibo akan menjemputnya. Bolehkah dia menganggap ini kencan?

Tidak-tidak.

Zhan menggeleng. Pikirannya mulai tidak benar. Dia tak boleh berpikir demikian. Yibo adalah orang yang dia anggap adik meski bukan kandung. Dan juga, Yibo tidak belok seperti dia. Orientasinya lurus. Banyak perempuan-perempuan cantik yang mendambanya. Dan yang paling jelas, perasaannya akan membuat rusak hubungan mereka berdua.

Zhan jelas tidak mau mengambil resiko hubungan mereka rusak begitu saja hanya karena perasaannya.

---

RATE M+

SANGAT TIDAK MENYARANKAN FANFICTION INI DIBACA OLEH READER DIBAWAH UMUR ATAU YANG TIDAK MENYUKAI HARD YAOI. TIDAK MENERIMA FLAME ATAS APA YANG SUDAH SAYA PERINGATKAN SEBELUMNYA.

A Wang Yibo x Xiao Zhan Fanfiction

Boys Love; Male Pregnant; Drama

---

"Ge,"

"Yibo,"

"Kau diam saja sedari tadi. Tidak menikmati pestanya?"

"Ugh, aku sedikit lelah." Lelah pikiran.

"Kenapa?"

"Meski aku sudah diterima di agensi, mereka tetap meminta portfolio-ku, jadi aku harus melakukan photo-session beberapa kali."

"Oh."

Zhan diam. Yibo entah mengapa memang tidak terlalu suka membahas pekerjaannya sebagai seorang model sekarang. Dan saat dia bertanya, Yibo hanya menjawab bahwa dia menyayangkan bakat dan kuliah Zhan di graphic design menjadi sia-sia.

"Kau.. tidak bersama dengan teman-temanmu?" Tanya Zhan mengganti topik pembicaraan.

"Ada Zhan-ge disini. Malas bersama mereka."

"Kau tidak boleh begitu," Dia bisa melihat banyak perempuan-perempuan cantik mencuri atau benar-benar memandang Yibo, "Lihat, mereka mengharapkanmu kesana."

"Aku tidak mau." Yibo memanggil seorang pelayan, meminta dua gelas anggur, "Zhan-ge mau?"

"Aku tidak kuat minum,"

"Ada aku." Yibo menyerahkan satu gelas, dan diterima Zhan dengan perasaan ragu.

Dan yang dia khawatirkan menjadi kenyataan. Beberapa saat setelah dia minum, Zhan merasakan kepalanya pusing sekali, namun masih sadar meski tidak sepenuhnya.

"Yibo," Erangnya pelan.

"Zhan-ge," Dan tetangganya ini malah mabuk lebih parah.

Akhirnya, karena menelpon Zhuocheng tidak diangkat, dia memutuskan untuk menuju hotel daripada mengemudi dan beresiko kecelakaan.

Disinilah bencana terjadi.

Ditengah ketidaksadaran Yibo, dia terus mendekati Zhan yang berusaha menolaknya. Mereka memang pesan satu kamar karena hotel sedang penuh dan tidak memungkinkan mencari hotel yang lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAYBREAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang