Prolog

32 3 0
                                    

"Takdir tetaplah takdir, tidak ada yang bisa merubahnya. Ikhlaskan apa yang telah diberikan untuk kita, buanglah apa yang sudah lama kita nantikan, agar tidak merasa sakit!"

***

Pernah merasakan tentang kepahitan hidup yang hampir menyerah. Membuka kembali puing-puing luka yang sudah lama dikubur dalam-dalam. Terkadang ingin pergi menjauh namun ada belaian kasih yang harus dijaga. Oh Tuhan aku harus apa?

Lelah, dengan apa yang kumiliki. Menjadi beban tulang punggung bukanlah sebuah keinginanku. Semua kulakukan hanya untuk orang terkasih, dia ibuku. Permata cintaku.
Pernah berharap menghentikan takdir ini, takdir yang membuat hidupku terasa muram. Hidup tanpa kasih sayang seorang ayah sungguh menyakitkan, bahkan dengan tega takdir membuat bahagiaku terenggut.

Bicara soal cinta? Mungkin sudah lama hati ini kututup dalam-dalam, hanya karena tidak ingin hati ini merasa sakit lagi. Namun, kini cinta itu bersemi kembali. Seseorang dengan mudah menggetarkan hati yang sudah lama berdiam kaku.

***

Untuk seseorang yang namanya kusematkan dalam sebuah doa
Terima kasih sudah hadir dengan beribu cara

Aku hanya ingin seperti Fatimah Az-Zahra
Yang hanya bisa mencintaimu dalam diam
Tertutup, hanya Allah yang tahu.

Bagiku kau orang terkasih setelah ibuku
Datang penawar luka serta penerang hidupku
Menjadi bagian sakinah bersamamu adalah impianku.
InsyaAllah.

~Lafisa Aulia Rahman~

***

Assalamualaikum para readers
Silahkan baca ceritaku ya...
Maaf jika ada salah typo, maklum baru kali ini ceritaku bisa dibaca banyak orang.

Sebelumnya, perkenalkan Namaku Violeta, kalian bisa panggil Vio. Aku tinggal di Sumsel, Muaradua. Masih duduk di bangku MA.

Oh iya, tak kenal maka ta'aruf. Hayukk kita saling mengenal. Aku tunggu perkenalan kalian di coment ya...

Jan lupa vote and subscribenya ya, biar aku semangat dong:)

Dahulukan Al-Qur'an sebaik-baiknya bacaan:)

Wanita Penggapai TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang