part 6

17 3 0
                                    


"baik dok saya kesana" kataku bergegas ke kamarnya, disana di tunggu 2 suster karena kerabatnya harus menunggu di ruang tunggu.

"ini tidak terlalu parah, dia hanya alergi kacang obatnya akan segera ku siapkan, biarkan dia tertidur dulu, pemeriksaan selesai, terimakasih" kataku dan kami pergi

Selang 30 menit aku selesai meracik semua obat yang dibutuhkan oleh pasien, aku harus menuju kamar kadis tadi dan menjelaskn ke keluarganya kapan obat ini bisa diminum.

Saat aku memasuki ruanagn betapa kagetnya aku disitu ada mete dan wanita yang bersamanya saat di maal waktu lalu.

"maaf dengan nama adik tera" kataku , disini aku harus prefesional

"iya" wanita itu

Disini aku menjelaskan semuanya dan aku langsung keluar ruangan dengan membawa semua berkas yang perlu ditandatangani.

"asti?" ternyata mete mengikutiku saat aku keluar ruangan, dia memanggilku dengan suara lembut di lorong yang sepi. Aku terdiam dan berbalik disana di susul wanita tadi,

"iya tuan, ada yang bisa saya bantu" aku sambil tersenyum hangat pada mereka berdua

"jika tidak ada saya harus melaporkan ini segera tuan, permisi" kataku lalu pergi

....

Jami 11 malam berganti sip dan jadwalku untuk pulang, sebelum pulang aku menuju ruangan tera gadis kecil yang terkena alergi makanan dia mirip sekali dengan mete, dia cantik. Aku meihatnya di balik kaca pintu melihatnya yang terlelab dalam tidurnya.

"asti?" aku terkejut saat mete memanggilku dari lorong

Aku segera menghapus air mataku dan berjalan pergi.

"asti!" tapi panggilan ini membuatku berhenti

"kau mempunyai putri yang cantik" kataku lalu pergi, aku tau dia tidak bisa mengejarku karena dia menjaga gadis itu

Keesokan harinya

Aku bertugas memasuki kamar tera lagi.

"selamat pagi tera, bagaimana hari ini?, apakah lebih baik?" kataku sambil mengecek suhu tubuhnya.

"wajah kakak imut sekali seperti foto di dalam telpon pamanku" tera

Aku terkejut tapi tidak ku perlihatkan

"oh yeah siapa pamanmu sayang"

"itu dia baru datang! Paman! Kakak ini mirip foto yang ada di ponsel paman" tera berteriak kepada mete

aku terkejud dan menatap di pintu disana ada mete yang berdiri baru masuk ruangan.

"tera hari ini sudah boleh pulang, jangan memakan kacang lagi ya" kataku sambil mengelus rambut nya

"tuan aku ingin berbicara dengan anda" asti

Diluar ruangan

"tuan ini berkas perizinan pulang tera dan keadaanya sudah membaik" kataku sambil menyerahkan berkasnya tanpa melihat mata mete.

"terimakasih" mete

"saya permisi dulu" saat aku beranjak pergi mete mengatakan sesuatu

"dia keponakanku, wanita itu adalah adik iparku, 2 bulan lalu dia meninggal karena kecelakaan jadi aku menggantikan posisi ini untuk meindungi tera" penjelasan mete

"saya permisi" kataku dingin

'ternyata dia menikahi adik iparnya untuk menggantikan adiknya, baik sekali' batinku

Menjelang sore sip berganti waktunya aku pulang, di perjalanan aku mampir sebentar untuk ke taman lalu pulang ke apartemenku.

Tok...tok...

"iya tunggu sebentar" aku sambil membuka pintu

"bisa saya masuk?"

"silahkan masuk" kataku

Disini kami berdian sejenak dan wanita itu membuka pembicaraan.

"hay asti aku sari aku istri dari almarhum adik kak mete" sari

"iya ada yang bisa saya bantu?" asti

"aku tahu sebelumnya kisah kalian, aku minta maaf jika aku lancang" sari

"berceritalah"asti

"kak mete hanyamembantuku aku bukan istrinya, aku hanya adik iparnya, tahun lalu aku tahu kaukemari saat aku dan suamiku masih tinggal di luar kota jadi belum sempatberkenalan ada tragedy yang membuatmu patah hati, kau melihat mantan kekasihmete yang dulu meninggalkan mete saat dia di dalam penjara, saat tau mete sudahbebas dan kaya, wanita itu kembali dan ingin menikah dengan mete, sampaisekarang wanita itu mengejar mete, tapi mete tau kau wanita satu-satunya di dalam hidupnya, dia tidak berpacaran atau berhubungan intim selayaknya lelaki disini, ketahuilah as, dia sangat mencintaimu, bahkan gaun dan sepatu yang kau pesan dulu masih ada di kamarnya di pasang dengan rapi olehnya, aku tau semuanya karena aku tinggal serumah denganya karena dia pulang kerumahnya hanya satu minggu 2 kali" sari

Aku terdiam dan menyimak ceritanya.

"pada malam hari aku tidak sengaja melihatnya duduk di balkon dan melihatnya sangat terpukul, dan keesokan hari dia meninggalkan ponselnya dan saat berdering menunjukan fotomu dalam walpapernya, dan bordering lagi sebuah alarm yang menandakan hari pertama kalia bertemu pertama kali bertatap muka" sari terdiam sejenak dan mengeluarkan dua surat dalam aplop di tasnya.

"bukankah ini tulisanmu saat meninggalkanya?" sari sambil menyodorkan surat itu

"kenapa kamu memberiku surat ini?" asti

"aku hanya memastikan, karena setiap dia pulang kerumah membaca surat ini setiap dia di dalam kamar tamu itu di balkon kamar" sari

"dan satu lagi, kamu harus hati-hati dengan mantan kekasih mete, karena dia seseorang yang sudah dibutakan nafsu untuk memiliki" setelah selesai sari berpamitan untuk pulang

Disini aku masih duduk dan tak percaya surat yang sudah berwarna putih pudar, aku membacanya kembali dan aku mengingat semuanya dengan jelas, ini menyakitkan.

1 bulan berlalu aku akrab dengan sari karena kejadian dia menjelaskan semuanya kepadaku tentang apa yang telah terjadi

Malam ini aku bersiap-siap memakai gaun manis untuk acara makan malam di rumah mete karena sari tinggal disana.

Tok...tok...

"masuk saja as, tera menunggumu" sari menyuruhku masuk

"kakak kita sudah lama tidak bertemu" tera sambil memeluku

"mala mini kamu tetap cantik sayangku" asti

"dimana mete?" asti

"tenang saja dia tidak ku beri tahu" kata sari

Setelah kami selesai dinner, kami berbincang-bincang di ruang tv sambil menonton tv sampai waktu menunjukan 10 malam,

ini sari

ini sari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CINTA TERPAUT UMURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang