Part 39. (END)

549 53 10
                                    

Nayeon berkali-kali menghembuskan nafasnya, tangannya meremas kuat seragam sekolahnya. Hari ini Nayeon benar-benar gugup, pasalnya hari ini adalah pembagian rapor. Sebenarnya Nayeon tidak gugup melihat nilainya, tapi gugup karena rencana yang selama ini dia lakukan. Apakah akan berjalan dengan baik? Entahlah, Nayeon terus memikirkannya.

"Nayeon, bisa kita pergi sekarang?" Suara ibunya dari luar membuyarkan lamunan Nayeon.

"Nee Eomma!" Nayeon segera mengambil tasnya lalu keluar dari kamarnya.

~Just Friend?~

Nayeon mendudukkan dirinya di samping Kyungsoo, sedangkan pemuda itu hanya melirik sekilas lalu kembali memainkan ponselnya. Di depan Kyungsoo ada ayahnya yang tengah sibuk berbincang dengan seseorang yang duduk di sampingnya.

Nayeon menoleh pada Kyungsoo, menatap wajah pemuda itu yang tampak serius dengan ponselnya.

"Kau masih marah?"

Kyungsoo menoleh kemudian menggeleng, "Tidak."

Nayeon tersenyum mendengarnya, setidaknya Kyungsoo tidak marah lagi dengannya, meskipun Nayeon sendiri tidak tau alasan pemuda itu marah padanya.

"Syukurlah, aku pikir kau masih marah"

Tidak ada respon, lagi-lagi Kyungsoo serius menatap ponselnya. Kyungsoo tidak terlihat sedang bermain game ataupun menonton video. Melihat itu membuat Nayeon penasaran dengan apa yang Kyungsoo lihat di ponselnya. Nayeon berusaha mengintip, dan yang pertama ia lihat adalah nama ibu Kyungsoo.

"Apa ibumu mengirimimu pesan?"

Kyungsoo menoleh, mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Apa yang dia katakan?"

Kyungsoo menatap Nayeon, "Dia ingin datang."

"Bukankah itu bagus? Kau pasti merindukan–"

"Aku merindukannya," Kyungsoo langsung memotong ucapan Nayeon, tatapannya terlihat sendu. Kyungsoo menatap punggung ayahnya yang duduk di depan. "Tapi aku tidak ingin ada masalah."

Nayeon mengikuti arah pandang Kyungsoo, seketika dirinya ikut takut. Takut jika semua rencananya gagal.

"Kyungsoo,"

Kyungsoo menoleh.

"Terkadang kita harus melawan satu ketakutan untuk menghindari ketakutan lainnya." Suara Nayeon rendah, menatap Kyungsoo dengan lembut dan senyum tipisnya. Tangannya tergerak untuk menyentuh punggung tangan Kyungsoo, "Kau harus melawan ketakutan itu jika kau ingin hidup tanpa ketakutan. Hadapi, jangan lari."

Kyungsoo tertegun, untuk pertama kalinya dia melihat Nayeon seperti ini. Kyungsoo mengakuinya, saat ini Nayeon terlihat sangat manis.

"Terimakasih."

Dan untuk pertama kalinya Nayeon mendengar ucapan terimakasih dari Kyungsoo.

~Just Friend?~

"Kita sampai di penghujung acara. Sekarang akan saya umumkan siapa murid dengan nilai tertinggi."

Just Friend?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang