Caliya terbangun dari tidurnya tepat jam menunjukkan pukul 04.30 pagi. Hari ini dia akan magang seperti biasanya.
Setelah Caliya menjalankan sholat shubuh, Caliya memutuskan untuk turun ke ruang keluarga. Di sambut dengan tangisan keponakannya.
Sang Om yang melihat keponakannya menuruni tangga itu memanggilnya,
"Ca."
Caliya mengedarkan pandangannya ke arah Om-nya sembari menautkan kedua alisnya.
"Apa?" tanya Caliya.
"Berangkat jam berapa?"
"Jam tujuh lebih lima belas kek biasanya. Kenapa Om?" tanya Caliya pada Om-nya yang tengah duduk santai itu.
"Gak apa-apa. Yaudah siap-siap."
"Iya."
Caliya memutuskan kembali memasuki kamarnya.
Di ambil lah ponselnya oleh Caliya. Mulai membuka aplikasi telegram dan mulai mengirimi pesan kepada Kanaka untuk mengingatkannya sholat shubuh.
Setelahnya, Caliya berdiam diri melamun. Pikirannya gelisah.
"Kalau emang bener gue sayang Kanaka, gue harus apa? Kalo gue jujur gue takut Kanaka menjauh. Tapi kalo gue gak jujur gue juga takut Naka dimiliki orang lain."-batin Caliya.
"Ah, pusing. Mending gue siap-siap aja daripada mikirin itu terus." omel Caliya.
***
Sesampainya di tempat magang Caliya memutuskan curhat ke temannya.
"Je." panggil Caliya.
Jere-teman Caliya, menoleh ke arahnya.
"Kenapa, Ca?"
"Gue lagi suka orang."
"Siapa?"
"Orang, ketemu di Telegram."
"Orang anon?"
"Iya."
"Beneran? Berlanjut?"
"Iya ih."
"Jangan terlalu berharap jauh. Dia juga bukan orang sini kan?"
"Iya, orang Magelang."
"Iya udah sewajarnya aja, jangan terlalu baper. LDR gak seindah yang lo bayangin."
Mendengar jawaban Jere membuat Caliya berfikir kembali.
"Nduk, itu ada yang mau legalisir tolong di layanin dulu." ucap Pak Pembimbing membuat Caliya membuyarkan lamunannya.
"Eh, iya pak."
Caliya segera mengerjakan tugasnya.
***
Kini Malang tengah di guyur hujan. Caliya sudah berada di atas tempat tidurnya dengan balutan selimut.
TING!
Caliya melirik ponselnya, itu adalah pesan Kanaka. Caliya menahan dirinya untuk tidak membalas pesan dari Kanaka. Namun, apa boleh buat hatinya bersikeras untuk segera membalas pesan Kanaka.
Naka.
Lo udah balik?Caliya
udah.Setelah mengetikkan balasan untuk Kanaka. Caliya me-scroll tiktoknya. Dan, menemukan sesuatu. Segeralah Caliya mulai membuat sesuatu yang ia temukan di tiktok tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOJANA
RomanceKata Munia Khan, laut hanya memisahkan daratan bukan jiwa. Tetapi, laut juga menjadi saksi berapa juta rindu yang tercipta dari jiwa-jiwa yang terpisah. Dan pendapat sebagian manusia, mereka bilang rindu bisa tiba ketika sudah tatap muka. Yang perlu...