02

3.8K 487 222
                                    


Ketiga manusia itu takjub melihat sosok bersayap dalam rumah peri tersebut. Mata mereka berbinar menatap mahluk kecil itu.

Rambutnya kelabu dengan wajah mungil ber freckles

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rambutnya kelabu dengan wajah mungil ber freckles. Tubuhnya begitu indah dengan cahaya kuning yang menyelimutinya.

Ia terbang kesana-kemari mencari jalan keluar. Sayap transparan yg begitu detail mengepak cepat menghasilkan bunyi halus.

Wajahnya begitu lucu saat cemas. Ia seperti berbicara namun yang dikeluarkannya hanya suara lonceng yg berbunyi cepat.

Wajah Minsung dan Jeongin langsung cerah. Ini adalah pertama kali mereka melihat peri dan itu sungguh luar biasa.

"Hi~ Jangan takut kita gak akan apa2in kamu kok" kata Jeongin dengan ramah.

"Tenang aja peri cantik kita ini bukan orang jahat.." Jisung menimpali sambil tersenyum sama ramahnya dengan Jeongin.

"Weh! Lo kira dia ngerti bahasa kita?" Lino menjitak kepala dua maknae itu. O iya, cerdas juga dia.

"Trus gimana dong hyung?" tanya Jeongin menyadari kegublukannya.

"Ga tau. Tapi liat tuh dia kayanya ngebet banget minta dikeluarin" Lino menatap si peri kasian.

"Iya kasian di dalam gak bisa napas" kata Jisung meng iya kan. Gak diliat itu kalo jendelanya terbuka lebar tanpa kaca.

Lino dengan baik hati inisiatif membuka atap rumah itu untuk mengeluarkan si peri. Begitu perinya keluar, dia langsung terbang tepat di atas kepala Lino.

Swingg.. Brash!!

Si peri berputar cepat dan meledakkan butir2 glitter. Butiran itu jatuh ke rambut hitam Lino. Rambut Lino seperti dijatuhi salju yang bercahaya.

Jisung dan Jeongin berbinar menatap sihir(?) yang dilakukan si peri. Peri itu terbang ke hadapan ketiga manusia itu.

"Euhmmm.... halo" si peri bergumam kecil kemudian tersenyum manis. Dia melambaikan kedua tangannya.

"Felix mau terima kasih,, roti keras di dalam rumah itu enak sekali. Apa Felix boleh minta lagi? Felix lapar hehe..."

Uwaah!

Ketiganya bersorak heboh. Takjub dengan si peri yang tiba2 bisa menggunakan bahasa manusia.

"Hei.. Hei.. Jadi nama lo Felix?! Lo beneran peri?!" tanya Jisung dengan cepat. Felix mengangguk dengan lucu. "Aku Felix, peri bakat-cahaya"

"WUOHH!! BENERAN PERI KEK DI FILM HYUNG!!" Seru Jisung menjambak-jambak rambut Lino.

"Felix gimana lo bisa pake bahasa kita?" Jeongin tiba2 udah siap bawa recorder, pensil, dan notes. Apa dia beneran mau jadiin Felix bahan penelitian?!

"Felix pinjem bahasa yg dipake sama yg rambut hitam itu" jawab Felix masih dengan senyum manisnya. Ia terbang kesana-kemari dengan lucu.

Ketiganya mengangguk berusaha paham padahal gak sama sekali. Semua yg ada di hadapan mereka seolah berasal dari dunia yg benar2 berbeda dan tidak masuk akal.

"Nama kalian siapa?" giliran Felix yg bertanya.

"Gue Lino"

"Jeongin, mahasiswa"

"Gue Jisung.. O iya tadi Felix minta kue lagi yah? Ayuk, kita ambilin cookies lagi"

"Cookies?" tanya Felix.

"Ho'oh, itu bukan roti keras eh.. kayanya iya tapi ah udahlah pokonya itu namanya cookies bukan roti keras" Lino berusaha ngasih penjelasan yg buat Felix makin tambah bingung.

Felix memasang muka heran. Dia hanya pernah makan roti yang dibawakan tinkerbell, sahabatnya. Selain itu ia makan makanan alami seperti sayur dan buah saja.

"Pssstt.. gue kasi tau itu cookies punya Seungmin lo" bisik Lino.

"Waduh sialan mana si Umin maung lagi.." keluh Jisung.

"Gini aja deh lo ambil toples cookies nya trus sembunyiin di laci kamar gue. Ntar klo dia nyari bilang aja Jeongin yg abisin cookies nya"

"OK hyung"

Ketiganya pun memasukkan Felix ke dalam toples ditutup dengan plastik yang dikaret lalu ujungnya dibolongi agar Felix bisa bernapas.

Lino memasukkan toples itu ke dalam hoodie oversized nya agar tak ditanya2i oleh abang leader.

🍪🍪🍪

"Felix, maaf lo harus kita sembunyiin biar temen2 yg lain gak pada ribut" kata Lino gak tega harus masukin Felix ke laci sempit nan gelap itu.

"Nyem.. Nyemm.. Ndak papa Nyemm... Nyemm" Felix sibuk mengigiti cookies coklat yang besarnya 3 kali lipat tubuhnya itu.

Lino tersenyum gemas dengan tingkah si peri mungil. Membuat kekhawatirannya sedikit hilang. Ia pun menutup laci tersebut dan keluar dari kamarnya.

Saat ini Jisung dan Jeongin sedang sibuk mengerjakan tugas negara. Lino sendiri memilih nge laundry baju2 milik penghuni se asrama.

Hari beranjak siang, Lino telah selesai menjemur baju2 basah itu. Ia menatap jemuran dengan senyuman bangga. Akhirnya ia bisa juga berguna bagi penduduk asrama!

Lino tak sadar seseorang baru saja pulang dari belanja kebutuhan.

"Lino hyung,, kemaren lo minta sedikit cookies kan? Sekarang toples nya dimana?"

"oh.. itu sih ada di laci meja kamar gue yg sebelah kanan"

"ok hyung gw ambil ya? Mau gue isi ulang"

"Siap!!" Lino memasang posisi hormat. Ia melambaikan tangan pada Seungmin yg meninggalkannya dengan tatapan malas.

Lino mengambil ember dan membersihkan sisa kerjaannya.

"Kok gue kayak ada yg lupa ya? Ah udahlah gue mau istirahat aja abis ni mengapresiasi diri sendiri hem~ hem~"Lino bersenandung kecil.

🍪🍪🍪

Lino duduk santai di sofa. Ia menegak air es untuk menuntaskan dahaga sambil menyecroll timeline twitter nya.

"ANJIM LINO HYUNGGGG!!!" Seungmin berteriak keras.

"E VANGSAD" Lino tersedak air minum karena terkaget dengan suara maung Seungmin. Ia berniat menyumpahi Seungmin saat ia mengingat apa yg baru saja ia lupakan.

Oh shieettt... Felix!!

TBC

Ini bagus gaks?

Susah bat bikin fantasy TT

W gak bisa bikin felix menjiwai jadi peri :"D

Apa gue unpub aja yha?

❪ 愛 ❫ COOKIES • skz x felix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang