Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Tapi lelaki kim masih setia di depan ruang televisi. Matanya mengarah pada televisi berukuran besar yang menampilan drama korea yang dia tak mengerti alurnya sama sekali. Sesekali dia akan melirik ke arah jam dinding dan mendesah kecewa kemudian, bahkan hal tersebut sudah dilakukannya berulang kali.
"Sudah jam segini, tapi dia belum pulang juga!" Monolog kim taehyung.
Bosan dengan aktifitasnya, kemudian pria itu membuka aplikasi chat. Berniat membuka grub chat BTS dan terlihat sepi, sudah tak ada obrolan sama sekali. Grub tersebut tdainya cukup ramai karena hari ini jimin sedang merayakan ulang tahunnya. Tadi sudah sempat mengucapkan kemudian asikk membalas juga sampai jam 1. Tapi kemudian teringat gadisnya yang tak kunjung pulang membuat pria itu gundah.
Kim taehyung pada akhirnya harus menelan kekecewaan saat dirasa sang gadis tidak menampakkan diri juga. Sudah sempat dikirimi pesan beberapa kali, tapi tidak di balas. Membuat tambah khawatir, terakhir membalas jam 8 malam yang mengatakan akan pulang jika selesai. Kelewat bosan sampai akhirnya pria itu membuka aplikasi sosial media. Membuka hastag yang trending karena hari ini ulang tahun jimin dan ertawa karena banyak sekali meme jimin yang bertebaran. Sungguh army-nya sangat kreatif sekali.
"Wahhh bahagia sekali tuan kim!!"
"Kau sudahh pulang!! Uhh rindunyaa!!!" Senyumnya langsung tambah melebar kala didapati gadisnya yang sedang berjalan kearahnya. Taehyung benar-benar tak mendengar suara pintu terbuka. Dia terlalu fokus menatap ponselnya
"Sepertinya kau benar2 bahagia ya akhir-akhir ini?" Ucap kim jisoo kemudian dia duduk di sofa sebelah kekasihnya itu.
"Sangatt.. sangatt bahagiaa"
"Ada apa sih di ponselmu? Kenapa senyum2 saat melihatnya tadi?" Oceh jisoo dengan melirik benda pipih di meja.
"Jimin sekarang ulang tahun sayang.. dan tadi aku melihat twitter trending karena itu"
"Omooo!! Jimin ulang tahun? Apakah aku harus membelikannya kado?. Aku benar2 lupa" sesal jisoo
"Pikirkan saja nanti ya. Kau kan juga sibuk. Jimin pasti paham" punggung gadis itu sekarang diusap dengan hati2 dan lembut
"Bukankah besok acaranya? Huu aku menyesal sekali melupakan itu"
"Belikan saja pakaian dior. Itu sudah cukup"
"Ide baguss" tawa sudah kembali menghiasi bibir gadis. Taehyung sudah cukup paham dengan gadisnya. Kim jisoo itu tidak terlalu menyukai belanja2. Dia selalu menyerahkan pada taehyung, jadi tak jarang jika gadis itu kerap memakai pakaian seperti celana bahan kebesaran. Itu semua ulah taehyung, untung jisoo suka dan malah menjadi kebiasaan.
.
.
."Wanginyaaa!!!" Seru kim taehyung saat dirinya mendekap gemas tubuh kim jisoo
"Aku kan habis mandi. Tentu saja wangi" jawab kim jisoo. Mereka sekarang sudah berada di atas tempat tidur. Membiarkan kim jisoo menjadi guling kim taehyung adalah sebuah kewajiban. Katanya tak bisa tidur tanpa peluk sesuatu, dan berakhirlah jisoo menjadi korban.
"Besokk ada kegiatan?" Tanya kim taehyung. Mata kedua orang tersebut sudah sama2 menutup. Lampu juga sudahh dimatikan. Tapi obrolan ringan sebelum tidur selalu menjadi bumbu2 untuk menuntun ke alam mimpi.
"Ada. Jam 3 aku ada jadwal. Tapi aku pulang jam 11 tapi bisa jadi lebih dari itu. Aku sudah janji akan datang ke acara jimin. Jadi aku harus benar2 pergi kan?"
