😁 1

3.3K 346 10
                                    


taeyong s3

yong
sori gue baru inget mau ngomong
hari ini jam 5.30 udah di sekolah ya
briefing dulu
kalo bisa jangan telat biar ga disuruh psb
langsung ke gsg ya
name tag lo ini udah di gue






jisoo menggigit bibirnya resah. bisa-bisanya kemarin dia lupa memberitahu kalau hari ini ada briefing jam 5.30 di sekolah. ini kalau taeyong nggak baca line nya, tamat udah disuruh psb sama seungcheol.

"lo sih jisss," kata jueun yang satu sie dengan jisoo.

"ya gue lupa woy? kemaren pas gue chat kalian juga pada ga ngingetin," sahut jisoo pasrah.

"ini kalo seungcheol sampe tau partisipan dokum ada yang telat bisa bisa satu sie dihukum semua," keluh dowoon.

"nggak bakal dihukum. tuh taeyong," jawab jisoo dengan senyum lega ketika melihat taeyong berlari-lari dari parkiran ke gsg.

"yong sori banget ya? serius gue lupa kemaren mau bilang," kata jisoo langsung begitu taeyong tiba dan langsung duduk bersender di tembok.

taeyong menggeleng. "nggak papa, kemaren gue juga udah diingetin sama johnny biasanya ada briefing dulu. ini belom mulai kan?" tanyanya memastikan.

jisoo menggeleng. "masih 5 menit lagi. nih minum dulu," katanya sambil menyodorkan botol air mineral yang belum dibuka.

"makasih," sahut taeyong.

begitu briefing dimulai, seungcheol selaku ketua POR tahun ini membeberkan dengan detail matriks acara, menekankan supaya nggak ada yang molor biar nggak kena marah lagi.

setelah briefing selesai, mereka masuk ke kelas untuk mengikuti satu jam pelajaran lalu keluar lagi mempersiapkan POR.

POR tahun ini memang beda dari yang sebelumnya. kalau sebelumnya dimulai dari pagi, sekarang ada 4 jam pelajaran dulu, dan PORnya dimulai jam 10.

"eh ini kamera dibawa ke kelas gapapa emang? HP juga," cegat taeyong melihat jisoo yang sudah mau pergi.

"enggak ditaruh di ruang OSIS aja. mana siniin punya lo, gue sekalian naruhin punya anak anak," kata jisoo sambil mengulurkan tangannya.

taeyong menatap cewek di depannya dengan tatapan ragu. tatapan jisoo emang meyakinkan, tapi melihat tubuh jisoo yang kecil hanya sebahunya, dengan tas punggung dan lima tas kamera yang diselempangkan di bahu, taeyong nggak tega.

"jangan lah ya kali. sini gue bawa setengah punya lo," tawarnya.

jisoo dengan senang hati melepas dua tas kamera, satu milik jueun satunya milik dowoon lalu memberikannya ke taeyong.

"lewat mana nih?" tanya taeyong.

"depan aja biar nggak muter," jawab jisoo lalu berjalan mendului taeyong.











☀️











setelah ijin dengan guru yang mengajar, taeyong pergi ke ruang OSIS untuk mengambil kameranya. pas di sana juga ada jisoo yang baru datang.

"ini nggak sekalian dibawa ke labela?" tanya taeyong menunjuk kamera anak-anak sie dokum yang lain.

jisoo menggeleng. "nggak usah, soalnya nanti ada yang motret esport juga di gsg atas."

"lo bawa baju kan?" tanya jisoo lagi.

taeyong mengangguk lalu melepas tasnya sementara jisoo duduk dan mengeluarkan hpnya.

begitu tangan taeyong bergerak melepas kancing kemejanya satu per satu, jisoo mendelik. "ngapain lo jangan aneh-aneh!"

taeyong ketawa. "gue dobel bego." setelah itu ia melepas semua kancingnya, menampakkan kaus merah panitia yang ia kenakan di bawah seragam putih abu-abunya.

jisoo menghembuskan napas lega. dia kira taeyong mau macam-macam mengingat hanya mereka yang ada di ruang OSIS saat ini.

"ya udah ayo ke labela bantu masang-masangin tali pembatas," putus jisoo sambil berdiri.

taeyong melihat jisoo yang lagi-lagi berjalan duluan berkata, "jis tali sepatu lo copot."

jisoo menunduk lalu mendengus. "sepatu gue gak ada talinya sialan."

taeyong ketawa. "bercanda. kuy," sahutnya sambil mengacak-acak rambut jisoo.

senior year; taeyong jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang