ch.26 🤝

4K 395 10
                                    

Nana tampak terdiam di balkon kamar Jisung seraya menghela nafasnya berat. Ia masih takut sesuatu terjadi. Hyunjin yang selama ini ia kenal kini berubah atas kesalahannya sendiri, ia takut Hyunjin yang sekarang akan menyakitinya.

"Na?" Panggil Jeno kemudian duduk disamping Nana, menatap kekasihnya yang terlihat cemas itu.

"Kenapa?" Tanya Jeno seraya meraih tangan Nana dan menggenggamnya. Nana menghela nafasnya dan menatap Jeno dengan lirih.

"Jen, aku harus ketemu Hyunjin."

"Ngapain Na?" Tanya Jeno khawatir. Please ia baru saja mendapatkan kekasihnya kembali.

"Ngejelasin semuanya, demi kebaikan. Hubungan kita."

"Terus apa kamu pikir dia bakal diem aja Na? Kamu udah diancem kalo balikan sama aku, apa kamu gak takut?" Tanya Jeno seraya menangkup kedua pipi Nana dan Nana menghela nafasnya.

Takut?

Nana tidak takut sama sekali jika ia yang disakiti oleh Hyunjin, tapi jika orang lain yang ia sayang?

"Jen, kamu mau kan bantu aku menghadapi semuanya?" Tanya Nana seraya memegang tangan Jeno di pipinya.

"Kalo kita berdua bisa menghadapinya, gaada hal yang perlu ditakutkan Jen." Lanjut Nana dan Jeno tersenyum kecil kemudian mengangguk.

Ia sangat menyukai Nana.

Semua yang ada pada diri Nana, Jeno menyukainya.

-

-

-

"Na, lu serius mau nemuin dia?" Tanya Renjun khawatir melihat Nana yang hendak pergi.

"Iya, gua mau ngejelasin semuanya. Gua tau gimana Hyunjin, dia gaakan main main tapi, dia juga orang yang baik. Gua yakin dihati kecilnya masih ada sedikit kebaikan." Ucap Nana dan Jeno hanya mendengus kesal disampingnya. Bisa bisanya ia masih membela Hyunjin?

"Gausah kesel gitulah Jen! Jagain Nana kali ini, bawa dia pulang dengan keadaan baik baik aja tanpa luka sedikitpun." Omel Renjun pada Jeno yang kini mengangguk.

"Nitip Jisung sama bocah bocah Jun."

"Oke Jen! Cepet pulang ya kalian, Chenle tadi ngechat gua bakal dateng kesini malam ini." Ujar Renjun dan keduanya mengangguk.

"Bye!"

-

-

-

Jeno dan Nana kini berada di sebuah taman kota, mereka sedang menunggu Hyunjin datang. Sesungguhnya Jeno bisa melihat kekhawatiran di wajah Nana. Nananya pasti khawatir sesuatu akan terjadi jika ia menjelaskan semuanya.

"Na.." panggil Jeno dan Nana menoleh pada Jeno dihadapannya.

"Everything will be okay. Trust me!"ujar Jeno seraya mengusap tangan Nana dan Nana pun mengangguk karena ucapan manis Jeno.

CLAP CLAP CLAP

"Wow jadi bener kan kamu balikan sama si brengsek?"Hyunjin pun datang seraya bertepuk tangan menghampiri Jeno dan Nana.

"Jin, aku mau jelasin semuanya. Aku mau semuanya clear."

"Na Jaemin kamu udah janji sama aku gabakal balikan sama dia kalo kita gajadi nikah kan?!"

"Hyunjin lu gak punya hak sama sekali buat ngelarang Nana!" Ujar Jeno kesal dan berdiri ketika Hyunjin menyentuh dagu Nana.

"Jeno kamu diem aja!" Ujar Nana membentaknya dan Jeno pun kembali duduk. Mana bisa ia tenang melihat kekasihnya diperlakukan seperti itu.

"Kenapa Jen? Lu marah? Oh marah karena sekarang Nana pacar lu? Tsk! Dan kenapa kamu ngingkari janji Na?" Tanya Hyunjin kemudian duduk di samping Nana.

"Jeno, kamu bisa pergi dulu sebentar? Aku mau ngomong berdua sama Hyunjin."perintah Nana dan Jeno pun menganggukkan kepalanya lalu pergi dengan tatapan kejamnya pada Hyunjin.

Nana menatap Hyunjin lalu tersenyum tipis pada lelaki dihadapannya itu.

