"Taehyung." Jisoo membuka pintu kamar Taehyung, "aku pulang ya," ujarnya pada Taehyung yang masih memejam dengan tubuh yang ditutup selimut.
Mendengar ucapan Jisoo, lelaki itu langsung membuka mata dan berujar, "Kuantar ya? Tunggu sebentar aku cuci muka." Ia menyingkirkan selimut dan beranjak pergi ke kamar mandi.
"Tidak usah Taehyung, aku sendiri saja." Taehyung tak memperdulikan ucapan Jisoo, pria itu tetap pergi untuk mencuci mukanya dan mengambil kunci mobil serta mantel miliknya.
"Ayo!" ajaknya seraya memakai mantel.
"Kubilang tidak usah!"
"Jisoo."
"Aku bisa sendiri, Tae," geram Jisoo, "lagipula kau juga harus istirahat sebelum mulai comeback dan world tour!"
Perkara mengantar pulang menjadi perdebatan panjang kedua orang ini. Dua orang yang sama-sama mempunyai sifat keras kepala ditambah si gadis yang tak pernah mau merepotkan orang lain cenderung ingin mandiri dan si pria yang ingin selalu mengutamakan pasangannya.
"Ayo, jangan membantah!" Taehyung merangkul pundak Jisoo dan membawa gadis itu keluar dari apartemen.
Jisoo kewalahan karena langkah besar Taehyung. Ia mendengus kesal. "Kalau ketahuan bagaimana?!" ujarnya seraya berusaha melepas diri dari rangkulan Taehyung.
"Ya bagus!"
Kim Taehyung tersenyum bodoh ke arah Jisoo. Memang ya cinta bisa membuat orang bodoh bahkan gila. Ya Taehyung sekarang tengah tergila-gila pada Jisoo.
Taehyung sejak tadi malam merasa menjadi manusia paling bahagia di dunia ini. Ah, mengingatnya saja bisa membuat Taehyung ingin sekali berteriak girang.
"Bodoh!" Jisoo memukul lengan Taehyung.
"Aduh sakit." Sebenarnya pukulan pelan dan tak terasa sakit cuma Taehyung ingin meledek jadi berpura-pura kesakitan. Dasar tukang bohong!
"Eh—" Jisoo memegang lengan besar Taehyung merasa khawatir akan pukulannya tadi.
"Hahaha." Suara tawa Taehyung menggema, lelaki itu tertawa melihat raut khawatir Jisoo. "Aku hanya ingin melihat reaksimu, sayang," ujarnya merangkul pundak dan mencium pipi Jisoo.
Ya mereka berdua sudah menjalin hubungan sebagai kekasih. Tadi malam Jisoo telah jujur akan perasaannya pada Taehyung. Si pria tampan itu jelas amat sangat bahagia mendengar ungkapan Jisoo, bahkan Taehyung sempat tak percaya dan mengira semuanya mimpi. Namun, ya semua itu benar, Kim Jisoo kini menjadi miliknya.
"Taehyung—"
"Aku benar-benar takut kita ketahuan. Lebih baik aku pulang sendiri saja," ujar Jisoo. Mereka berdua kini sudah di parkiran apartemen, ia sedari tadi mencoba mencegah Taehyung yang kekeh ingin mengantarnya.
Kini Taehyung mengendarai mobil miliknya dengan Jisoo di sampingnya. Kedua orang itu sempat berdebat di parkiran mobil cukup lama hingga akhirnya Jisoo mengalah dan berakhir pulang diantar sang kekasih, meskipun ia masih sangat takut jika ketahuan agensi.
"Nanti bakal jarang ketemu dong," ujar Taehyung dengan mata yang menatap jalan. Jisoo tersenyum simpul saat mendengar penuturan Taehyung, ia merasa senang sekaligus sedih. Senang karena ia merasakan ada sosok pria yang tulus dan juga sedih karena harus berjauhan dengan sosok pria itu.
Baik Taehyung maupun Jisoo sama-sama merasakan senang karena mereka akan bertemu dengan para penggemarnya masing-masing. Tapi di sisi lain, mereka juga merasa sangat berat harus berjauhan selama masa tour mereka dengan grupnya masing-masing.