Coretan Lalu II

0 0 0
                                    

Bogor, 27 Juni 2017

Akan kutinggalkan dunia ini seperti saat aku datang, sendiri dan tanpa apapun. Yang ku punya hanya ceritaku dan aku menulisnya sekarang selama aku masih mengingatnya...

Yossy Perlita Hernandes Alnando Lensun nama yang dipilih papa dan mama untukku saat aku terlahir 9 september lalu, tapi yang jelas aku yakin dari pilihan nama itu terselip doa yang selalu mereka harapkan ada pada diriku. Aku mungkin bukan anak pertama bagi mereka, aku memiliki tiga orang kaka dan satu orang adik. Namun aku tidak pernah melihat ada perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya. Mama dan papa memberikan kasih sayangnya dengan takaran yang pas yang membuat anak-anaknya tak pernah merasakan sedikit kekurangan rasa kasih sayang. Namun saat perlahan waktu berjalan tanpa terasa, saat satu persatu mereka pergi meninggalkan rumah membangun kehidupan mereka yang baru, disitu aku benar-benar merasakan bagaimana rasanya menjadi yang dicinta. Aku merasa kasih sayang kalian terutama papa lebih besar untukku dibanding yang lainnya.

Pah aku sangat bahagia memilikimu sebagai papaku dan aku sangat bangga memanggil dirimu dengan sebutan PAPA terhebat didunia. Pah aku tau meskipun tidak banyak yang aku ketahui tentangmu. yang aku tau kau telah banyak melalui kehidupan ini dengan sebuah pengorbanan yang begitu besar! kau bahkan dengan berani melalui tanggapan orang lain yang telah mendiskriminasi dirimu dan aku semakin bangga disaat kau telah menentukan sebuah keputusan besar saat kau memilih ikut mengikuti keyakinan yang mama anut, Kau bahkan rela meninggalkan keluarga besarmu demi memilih keluarga kecilmu! Pah kebanggaanku semakin bertambah disaat dengan gagah dan tanpa gentarnya dirimu menghadapi segala cemooh orang yang menertawakan dirimu saat menjadi wali nikah salah satu putrimu. Pah saat itu aku benar-benar merasakan apa yang papa rasakan, aku ingin menangis saat itu juga dan menampar mereka yang telah mencemooh dirimu tapi aku terhalang oleh didikan dirimu juga mama. Aku tau mereka mungkin tidak tau apapun tentangmu tapi seharusnya mereka juga menghormati dirimu bukan?

Pah.. mah.. aku tidak pernah merasa menyesal telah terlahir dari penyatuan cinta kalian, yang membuatku menyesal adalah sikapku terhadap kalian yang selalu mengatur semenamena. Pah dihidup ini bukan hanya kau yang merasakan cemoohan itu! Aku! Putrimu juga merasakannya! Dimana saat orang-orang dengan terang-terangan mempertanyakan pengetahuanku tentang agama! Dimana mereka selalu mengejekku karena mereka tau aku terlahir dari orang tua yang berbeda keyakinan! Dari pengalaman aku belajar untuk menutup diri terhadap hal pribadi untukku bagikan. Semua itu aku lakukan karena Aku tidak ingin mereka menertawakanku yang secara tak langsung juga menertawakan papa dan mama! Mereka tidak pernah tau bagaimana hidup menjadi sepertiku, hidup terombang-ambing diantara dua keyakinan demi menghormati keduannya.

Pah.. mah... seandainya nanti tuhan memberikanku sebuah pilihan, aku akan tetap memilih kalian menjadi kedua orangtuaku disetiap kehidupanku. Papa orang yang selalu memberikan apapun keinginanku dan mama yang terkadang menjadi penghalang antara aku dan papa, semata-mata hanya karena seorang mama tak ingin membuat anaknya menjadi pribadi yang manja meskipun terkadang seorang mamalah orang yang berdiri paling depan untuk memanjakan anaknya. Papa Roni dan Mama Mini... aku sangat menyayangi kalian, aku merasa seakan dunia milikku jika kalian ada didekatku. Mama orang yang paling sabar dalam menghadapi segala kelakuanku, orang yang akan selalu menerima segala kemarahanku meskipun mama tak pernah melakukan kesalahan.

