Chapter 2

1.2K 70 13
                                    


"Siapa nama kekasih mu? "

"Irene, kami berada dikelas yang sama, dia sangat cantik dan... "

Dan Kyuhyun enggan mendengar kelanjutan pujian Siwon pada gadis itu yang katanya telah menjadi kekasihnya.
.
.
.
.
Irene, adalah nama yang kini membuat Kyuhyun sangat terganggu, membuat dirinya yang masih sangat remaja saat itu mencari tau siapa gadis yang bernama Irene tersebut, hingga akhirnya dia melihatnya, melihat betapa cantiknya gadis yang bernama Irene tersebut, senyumnya yang lembut, tutur kata yang sopan dan kesederhanaannya membuat nama itu sering terdengar di setiap langkah Kyuhyun memulai di sekolahnya.

Dia membencinya, terutama saat bagaimana nama itu di kait-kaitkan dengan Siwon, tunangannya.

Dia ingin melakukan sesuatu, hanya saja, dia terlalu ragu...
.
.
.
Sampai suatu saat, di pagi hari dia datang kerumah Siwon, menanyakan kesiapan Siwon untuk berangkat kesekolah karena anak itu belum juga datang kerumahnya seperti biasanya.

Saat dirinya baru menghampiri meja makan dimana Siwon dan keluarganya sarapan bersama, dia bisa mendengar rengekan Siwon pada mommy dan daddy-nya.

"Mom pleasee.. Siwonie hanya ingin naik bus untuk kesekolah, mengapa Mommy harus melarangnya? "

"Bus tidak baik untuk mu sayang, banyak kejahatan disana"

"Tapi Mom, Siwonie sudah besar"

Mommynya menggeleng "kau masih seperti baby untuk Mommy"

Siwon terlihat kesal, dia mempoutkan bibirnya ketika mommy mengatakan dia masih seperti baby, sedangkan adik kecilnya sudah terkekeh sambil menutup mulutnya.

"Dad.. Apa kau juga tidak mengijinkan ku? "

Daddy-nya meletakan tablet diatas meja makan, dan menatap anak lelakinya "jika kau naik bus, lalu siapa yang nanti akan menjaga Kyuhyunie? "

"Kyuhyunie, dia naik mobil diantar oleh pak Park, lalu apa yang perlu dikhawatirkan dad? "

Mommynya menatap anak lelaki satu satunya itu, meletakan sendok diatas piring, dan meletakan kedua tangannya diatas meja "Kyuhyunie.. Dia calon istri mu, jadi sudah seharusnya kau menjaganya"

Siwon tidak terlalu menyukai bagian itu, dia terlalu bosan diingatkan siapa Kyuhyun baginya "Mom .. Dad" wajahnya memelas "apa harus...?"

Mommynya tersenyum dan begitu juga dengan Daddy-nya yang memiliki senyum sama seperti dirinya "tentu saja" mereka berucap bersamaan.

"Kau tidak bisa naik bus, karena kau masih seperti baby untuk kami, kecuali jika rengekan Kyuhyunie meminta untuk naik bus bersama mu"

Siwon diam sebentar dan kemudian mengangguk, Kyuhyun bisa melihat senyum itu terlihat berbeda dan dia tau seperti apa selanjutnya.
.
.
.
.
"Kyuhyunie please" mukanya memelas, wajah tampan itu masih terlihat menggemaskan untuk Kyuhyun ketika anak laki-laki itu meminta sesuatu.

"Tidak Siwon, terlalu bahaya dan terlalu beresiko" dia bisa membayangkan bagaimana rasanya berada didalam bus yang sempit, sesak dan bau, Kyuhyun tidak menyukainya "naik mobil bersama pak Park akan jauh lebih aman"

Mereka sedang berada dikamar Kyuhyun, Siwon langsung mengikutinya kekamar sesaat setelah mereka turun dari mobil setelah pulang sekolah.

"Tapi Kyuhyunie.. Kau belum mencobanya, cobalah terlebih dahulu"

Kyuhyun kembali menolak dengan tegas, dia menyilangkan kedua tangannya, poninya yang hampir menyentuh mata bulatnya membuat dia terlihat jauh lebih cantik dan imut "jadi bisa kau jelaskan lebih dulu mengapa tiba-tiba kau ingin naik bus? "
Siwon duduk disamping Kyuhyun yang terlebih dulu duduk disofa putih yang ada didalam kamar Kyuhyun, meletakan kepalanya dibahu gadis yang setahun lebih tua darinya dan kemudian dia menghela nafas sambil memainkan jemari Kyuhyun "bukan tiba-tiba, aku memang sudah menginginkannya sejak dulu, kau tau, naik bus itu sangat menyenangkan dan membuat kita bisa lebih sering berinteraksi dengan orang lain" kembali Siwon menghela nafas "berada hanya pada lingkungan seperti ini membuatku sulit bernafas"

GIFT (Wonkyu VER.) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang