11. Ulang Tahun Kiara

102 18 16
                                    

~Happy Reading~

Selalu bersyukur dalam keadaan susah atau senang dan lebih atau kurang.

▼▼▼

Banyak pasang mata menatap heran ke arah seorang cowok. Pasalnya momen seperti ini sangat langka sekali, mereka baru melihat beberapa kali orang itu datang sepagi ini ke sekolah. Apakah sudah berubah atau hanya mencari simpati dari orang lain. Yah kalian tahu siapa orang itu? Betul sekali, Aulian.

Wajah yang rupawan menjadikan dirinya banyak di kagumi oleh siswa perempuan. Terbukti dari tatapan mereka pagi ini. Bahkan tidak tanggung-tanggung mereka secara gamblang menyatakan perasaannya. Bukan Al tidak tahu tetapi diam lebih baik dari pada merespon perasaan mereka yang jelas sekali Al tidak menyukainya.

Demi menghindari Kiara, Al datang sepagi ini ke sekolah. Memang bukan sifat Al sekali, tetapi untuk kelancaran rencana yang telah disiapkan matang-matang oleh Lisna mamahnya, Al rela melakukan apapun.

Aulian terus berjalan menuju kelasnya. "Ngapain mereka lihatin gue terus... Seheran itu gue berangkat pagi kayak gini." Keluhnya setelah menyadari dirinya menjadi sorotan padahal masih pagi dan keadaan sekolah belum begitu ramai.

Bayangkan saja saat Al berangkat sekolah beberapa menit sebelum bel masuk berbunyi, saat keadaan benar-benar padat. Al sudah seperti artis yang sedang kedatangan fansnya.

Sampai di kelas ternyata sudah ada Aldo si ketua kelas XI IPA 2 yang juga menatap heran ke arah Aulian.

"Ngapain lo lihatin gue?"

"Kerasukan apa lo? Biasanya gerbang udah ditutup lo baru nongol tapi sekarang pagi bener lo berangkatnya." Sindir Aldo mengingat Aulian bukan tipikal cowok teladan.

"Bukan urusan lo." Dari pada sibuk melayani ocehan Aldo, Al langsung menuju tempat duduknya. "Kiara gimana yah?" Ujarnya mengingat adiknya.

Tidak setega itu meninggalkan Ara apalagi adiknya begitu manja. Al sebelumnya sudah meminta bantuan kepada tetangga satu kompleknya yang kebetulan satu sekolah dengan Ara untuk menebengi sampai ke sekolah dengan selamat.

"Siap-siap pasang telinga pulang sekolah nanti." Sudah dapat dipastikan Ara sangat marah padanya.

Al menyembulkan kepalanya keluar jendela, terlihat seorang cewek sedang berjalan tergesa-gesa. Beberapa helai rambutnya beterbangan terkena angin, ditambah bibir merah ranumnya yang membuatnya terlihat semakin menarik untuk dipandang.

"Cantik." Puji Al baru menyadari ternyata Adiba kalau dilihat-lihat memang seperti bidadari.

Yaaa... orang itu adalah Adiba.

Al masih memperhatikan Adiba sampai masuk ke kelas yang bersebelahan dengan kelasnya.

"Siapa yang cantik?" Tanya Haidar yang sudah duduk di kursinya.

"Ha? Apa?" Al balik bertanya.

Sudah ketangkap basah tetapi tidak mengakui. Aulian oh Auliannn...

"Siapa yang cantik?" Ulang Haidar sekali lagi.

"Nggak ada." Bohongnya. "Sejak kapan lo duduk di situ?" Al kira baru ada dirinya yang berada di bangku deretan paling kanan.

HANYA ANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang