12. Menyakiti diri sendiri

85 15 6
                                    

~Happy Reading~

Maaf jika aku egois, setelah pertemuan kita kali ini aku berharap bisa semakin dekat denganmu.

▼▼▼

Adiba baru selesai menyantap sarapan paginya. Bergegas menuju kamar seperti biasa, membereskan segala sesuatu yang menurutnya berantakan.

Adiba termasuk gadis yang rajin, sering membantu Indira membersihkan rumah. Adiba tidak ingin membebani Indira dengan pekerjaan rumah yang menurutnya berat, apalagi dirumahnya tidak ada asisten rumah tangga. Sebisa mungkin dirinya membantu meskipun hanya beberapa.

"Capek juga padahal cuma beresin kamar." Adiba duduk di kursi belajar. "Pasti mamah capek banget kalau tiap hari beres-beres rumah, belum lagi masak, nyuci, dan yang lainnya." Pikir Adiba sedikit kasihan kepada Indira, meskipun tugas seorang ibu seperti itu tetapi tetap saja Adiba merasa tidak tega.

Ting

Ponselnya yang berada di atas ranjang berbunyi menandakan ada pesan masuk. Adiba segera mengambil ponselnya.

Kiara.ara
Kak
Kak Adiba

Ternyata yang mengirimi pesan Kiara, tumben sekali pagi-pagi seperti ini. Adiba langsung membalas pesan itu.

Adiba Hmr.Zra
Iya ra? Kenapa?

Kiara.ara
Hari ini aku ulang tahun, kakak bisa nggak kalau nanti malem ke rumah aku?

Adiba menimang-nimang terlebih dahulu, ingin menjawab iya tetapi sedikit ragu.

Kiara.ara
Ada papah sama mamah aku juga kak, nanti aku kenalin. Temen-temen aku juga banyak yang dateng, aku sengaja ngundang kakak soalnya biar semakin deket sama kakak. Mau ya kak? Plisss?

Belum sempat menjawab Kiara sudah mengirimi Adiba pesan lagi.

Adiba Hmr.Zra
Cie yang ulang tahun.
Kakak bisa ra, nanti pasti dateng.

Respon Adiba pada akhirnya, toh tidak ada salahnya kalau dia datang. Itung-itung silaturahmi sekalian kenalan sama keluarga Kiara.

Kiara.ara
Iya kak hehehe
Makasih juga udah mau dateng, Ara senang banget.

Adiba Hmr.Zra
Hehe iya sama-sama.
Jam berapa acaranya?

Kiara.ara
Jam 19:00, jangan telat ya kak.
Nanti aku shareloc lokasinya kak.

Adiba Hmr.Zra
Iya tenang aja.
Oke ra kakak tunggu.

Kiara.ara
Iya kak bentaran aku ngirimnya.

Rejeki nomplok bagi Adiba secara Aulian dan Kiara kan kakak beradik, sudah pasti Aulian ada di sana. Kalau seperti ini Adiba jadi senyum-senyum sendiri seperti orang tidak waras.

"Beliin kado apa buat Ara yah?" Adiba memutar-mutar ponselnya. "Ah iya novel. Kan Ara senang banget tuh baca novel pasti kalau gue beliin novel dia bakalan suka." Pikirnya mengingat Ara sering bercerita tentang tokoh novel yang pernah dibacanya.

Adiba melihat sisi kamarnya sudah rapi. "Pergi sekarang aja apa ya, ini juga udah selesai." Adiba menaruh ponselnya, bersiap-siap pergi ke toko buku untuk mencari novel yang sekiranya Ara suka.

HANYA ANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang