jisoo sedari tadi nggak berhenti misuh. baru juga dia sampe kos, baru nyopot sepatu karna baru pulang latihan pramuka minat buat acara sekolah, dia dichat sama pembina sekbidnya disuruh ketemu sebentar di kantor.
gimana nggak mau marah ini jam 2 kurang. capek habis pramuka. pengen tidur tau tau dipanggil balik lagi ke sekolah. mana ini pintu samping sekolah pasti udah tutup, jadi jisoo harus muter ke gerbang depan alias lebih jauh lagi.
habis cuci muka, baru jisoo berangkat balik lagi ke sekolah. butuh 5 menit, padahal biasanya 3 menit juga sampai. salahkan matahari yang tumben tumbennya panas banget.
ngeliat motor taeyong di parkiran bikin jisoo tambah ngamuk lagi. taeyong bohong. katanya dia mau tidur. pasti basketan lagi di sekolah.
"anjiiingggg," maki jisoo pelan.
"ini juga ngajak ketemu di kantor kenapa pintunya malah nutu–"
"SERPRAAAIIIIIISSSSS!!!!"
jisoo mendengus melihat anak anak sekbidnya, beberapa teman osisnya dari sekbid lain yang di ruang osis membawa balon, memakai topi ulang tahun dan menyanyikan happy birthday.
jisoo aja lupa hari ini dia ulang tahun.
"heh make a wish buruan," kata taeyong yang membawa kue.
"inget lo gue ulang tahun?" sindir jisoo.
"ya inget lah. buruan make a wish."
jisoo memejamkan mata, menyatukan kedua tangannya lalu menyampaikan permohonannya. setelah itu meniup lilin disambut tepuk tangan teman temannya.
"apaan kayak anak kecil aja. tapi makasihhhh gak nyangka gue kalian bela belain ke sekolah padahal libur," kata jisoo sambil memeluk satu satu temannya yang cewek.
"disuruh pak bos," sahut johnny sambil melirik taeyong.
jisoo ketawa. "laen kali disuruh taeyong gak usah nurut. anaknya banyak mau."
"yaudah guys gih kalian pulang sana. gue mau ngajak tuan putri jalan jalan," kata taeyong sambil mengambil kunci motor dan menyodorkan hoodienya ke jisoo.
"ANAK SETAN EMANG!"
☀️
jisoo mencomot kentang goreng di depannya. "lo ngomong apa ke anak anak sampe pada mau ngesurprisein gue?"
"ya bilang aja sih mau surprise. gue suruh dateng ke kantor jam setengah 2 tadi. gue juga bilang ke anak pramuka tadi biar mastiin lo pulang nggak lewat kantor."
"pak bos beda," kekeh jisoo mengingat kalau taeyong itu ketua geng.
taeyong ketawa. tangannya menguliti ayamnya lalu kulitnya diletakkan di piring jisoo.
"lah gak mau?" tanya jisoo.
"gak suka."
"beneran ya. udah di piring gue sah punya gue nih!" kata jisoo.
"iya makan sana."
jisoo memekik kesenangan. kapan lagi bisa pacaran sama cowok yang nggak suka kulit ayam kan.
"omong omong yong," panggil jisoo.
"apa?"
"lo kuliah masuk mana?" tanyanya.
taeyong diam. "nggak tau."
"lah gila lo? bisa bisanya?" tanya jisoo kaget. ya ini mereka udah kelas 12. udah bulan januari. pendaftaran universitas swasta bahkan udah mulai dari oktober kemaren.
"ya gitu deh. liat nanti aja," sahut taeyong lalu menyuap nasinya.
"lo mau masuk negri sekalipun emang nggak mau nyadang di swasta yong? kalo gak keterima gimana? swasta gelombang terakhir mahalnya ampun ampunan," ucap jisoo pelan.
"iya santai gue udah mikirin kok. lo gak usah ikutan mikir," jawab taeyong sambil mengacak acak rambut jisoo dengan tangannya yang bersih.
"lo sendiri gimana?" tanya taeyong.
"pengen banget masuk kriminologi di ui, tapi nggak yakin keterima apa enggak. mungkin ngambil psikologi sih. gue nyadang di jogja."
"halah lo apa sih yang nggak bisa? gas aja," sahut taeyong.
jisoo ketawa. dalam sekejap melupakan masalah taeyong yang tadi. jisoo percaya bahwa taeyong sudah mempersiapkan semua dengan baik. mungkin memang belum waktunya taeyong cerita ke jisoo. atau entah apa.
jisoo hanya mencoba untuk percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior year; taeyong jisoo
Short Story⚠️the ending's gonna be PRIVATE for some reasons when senior year became the happiest yet the worst time ever.