Jisoo diam-diam menatap Taeyong yang lagi perform bareng timnya buat inaugurasi dari samping panggung. Yasalam, semua haters cowok itu berubah jadi hard fan dalam hitungan detik begitu cowok itu mulai ngerapp sama ngedance.
"Keren juga anjim," gumam Jisoo dalam hati, "makin nggak bisa digapai hm."
Tiba-tiba pundak gadis itu disenggol. Jisoo menoleh lalu mendapati Jennie yang ikut berdiri di sebelahnya, "Jadian aja udeh, Kak. Katanya Kak Taeyong juga naksir ke Kakak."
"Lawak lo," balas Jisoo langsung sambil mendengus.
"Dihh???" protes Jennie.
"Beneran deh," sahut Jisoo, "kalo sampe cowok modelan Lee Taeyong yang seperfect itu walaupun kadang-kadang tengil naksir gue yang bobrok jelek gini, artinya Dewi Fortuner lagi di pihak gue."
Jennie mendengus, "Fortuna goblok, Fortuner mah mobil."
"Gue lebih suka mobil tapi," balas Jisoo.
"Ya nga heran deh Kak kalo dia nggak jadi naksir elu. Terlalu bobrok."
"Fak yu."
"Tuh kan dia ngeliatin elo Kak!!!"
"Jennie jangan gitu anjim kan gue makin kegeeran!!!!!"
🥀🥀
Malam inaugurasi baru aja selesai 30 menit yang lalu. Anak-anak OSIS udah selesai eval sama foto-foto bareng tim, trus selesai operasi semut juga.
Selesai operasi semut, ketua masing-masing seksi masih di tempat. Another celebration, khusus buat mereka-mereka yang kerjanya sedikit lebih keras.
Ada Taeyong buat si ketua, Hanbin si wakil, Jennie si sekretaris, Joy si bendahara, Junhoe ketua seksi disiplin, Sowon ketua seksi konsumsi, Dowoon ketua seksi perkap, Johnny ketua seksi keamanan, dan tentu saja Jisoo si ketua dokum.
"Aduh cucok banget gelarnya ya buat kalian berdua," ledek Johnny begitu melihat Jisoo dan Taeyong yang sama-sama memakai selempang penghargaan.
Buat tahun ini ada 8 gelar yang diminta panitia OSIS buat divote sama anak-anak kelas 10.
Kakak tersabar, jatuh ke Bona sama Daniel.
Kakak tercantik, jatuh ke Jennie.
Kakak terganteng, jatuh ke Jaehyun.
Kakak tersangar, jatuh ke Yuta.
Kakak ter-boyfriendable, jatuh ke Johnny.
Kakak ter-girlfriendable, jatuh ke Jennie juga.
Kakak tergalak, jatuh ke Taeyong.
dan,
Kakak ternyebelin, jatuh ke Jisoo.
Jisoo udah berasa nggak punya harga diri di depan anak anak angkatan baru ini.
Mana Taeyong pake ngumumin segala di panggung kalo selama ini Jisoo tuh intel yang nyamar jadi anak kelas 10.
"Semua sebenernya salah kakak, salah manggil waktu di labela."
Tebak respon murid-murid, apalagi yang cewe, apa?
"GAPAPA KAK TAEYONG ULJIMA SARANGHAE!!!!"
Sementara Jisoo disinisin sama beberapa siswi yang jadinya kena hukuman.
Jisoo mah cengar-cengir doang.
Habis selesai foto-foto bareng tim ketua, satu per satu akhirnya pamit.
"Lah si goblok!!!" umpat Jisoo waktu lagi memakai jaketnya.
Tangannya buru-buru mengambil hpnya di saku rok.
Taeyong yang lagi beres-beres tas di depannya jadi ikutan menoleh.
Tinggal mereka berdua di kantor OSIS, btw. Taeyong udah janji mau ngunci pintu sama ngecek beberapa barang, sama aja kayak Jisoo. Tasnya masih berantakan.
"Goblooookkkk Kim Jisoo!!!" umpat Jisoo lagi, kali ini sambil panik trus grasak-grusuk masukin barang-barang ke tasnya, sambil nelfon seseorang.
"Apa sih, kenapa? Lo kelupaan sesuatu?" tanya Taeyong, jadi ikutan waswas gara-gara cewek itu panik.
Jisoo nggak menjawab, malah orang yang ditelfon Jisoo yang menjawab.
"Halo?"
"Kaaakkk, kakak lagi di kontrakan nggak? Aku mau nginep sana donggg, aku lupa ijin ke ibu kosku hari ini aku panitia. Ini aku baru selesai acara," keluh Jisoo, membuat pertanyaan Taeyong barusan kejawab.
"Aduhh, dek.. Aku lagi Batu nih, sama temen-temen. Kunci cadangan juga lagi diservis.. Kamu nggak ada temen buat nginep? Atau bawa uang nggak? Nginep di hotel dulu.."
Jisoo mengusap wajahnya frustasi, "Nggak ada, Kak. Kemarin habis buat nutupin uang dekor acara, belum keganti.. Dompetku juga ketinggalan di kos.. Kakak boleh transfer aku dulu nggak?"
"Kamu nggak lagi sama temen emangnya? Pinjem temen dulu, siapa tau ada.."
Jisoo mengerang jengkel dengan pelan. Kakak sepupunya ini cuma saudara satu-satunya yang ia punya di Malang, tapi bahkan kakaknya itu nggak mau berurusan dengan anak SMA kayak dia.
"Ya udah kak, en-"
"Sama saya aja Kak. Jisoo sama saya. Makasih Kak, maaf mengganggu malam-malam," sela Taeyong lalu mengambil ponsel Jisoo dan memutuskan sambungannya sepihak.
"Kok lo matiin sih?!" pekik Jisoo kesal.
"Ya emang lo mau ngomong apa lagi?" balas Taeyong.
Jisoo membuang nafasnya kesal. Ayolah, ia sudah capek. Tenaganya nggak cukup buat berdebat, "Lo seenaknya ngomong kayak gitu, sekarang gue tidur dimana coba?! Di emperan indomaret hah??"
"Ke rumah gue. Gue izin nggak pulang asrama soalnya pas bokap nyokap lagi dateng," sela Taeyong, masih dengan nada datarnya, sembari menarik tas Jisoo dan mulai mematikan lampu kantor.
"Ya mending tidur di emperan indomaret daripada sama lo!!" pekik Jisoo jengkel, tapi langkahnya mengikuti pemuda itu.
Taeyong melirik sekilas ke Jisoo lalu menutup dan mengunci pintu kantor OSIS 2.
"Gua bukannya mau nolongin lo doang. Gua cuma kasihan nanti sekolah bakalan malu punya siswa yang tidur di emperan indomaret. Siswa apa pemulung tuh."
"Sialan."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 [𝒕𝒂𝒆𝒚𝒐𝒏𝒈𝑥𝒋𝒊𝒔𝒐𝒐][✔︎]
Fanfictiontentang taeyong si ketua MPLS yang salah ngira Jisoo si ketua seksi dokum sebagai peserta MPLS. [warning : harsh words] [⚠️different universal from salah tempat] #3 in 95line ㅡ9/11/20 #3 in taeyongjisoo ㅡ9/11/20 #1 in taeyongjisoo ㅡ11/11/20 #2 in 95...