"Hyunjin, maafin aku.. aku ingkar janji sama kamu. Jujur aja Jin, aku mungkin gapernah bisa ngelupain Jeno. Semenjak dia datang lagi, hati aku gabisa bohong dan kamu pasti tau sendiri kan gimana aku." Ujar Nana lirih dan Hyunjin berdecak kesal karenanya.

Yah..

Hyunjin sangat paham gimana perasaan Nana ke Jeno, tapi?? Baru saja semalam ia bersumpah padanya? Tsk!

"Jadi, pas dia dateng lagi kamu mulai goyah? Hah? Meskipun kamu lagi sama aku? Ck! Aku kecewa sama kamu Na."

"Yah, aku juga kecewa sama diri aku sendiri dan juga kamu Jin. Tapi meskipun begitu, aku tetap berusaha mempertahankan kamu bahkan ketika hati aku mulai luluh ke Jeno lagi, tapi apa balasan kamu? Kita udah mau nikah tapi kamu begini."

"Na, aku udah bilang ini kecelakaan. Gak disengaja!!"

"Aku tau! Tapi semuanya udah terlanjur Jin, kamu gabisa seenaknya. Sekarang posisinya udah ada yeji sama anak kamu yang harus kamu jaga. Kamu mau nelantarin mereka gitu aja dengan tetep nikah sama aku?"

"Aku bisa bahagiain mereka dan kamu Na."

"Jin, apa kamu yakin aku bakal baik baik aja? Yeji? Anak kamu?" Tanya Nana dengan airmatanya yang mulai turun. Ia nangis.

Hyunjin mengusap wajah dan rambutnya sendiri dengan gusar.

Airmata Nana adalah kelemahannya.

"Please jangan nangis Na.."

"Hyunjin aku sayang sama kamu, selama ini kamu yang nemenin aku dan support aku disaat aku susah. Sekarang please, biarin aku yang support kamu." Ucap Nana dan Hyunjin pun segera memeluk Nananya yang menangis.

"Maafin aku, maafin semua kesalahan aku Na. Maaf udah nyakitin kamu." Ujar Hyunjin dan Nana pun mengangguk dipelukan Hyunjin sedangkan Jeno mengepalkan tangannya melihat adegan itu.

"Na, aku peduli sama kamu, apa kamu bisa kasih aku jaminan kalo emang Jeno bisa bikin kamu bahagia?" Ujar Hyunjin seraya melepas pelukannya, ia mengusap wajah Nana dan Nana mengangguk kemudian matanya menatap Jeno yang juga menatap kearahnya.

"Kamu bisa bunuh dia kalo emang dia nyakitin aku lagi." Ujar Nana dengan tawa renyahnya. Ia bercanda..

"Kamu bercanda tapi aku nganggepnya serius Na." Ujar Hyunjin dan Nana berdecak kemudian memanggil Jeno.

Jeno pun datang menghampiri mereka dengan tatapan tajamnya pada Hyunjin.

"Apa dia ngancem kamu?" Tanya Jeno yang segera menggenggam tangan Nana.

"Jeno, apa lu bisa kasih gua jaminan kalo lu bisa bikin Nana bahagia?" Tanya Hyunjin dan Jeno berdecak dengan meremehkan Hyunjin.

"Setelah lu ngeliat gua sama Nana di altar pernikahan nanti, lu bisa minta apa aja yang lu mau hari itu juga." Ujar Jeno dan Hyunjin mengeluarkan smirknya,sedangkan Nana terkejut mendengar ucapan Jeno.

"Gua tunggu saat saat itu. Kalo sampai gua ngeliat Nana nangis lagi karena lu, jangan harap lu masih bisa hidup di dunia ini."

"Siap bos!!"ujar Jeno kemudian merangkul Nananya dihadapan Hyunjin.

"Dan jagain yeji baik baik.."

"Lu juga, jagain Nana gua dengan baik."

Dan keduanya pun bersalaman.

Damai..

-

-

-

TO BE CONTINUED....

-

-

-

MAAF BANGET WEH SETAHUN BARU DILANJUT HHHHHH

author bener bener stuck banget dan gaada mood buat nulis sama sekali 😭😭😭😭 ini dilanjut meskipun dikit hehehehe kayaknya chapter depan udah end deh...

STONE HEART GAUSAH DITANYA YAK WKWKWKWKWKWK KALO MOOD DILANJUT 🤣🤣

EX Bestboyfriend • NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang