Sajak

Delapan

———

Yang patah tumbuh, yang hilang berganti. Katanya

Nyatanya? Tidak semudah itu. Apalagi perihal hati yang patah

Perihal hati yang patah tidak mudah untuk tumbuh begitu saja

Harus butuh waktu yang cukup lama.

Perihal hati yang patah, maka sirna lah sudah sebuah kepercayaan

Dan tergantikan dengan sebuah ketakutan.

Takut akan yang terjadi pada sebelumnya dapat terulang kembali

Perihal hati yang patah pula, juga dapat mengubah seseorang

Mengubah ia menjadi lebih pendiam atau sebaliknya.

Merubah kepribadiannya menjadi berbanding terbalik dengan yang asli nya.

Perihal perasaan memang tidak ada yang abadi, semuanya bersifat fana

Atas nama renjana, pada bait sajak ini aku ingin mengatakan bahwa aku masih mencintaimu

Dan sajak ku masih menjelma sebagai pengganti akan hadir nya dirimu