"aku berangkat sayang tunggu aku sebentar" mete
"hati-hati sayang" kataku dan kututup pintunya
Aku meihat jendela dan memastikan bahwa dia telah berangkat.
5 menit kemudian dia melajukan mobilnya, dan aku bersiap-siap tidak membuang waktu banyak aku menulis sedikit pesan tekahirku di meja tv yang ku tindih di bawah remot tv.
"jalan pak" asti
"baik miss"
Aku menuju hotel bandara agar esok langsung berangkat dengan mudah dan cepat, aku sangat membenci bagaimana aku jatuh cinta dengan pria yang jauh lebih tua dariku 16tahun, aku sudah gila akan kenyamanan dan kepercayaan penuh denganya.
"terimakasih" asti
"kembali kasih"
Kembali dengan mete yang sudah pulang membawa gaun dan sepatu yang ku inginkan dengan harapan suasanaku membaik.
"my love, kau sudah tidur?" mete
Tidak ada suara yang menyahutnya dan kamar terkunci
"kamu sudah tidur, maafkan aku yang lama" lanjut mete
Saat akan menaruh barang di meja tv dia menemukan kunci kamar dan surat dibawah remot tv.
selamat malam sayangku, aku mencintaimu aku nyaman denganmu maaf aku tidak jujur selama ini soa perasaanku karena kita terpaut umur yang jauh, semoga kamu bahagia bersama piihanmu,aku pamit terimakasih atas bantuan dan semuanya yang telah membuatku nyaman, jangan cari aku, aku baik-baik saja disini, aku bahagia disini, jangan kawatir, kamu harus memiliki keluarga yang bahagia, aku tau kau pria yang lembut dan penyayang.
From my love
Seketika mete kacau dan membuka kamar yang telah di kunci tadi di dalamnya kosong dan hanya terdapat surat lagi.
Aku pergi untuk jalan-jalan jadi jangan ikuti aku lagi atau cari aku, jadilah ayah dan suami yang baik bagi keluargamu sayang.
Disini mete terduduk lemas dan melihat kosongnya suasana malam ini.
Pagi yang dingin di bandara instanbul aku mulai memasuki pesawat yang sudah mulai berangkat, indahnya Negara ini tapi aku harus pulang sambil kuusap jendela pesawat.
12 jam sudah aku telah sampai di tanah air ya Indonesia, aku pulang dan melaksanakan aktifitas seperti biasa kembali.
1 tahun kemudian
Pagi yang indah di kosanku yang lumayan bagus, selama ini aku tidak berpacaran bahkan ada seorang pria yang akan menikahiku tapi aku tolak, aku tau aku bukan seorang yang virgin lagi, mereka bilang akan menira apa adanya walaupun sudah tidak perawanpun, semua itu hanya bohong karena saat kita sudah di pakai ya sudah mereka akan menghiang dan berkata sebaliknya.
"aku sudah cukup tau tentang ini" kataku sambil memgang secangkir the di teras
Sudah setahun lalu kejadian buruk terjadi padaku ini menghantui hidupku sampai aku tidak bisa menerima tubuhku yang sudah di jamah dahulu dengan pria yang bukan suamiku.
3 bulan berlalu aku ditugaskan keluar negri dan aku di tempatkan di Turki karena aku memiliki bahasa turki sedikit tapi bisa bercakap-cakap.
"kita dapat di turki as, wah aku ingin jalan-jalan ke Istanbul, indah kan disana as?" temanku
"iya disana indah banyak makanan dan banyak pedagang soufenir apalagi pemandanganya dan tempat-tempat wisatanya indah dan banyak" asti
"siap-siap untuk hari ini kita berangkat besok jam 13.00 sudah di bandara semuanya" instruktur dari kantor