Papa aku mungkin sudah bukan anak kecil lagi, tapi kau selalu mengganggap diriku layaknya seorang putri kecil dan mama usiaku tahun ini tepat 9 september nanti akan genap 20tahun tapi kau dengan segala sikapmu juga masih menganggap jika diriku masih anak kecil yang berumur 10tahun. Kalian berdua dengan sikap yang berlebihan telah membuat diriku menjadi anak yang keras kepala, manja dan memiliki sikap pemberontak Tapi kalian tetap menyayangiku tanpa sebuah alasan.

Mama... aku mengakui jika sampai saat inipun aku masih membutuhkanmu untuk merawatku dan papa... aku sangat sangat sangat membutuhkanmu untuk menjagaku.

Aku tau terkadang seorang Papa merasakan sedikit rasa cemburu terhadap seorang Mama, bukan karena orang lain, bukan! Sama sekali bukan! Tapi cemburu terhadap anak-anaknya sendiri. Bukan hal yang tabu jika seorang anak entah itu laki-laki atau perempuan mereka pasti akan selalu dekat dengan mamanya. Karena mama adalah orang yang selalu dekat dengan anaknya sejak anak itu dalam kandungan hingga anak itu lahir tak pernah jauh dari jangkauannya, sampai ada saatnya seseorang memisahkan mama dengan bayinya dengan cara memotong tali pusat bayi namun perasaan batin kita berdua tetap terjalin bahkan saat sibayi tumbuh dewasa. Dan... Seorang papa melewati semua hal buruk tanpa mendapat pujian yang pantas, tapi semua itu adalah sebuah pengorbanankan? Setiap anak begitu mudah mengatakan jika ia mencintai mamanya tapi begitu sulit untuk mengucapkannya terhadap seorang papa.

Aku ingat masa-masa indah diwaktu aku masih anak-anak. Semuanya terasa enak, mau ini-itu selalu dituruti Dan menangis adalah senjata pamungkas yang paling sakti. Kini Hidup menjadi sangat rumit, aku ingin kembali keusia 10 tahunku dulu. Ketika keputusan terberatku adalah memilih krayon mana yang akan kugunakan dan Ketika jatuh rasa tersakitku hanyalah luka di lutut. Dahulu waktu kecil, yang ku inginkan adalah menjadi orang dewasa. Dalam bayanganku, orang dewasa itu bebas. Tidak terkekang!! Sudah bisa menentukan jalan hidupnya sendiri. Tapi, sekarang aku sadar. Aku bodoh jika berharap dulu ingin menjadi cepat dewasa, karena semua yang terjadi tidak sesuai dengan harapan masa kecil ku.

Aku lebih memilih menjadi anak kecil yang merasa permen jauh lebih manis dari jatuh cinta, Aku ingin kembali menjadi anak kecil yang tak salah pilih. Ketika aku belum kenal bagaimana rasanya dibuat terbang begitu tinggi oleh seseorang, kemudian dibiarkan jatuh yang keras tanpa ditangkap dan Ketika dia tiba-tiba meninggalkanku dan aku harus berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa. Sewaktu kecil aku belum mengenal perihnya goresan luka karena cinta, yang ada aku menangis karena terjatuh dari sepeda. Aku belum mengenal rasanya dijadikan pelampiasan oleh yang dicinta, yang aku tau hanya mengenal rasanya tertawa, menangis dan bergembira. Tapi itu dulu!!

Kini aku harus bisa menjadi manusia yang lebih maju dan mandiri untuk membuktikan pada orang-orang terutama orang yang menyayangiku dan orang yang selalu menasihatiku agar aku menjalani hidup ini jauh lebih baik lagi dan agar mereka merasa apa yang telah mereka ajarkan padaku tidak akan pernah berakhir sia-sia.

Dalam hidup Tidak semua ending haruslah bahagia! Mungkin didalam kisah ini aku mendapat sad ending. Tapi siapa tau dibuku kehidupanku yang lainnya aku bisa mendapatkan happy ending dan bukankah Sesuatu yang membahagiakan tidak pernah memiliki ending?!

Itu ceritaku, mana ceritamu?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Coretan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang