Before Midnight| TXT x IZONE [End]

Mushroom Palace

Budayakan vote sebelum membaca hyungnim (*_*)

Sorry for typo and happy reading...

Yujin tidak sengaja menginjak tanaman berukuran kecil yang berbau cukup menyengat.

Setelah dilihat kembali itu adalah jamur Fly Agaric yang terkenal sangat beracun. Tidak hanya satu jamur yang Yujin temui.

Melainkan ratusan, bahkan ribuan jamur Fly Agaric tumbuh di lokasi sekitar. Dan tak sedikit pula jamur jamur berukuran raksaksa sebesar menara Burj Khalifa.

"Pemandangannya cantik anjirt." perkataan Beomgyu tidak salah.

Pemandangan pulau ini memang cantik, tapi di dalamnya bisa saja berbahaya.

Mungkin salah satu dari mereka akan mati. Tidak ada yang tau.

Minju dan Yena akan terbang dan mengawasi dari atas. 

Namun tiba tiba sesuatu yang berbentuk seperti akar menarik kaki Minju sekaligus Yena kembali ke daratan.

Sepertinya mereka dilarang untuk terbang jika berada di pulau jamur.

Soobin mencoba beberapa kekuatan specialnya, namun gagal.

Bisa disimpulkan kalau semua kekuatan para pemain akan melemah jika sudah memasuki hutan ini.

Belum lagi beberapa rintangan yang harus mereka hadapi di depan sana.

"Kajja! Kita masuk kedalam hutan."

Semuanya mulai melangkah perlahan memasuki perbatasan  hutan jamur tersebut.

Suasanannya mencekam sekali dengan bulan purnama dan beberapa kelelawar yang terbang bergerombol.

"Ck! Gimana mau selamat kalo pintu keluarnya di ujung tebing sono." Yena berdecak kesal.

Seharusnya ia dan Minju diperbolehkan terbang. Setidaknya untuk mengangkut yang lain ke ujung tebing.

"Ini mungkin sedang fase bertahan hidup." lanjut Minju di barisan belakang.

"Tapi, emang bisa manjat tebing curam kek gitu? Mana banyak kristalnya." Beomgyu ikutan mengeluh.

Taehyun di barisan paling pinggir mulai merasakan hawa-hawa tidak enak diantara teman temannya.

Mata Taehyun juga menangkap sebuah asap berwarna hijau kebiruan yang mulai teman temannya hirup.

Soobin yang menghirup paling banyak asap langsung berbalik dengan tatapan tajam.

"Kalian bisa gak jangan berisik?!" ucapnya dingin.