"bagaimana bisa!, tunggu aku" mete
Dia mematikan panggilannya,
dan 1 jam berlalu
ring.... Ring....
Ponselku berdering saat aku jetiduran di kasur.
"yeah halo?" asti dengan suara bangun tidurnya
"kamu di kamar nomor berapa" mete
"lantai 5 no 144" asti
Lagi-lagi dia langsung mematikanya..
Aku tidur kembali karena mungkin terlalu lelah.
Tookkk... tok...tok...
Aku beranjak dari ranjangku masih memakai baju tidur yang sebelumnya kukenakan karena malas untuk ganti.
"yes wait" asti
Saat aku membuka pintu kami terpaku mematung dan saling berpandangan dengan tatapanku yang begitu kaget, seketika aku tak mengantuk lagi.
"its you?" mete
'Aku mematung pikirku ada apa di wajahku apa terjadi sesuatu aku terlalu berantakan karena bangun tidur, sangat bodoh' batin asti
Tiba-tiba aku didorong masuk olehnya dan mengancing pintu dia memeuku sangat erat.
"kau cantik" mete sambil melihatku
"yeah?" asti masih terkejut
Tiba-tiba dia mencium bibirku tanpa permisi.
"apa yang kamu lakukan" asti
"aku merindukanmu dan ingin dirimu" mete dengan menciumi bibirku sambil mendorongnya kearah ranjang.
'kenapa ini! Kenapa aku menikmatinya' batinku
"aku mencintaimu" mete
Kami berciuman di kasur dengan tempo yang lembut dan cepat
"stop, ahhh stop" asti
"maaf aku terlalu menginginkanmu" mete
"bagaimana jika pindah di rumahku saja karena jika dihotel pasti kamu akan kesulitan banyak biaya yang terbuang" timpah mete
"oke tapi kita pindah nanti sore saja, aku capek hari ini baru datang" asti
"oke, aku akan menemanimu disini" mete
"jangan macam-macam" asti
"tidak, aku hanya ingin memandangmu saja" mete
Aku hanya mengangguk dan kita menonton tv bersama tak sadar aku tidur di pangkuanya.
Aku terbangun dan terkejut
"oh no! jamberapa ini" asti
mete yang sedang menonton tv juga terkejut karena aku tiba-tiba terbangun duduk,,
"ada apa?" mete
"jam berapa ini?" asti
"jam setengah 5, kamu tidur begitu lama sayang" mete
"aku ingin melihat sunset!" asti
Spontan aku langsung menuju balkon, di ikuti mete yang sedikit kebingungan
Tak lama kemudian sunset itu muncul dan sangat indah untuk sore hari, tiba-tiba mete memeluku dari belakang.
"kau membuatku penasaran dan bahagia" mete
Aku mengelus tanganya yang terlingkar di perutku dan wajahnya yang diselipkan di leherku.
Dan beberapa menit dia bersarang di leherku dia mulai menciumi bagian leherku yang sensitive untuk para kaum wanita.