"Tentu. Kau harus pergi bersamaku"
"Tidakk. Kau pergi saja terlebih dahulu. Aku akan menyusul. Lagian kamu akan bolak balik jika menjemputku. Kamu juga ada jadwal besok kan?"
" Hmmm.. baiklahh kita pergi secara terpisah" final taehyung.
"Caall"
.
.
.
.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam. Bahkan jisoo belum juga datang dan terlihat di acara ulangtahun jimin. Jimin memang mengadakan acara kecil2an untuk merayakan ulangtahunnya, acara diadakan pukul 10 malam, yang diundang hanya member BTS dan beberapa teman dekat saja. Ohh jangan lupakan mereka juga membawa pasangan masing-masing. Ada yang dari non seleberiti maupun sesama idol."Hai tae. Jisoo belum datang juga ya?" Sapa jimin saat dilihat temannya itu maish saja melirik ke arah pintu masuk yang lenggang.
"Hufttt.. seprtinya belum. Hari ini dia ada jadwal cukup banyak. Awalnya bilang berangkat jam 3 ternyata jam 10 sudah pergi" helaan napas panjang dan bibir mengerucut sebal ditampilkan pada wajah tampan itu.
"Tak apa, mungkin blom selesai acaranya. Kau tau sendiri grub dia dan kita sama-sama sibuk. Kalau ma---"
"Jim diamm, jisoo telfon!" Sela taehyung "ya halo kau sudah sampai?? Sudah di cafe nya?" Bahkan sekarang taehyung sudah berjalan ke mendekat ke arah pintu sampai presensi jisoo terlihat dimatanya. Bediri dengan memegang ponsel ditelinga. Tersenyum saat melihat taehyung tepat didepannya
"Lama sekalii!" Gerutu taehyung setelah menyimpan kembali ponselnya di saku celana
Cupp, ciuman singkat didaratkan. Sudah biasa untuk mereka melakukan ini. Saling menyapa lewat ciuman singkat sudah menjadi kebiasaan bagi anak muda yang sednag kasmaran kan (?). Toh tak hanya jisoo-taehyung saja yang melakukannya.
"Yakk kim jisooo, kau selalu telat!!!" Suara jimin sudahh menyapa telinga jisoo saat dirinya dan taehyung berjalan beriringan untuk menghampiri teman2 yang lain
"Maaf jim, kau tau sendiri akhir2ini aku sibuk.. hhehe"
"Ya, ya aku paham" jeda jimin, kemudian dia melirik taehyung yang setia disamping jisoo. "Lihat tu muka pacarmu. Murung saja dari tadi. Tapi setelah kau datang, Astagaaa!! Bahkan dia sudah senyum² sendiri dan menempel padamu, cihh!"
"Kau iri melihat keserasian kami ya?" Sahut taehyung
"Enak saja. Aku juga sudah punya pacar"
"Ohh dimana kang seulgi?" Jisoo jadi teringat kekasih jimin itu. Mungkin bisa dikatakan seulgi sebagai agen perjodohan dirinya dan taehyung. Karena memang dari awal seulgi sudah berteman dengan jisoo.
"Dia sedang ke toilet tadi" dan hanya di balas anggukan oleh jisoo
"Oh ya jim. Selamat ulang tahun ya... Semoga makin langgeng deh sama seulgi. Sering-sering kasih kabar sama dia, jangan suka putus-nyambung putus- nyambung lagi" petuah jisoo yang kemudian membuat jimin dan taehyung tertawa mendengarnya. Yang satu tertawa mengejek yang satu tertawa karena malu jika mengingatnya. "Ini kadonya" paperbag bertuliskan Dior diserahkan. Barang itu sudah berpindah tangan pada jimin, membuka dan mengintip sedikit isinya.
"Terimakasih ya kadonya. Kau selalu memberikan barang dari brand yang kau sponsori. Jangan sampai semua orang mengira aku yang berkencan denganmu!"
Sontak saja perkataan jimin membuat mereka tertawa. Kemudian mereka berjalan berkumpul dengan yang lain. Berpesata sambil bercanda dan saling menceritakan kesibukan satu sama lain membuat waktu tak terasa sudah berjalan cukup lama sampai acara benar-benar berkahir pada pukul 2 dini hari.
